Senin, 19 Agustus 2019

Upaya menghadapi globalisasi di kehidupan sehari-hari

Pertemuan ke 7
kelas 12 ips 2
Kd 3.2-4.2
Materi :

      UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Sebelum membahas cara menghadapi globalisasi dalam bidang pendidikan, kita harus mengerti arti globalisasi dan pendidikan terlebih dahulu. Globalisasi menurut Selo Soemardjan adalah sebuah proses terbentuknya suatu sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat yang berada di seluruh dunia yang bertujuan untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.

Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Dengan adanya globalisasi dalam bidang pendidikan memberikan banyak kemudahan untuk manusia melakukan aktivitas sehari-harinya.

Dampak positif yang dapat dirasakan ialah:

1     Semakin banyak situs-situs online yang memberikan informasi yang berkualitas .
2     untuk menambah wawasan dan ilmu pembelajaran yang tidak harus selalu tatap muka
3 Semakin mudah untuk mengakses informasi yang diperlukan
4  Proses pendidikan akan semakin berkembang dengan bantuan   teknologi, karena semakin banyak referensi belajar
5 Membuat siswa aktif dengan mencari informasi di internet
6 Menciptakan karya inovatif dengan bersumber di berbagai media   yang ada dengan bantuan pendidik
 7 Kualitas tenaga pendidik yang semakin meningkat sehingga berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan .

Selain memberikan dampak positif, globalisasi juga memberikan dampak negatif kepada manusia, yaitu:
Kualitas moral siswa yang semakin menurun karena di internet siapapun dapat mengakses informasi tanpa batas, sehingga tidak menutup kemungkinan siswa membuka dan terpengaruh oleh situs yang kurang baik sehingga berpengaruh pada tingkah laku dan pola pikir siswa ;
1.Timbulnya kesenjangan sosial
2.Munculnya tradisi serba praktis dimana pendidikan akar bergantung pada teknologi
3.Menipisnya kebudayaan lokal karena masuknya budaya dari luar
4.Kekuatan kontrol pendidikan oleh Negara berkurang

Dari beberapa dampak negatif yang muncul dari globalisasi pendidikan, masyarakat selalu mencari upaya-upaya untuk mengurangi atau mencegah adanya dampak negatif. Penulis berfikir bahwa upaya dapat dilakukan dengan melihat kearifan lokal,pancasila, dan gotong royong. Upaya ini dapat dilakukan penulis dan masyarakat lainnya yang berada di bangku sekolah.
Upaya dalam kearifan lokal bagi para siswa ialah dengan bersekolah, di zaman yang sudah modern sekarang setiap orang tua ingin anak-anaknya bersekolah setinggi-tingginya. Mengapa bersekolah? Karena dengan bersekolah siswa dapat melihat langsung guru yang mengajar dibandingkan dengan hanya mencari informasi atau belajar dari video dan penulis lebih merasa nyaman dibandingkan hanya terpaku pada internet karena penulis dapat bertanya dan merasakan interaksi sosial tidak hanya menambah ilmu pendidikan saja namun dalam hal budaya tentang budaya lokal, agama, mengembangkan potensi diri, bersosialisasi dapat dirasakan disekolah sehingga siswa dapat mengerti bahwa tidak semua hal itu bersifat praktis, tidak melupakan budaya lokal dan mengurangi kesenjangan sosial dengan teknologi tetapi tetap bersosialisasi agar dapat mengerti tentang masyarakat dan lingkungan sekitar.
Upaya dalam nilai-nilai pancasila harus diterapkan karena dapat dihubungkan dengan sila ke-2 dan sila ke-3 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab dan persatuan Indonesia maksud dari sila ke-2 dan ke-3 ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari penulis seperti saat bersekolah penulis sebagai siswa bertemu dengan siswa lainnya mengetahui bahwa memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai siswa. Maka dari hal ini akan interaksi antara satu siswa dengan siswa lainnya akan semakin kuat karena sosialisasi dan dalam sila ke-3 penulis bertemu banyak orang yang berbeda ras, suku, agama dengan penulis tetapi tetap belajar bersama baik di sekolah maupun diluar sekolah. Tidak memandang perbedaan tetapi menjadikan perbedaan sebagai persatuan ataupun pelengkap dan ketika seseorang sudah memiliki pemikiran seperti ini maka siswa akan lebih senang untuk belajar bersama dibandingkan dengan mencari sendiri di internet dan hanya terpaku pada internet.
Upaya dalam gotong royong menurut penulis perlu diterapkan karena dapat memberikan nilai-nilai sosial dalam kehidupan dan meningkatkan kerja sama. Dalam meningkatkan kerja sama penulis melakukan kerja kelompok atau belajar bersama dengan hal ini penulis tidak terpaku pada internet yang semuanya serba praktis dengan belajar bersama penulis dapat bertukar pikiran atau mendapat perspektif berbeda dari orang lain tentang suatu hal dan dapat dijadikan sebagai pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Selain dari menjauhkan internet tentu sama dengan upaya yang lainnya tentu akan meningkatkan sosialisasi karena terjadinya interaksi antara satu orang dengan orang lainnya dalam hal ini akan mengurangi terjadinya kesenjangan sosial dalam hal ini seperti penulis saat belajar bersama bila satu orang tidak memeganghandphone maka orang lainnya juga tidak akan memeganghandphone. Dalam memberikan nilai-nilai sosial yang berarti mengenai apa yang dianggap baik dan buruk oleh masyarakat sekitar seperti pengalaman penulis saat masih tinggal di Sukaresmi yang ada gerakan untuk tidak membakar sampah dalam hal ini memberikan nilai sosial bahwa membakar sampah dianggap hal yang buruk.
Upaya-upaya ini dapat diterapkan sehari-hari sebagai siswa untuk mengurangi dampak negatif dari globalisasi. Globalisasi memiliki dampak baik dan buruk tetapi sebagai siswa yang berpendidikan kita harus mampu untuk memanfaatkan globalisasi dan meminimalisir dampak negatif dari globalisasi
Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Adanya globalisasi mampu membuat dunia tampak sempit, dahulu apabila kita akan menonton siaran sepak bola kita harus ke negara yang mengadakan pertandingan. Tapi sekarang kita tidak perlu ke mana-mana, kita cukup melihat di televisi.

Ketika akan menghubungi seseorang kita harus bertemu dengan orang tersebut, tetapi sekarang dengan adanya pesawat telepon kita tidak perlu bertemu langsung cukup berbicara melalui telepon saja. Adanya globalisasi membawa manfaat bagi manusia tetapi ada juga dampak buruknya.

Dampak Globalisasi di Bidang Budaya

Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merabaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/VCD atau DVD, lalu sekarang film yang dapat diunduh, atau streaming.

Dampak  positif globalisasi di bidang sosial adalah para generasi muda mampu mendapatkan sarana-sarana yang memungkinkan mereka memperoleh informasi dan berhubungan dengan lebih efisien dengan jangkauan yang lebih luas. Adapun dampak negatifnya adalah generasi muda yang tidak siap akan adanya informasi dengan sumber daya yang rendah hanya akan meniru hal-hal yang tidak baik seperti adanya bentuk-bentuk kekerasan, tawuran, melukis di tembok-tembok, dan lain-lain.

Dengan adanya fasilitas yang canggih membuat seseorang enggan untuk berhubungan dengan orang lain sehingga rasa kebersamaan banyak berkurang. Manfaat globalisasi diantaranya adalah informasi yang dapat diperoleh secara mudah, cepat, dan lengkap dari seluruh dunia sehingga pengetahuan dan wawasan manusia menjadi lebih luas.
Akan tetapi, dengan adanya arus globalisasi kadang-kadang tidak disertai penyaringan. Semua informasi diterima apa adanya. Hal itu berakibat pada perubahan pola hidup, pola pikir, dan perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma kebudayaan bangsa Indonesia.

Segi budaya merupakan segi yang paling rentan terkena dampak negatifnya. Bentuk informasi dan sarana yang dapat diterima dengan bebas mampu memengaruhi pola bertindak dan berpikir generasi muda. Sebagai contoh, menurunnya budaya membaca di kalangan pelajar, mereka lebih suka melihat televisi yang memperlihatkan tontonan yang mengandung unsur kekerasan yang kemudian mereka tiru.

Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi


Dampak positif globalisasi di bidang ekonomi adalah mampu memacu produktivitas dan inovasi para pelaku ekonomi agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk-produk yang lain. Pada era globalisasi ini menuntut manusia yang kreatif dan produktif.
Sedangkan dampak negatifnya adalah mampu menimbulkan sifat konsumerisme di kalangan generasi muda. Sehingga, tidak mampu memenuhi tuntutan zaman karena sudah terbiasa menerima teknologi dan hanya mampu membeli tanpa membuatnya.
Globalisasi dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-negara kaya dengan negara-negara berkembang. Kemudian, Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional akan membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang.

Dampak Globalisasi Pada Aspek Sosial

Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi.
Dampak pada Gaya Hidup:
  • Individualistis Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi jika kita pergi keluar rumah, menyapa tetangga ataupun mengobrol. Namun zaman modern ini, hanya dengan duduk dialam rumah dengan internet, bahkan kita bisa  bersosialisasi dengan orang-orang yang berada sangat jauh. Inilah akar dari individualistis yang tercipta karena tidak bersosialisasi secara langsung. Hal ini akan sangat merusak karena menciptakan seseorang dengan sikap yang tidak memperdulikan orang lain selain dirinya.
  • Pragmatisme adalah sikap yang menilai sesuatu dari untung ruginya bagi diri sendiri. Padahal menolong tanpa pamrih adalah  pelajaran dasar dalam bermasyarakat. Tapi semakin majunya zaman, menyebabkan lunturnya nilai-nilai gotong royong dan tolong-menolong dalam hal-hal kebaikan. Individu lebih mengarahkan pada kegiatan yang menguntungkan dirinya saja.
  • Materialisme adalah doktrin yang menyatakan bahwa kenyamanan, kesenangan, dan kekayaan merupakan satu-satunya tujuan atau nilai tertinggi. Materialisme kecenderungan untuk lebih peduli dengan materi dari pada rohani atau tujuan dan nilai intelektual.
  • Hedonisme adalah pandangan hidup atau pola hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta  pora, merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya satu kali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar