Rabu, 21 Agustus 2019


Pertemuan  2.

Teori Perubahan Sosial dan Faktor Penyebabnya

Teori Evolusi
Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua masyarakat. Masyarakat berubah dan berkembang dari tahap peradaban sederhana menuju tahap peradaban yang lebih kompleks. Menurut Alex Inkeles dibedakan menjadi beberapa, yaitu:
Inkeles membuat kategori-kategori tersebut untuk memudahkan kita dalam mengidentifikasi kejadian-kejadian yang berhubungan dengan perubahan sosial.
Teori Perkembangan Linier
Teori ini percaya bahwa perubahan sosial dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat yang modern. Contohnya, perkembangan bangsa Indonesia dari zaman penjajahan, mempertahankan kemerdekaan, sampai dengan saat ini.
Jika diibaratkan, maka teori linier ini beranggapan bahwa perubahan sosial yang terjadi memberikan kemajuan bagi masyarakat (grafis naik).
Teori Perubahan Melingkar (Siklus)
Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial pada masyarakat merupakan sesuatu yang tidak dapat direncanakan atau diarahkan.Misalnya perubahan mode pakaian atau gaya hidup.
Seperti gaya hidup, teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial bisa saja terulang kembali. Misalnya pada waktu tahun 1970an,scooter digandrungi oleh anak muda. Sekarang pada 2018 kegandrungan anak muda terhadap scooter mulai bangkit kembali.
Teori-teori di atas, menjelaskan bagaimana perubahan sosial merubah masyarakat dari suatu tingkatan ke tingkatan lainnya. Hal ini penting karena pada dasarnya manusia selalu melakukan inovasi dan kreasi baik dalam bidang cipta, rasa, atau karsa untuk mendukung kelangsungan hidupnya, dan diharapkan bisa berguna untuk masyarakat luas
Teori Utama Pola Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang ada akan selalu mengikuti suatu pola dan arah tertentu, menurut Robert H. Lauler terdapat dua teori utama pola perubahan sosial, yaitu :
1.   Teori Siklus
Melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan yang telah terjadi sebelumnya. Pola perubahan siklus adalah pola perubahan yang menyerupai spiral.
teori-siklus.jpg

2.   Teori Perkembangan
Penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Teori ini dikenal dengan teori perkembangan atau linier. Teori perkembangan dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi.



Teori-Teori Modern Mengenai Perubahan Sosial
1.   Teori Modernisasi
Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui proses modernisasai sehingga Negara terbelakang menjadi Negara berkembang.

3.   Teori Sistem Dunia
Oleh Imanuel Maurice Wallerstein, yang menyatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti, negara semiperiferi, dan negara periferi. Kemampuan yang dimiliki oleh negara inti menyebabkan negara inti menguasai sistem dunia.
Teori-Teori Modern Mengenai Perubahan Sosial
1.   Teori Modernisasi
Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui proses modernisasai sehingga Negara terbelakang menjadi Negara berkembang.
2.   Teori Ketergantungan
Melihat bahwa ada ketergantungan secara ekonomi antara negara-negara dunia ketiga dan Negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga membutuhkan pinjaman dan investasi dari negara-negara industry. Ketika negara  industri berkembang, negara dunia ketiga semakin terbelakang dengan proses kolonialisasi dan neokolonialisasi.
3.   Teori Sistem Dunia
Oleh Imanuel Maurice Wallerstein, yang menyatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti, negara semiperiferi, dan negara periferi. Kemampuan yang dimiliki oleh negara inti menyebabkan negara inti menguasai sistem dunia.
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
1.   Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Bisaanya perubahan ini merupakan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti secara lambat. Proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Evolusi terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
2.   Perubahan Cepat (Revolusi)
Berlangsung cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran cepat tidaknya revolusi relative karena revolusipun dapat memakan waktu lama.
3.   Perubahan Kecil
Adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
4.   Perubahan Besar
Adalah perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti sistem kerja, hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.
5.   Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau direncanakan (palnned change) merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan pelaku perubahan (agent of change)
6.   Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended change) atau tidak direncanakan (unplanned change) merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.
7.   Perubahan Struktural dan Perubahan Proses
8.   Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.
9.   Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar, perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Perubahan sosial tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang menjadi pendorong terjadinya perubahan, yakni faktor pendorong yang datangnya dari dalam masyarakat itu sendiri (internal) dan faktor pendorong yang datannya dari luar masyarakat (eksternal)
·         Faktor Internal
1.   Bertambah atau berkurangnya penduduk
2.   Penemuan-penemuan baru
Penemuan baru dibedakan dalam pengertian invention dan discoveryInvention adalah proses menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru dengan mengobinasi atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama dalam masyarakat. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.
Penemuan baru pada umumnya mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada masyarakat, antara lain:

1.   Penemuan baru akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lain. Penemuan baru seperti radio, handphone… dll akan memancarkan pengaruhnya ke berbagai arah.



1.   Penemuan baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya. Misalnya penemuan baru kapal terbang telah membawa pengaruh besar terhadap metode berperang.

penmuan-baru-b.jpg

1.   Beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Misalnya, penemuan mobil, kereta api, dan telephon menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat-pusat kehidupan di daerah pinggiran kota   yang dinamakan suburban.


penemuan-baru-c.jpg
1.   Terjadinya pemberontakan atau revolusi
·         Faktor Eksternal
1.   Lingkungan fisik yang ada disekitar manusia
2.   Peperangan
3.   Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, proses tersebut disebut difusi. Masuknya pengaruh suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lain dapat pula dilakukan dengan penetrasi (pemasukan)
Penetrasi damai (penetration pasifique), yaitu masuknya sebuah kebudayaan dilakukan dengan jalan damai. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilka hal-hal berikut.
·         Akulturasi
·         Asimilasi
·         Sintesis
Penetrasi paksa (penetration violence), yaitu masuknya sebuah kebudayaan dilakukan secara paksa dan merusak.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial 
1.   Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2.   Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3.   Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif
4.   Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest)
5.   Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6.   Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
7.   Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
8.   Kebisaaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah karena sudah mendarah daging

AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL
Masyarakat merupakan sebuah sistem, apabila salah satu unsurnya tidak berfungsi dengan baik, keseimbangan sistem akan terganggu secara keseluruhan. Ketidakseimbangan sistem ini akan mengakibatkan timbulnya disorganisasi sosial yang lama kelamaan akan berubah menjadi disintegrasi sosial. Soerjono Sekanto mengatakan bahwa disorganisasi atau disintegrasi sosial adalah proses berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi dalam masyarakat tersebut lama kelamaan akan menjadi chaos(kacau). Pada keadaan demikian akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.
Proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat antara lain dapat berbentuk:
1.   Pergolakan daerah
2.   Aksi protes dan demonstras
3.   Kriminalitas

4.   Kenakalan remaja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar