Selasa, 21 Juli 2020

PERUBAHAN SOSIAL DI DALAM MASYARAKAT

Pertemuan ke 3
Kelas 12 IPS 2
Materi                   
                                           Perubahan Sosial: Arti dan Bentuknya

                   
                                             
Perubahan sosial adalah perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan pola perilaku individu di antara kelompok. Setiap individu atau masyarakat pastinya mengalami perubahan baik di lingkungan masyarakat atau keluarga. Perubahan sosial berbeda dengan perubahan lainnya.

 Perbedaannya itu adalah perubahan sosial menekankan perubahan yang terjadi pada aspek kultural (budaya) dan aspek struktural masyarakat. Dampaknya itu terhadap kehidupan sosial. Sehingga memperoleh penghidupan yang lebih baik dan martabat.

Perubahan sosial merupakan fenomena yang selalu ada di masyarakat mana pun. Perubahan kadang-kadang dibuat, kemudian antara proses perubahan dalam struktur sosial. Dalam arti spesifik dari perubahan sosial tergantung pada entitas sosu sosial yang dipertimbangkan. Perubahan dalam kelompok kecil mungkin penting pada tingkat kelompok, tapi dapat diabaikan pada tingkat masyarakat yang lebih besar. Perubahan sosial dapat berkembang dari sejumlah sumber yang berbeda, termasuk kontak dengan masyarakat lain. Perubahan sosial juga didorong oleh gerakan ideologis, ekonomi dan politik.  Perubahan sosial merupakan perubahan kepada pola perilaku, hubungan sosial, lembaga, dan struktur sosial pada waktu tertentu.
Norma: Arti, Jenis, dan Fungsinya Itu menunjukkan bahwa dalam masyarakat terjadi perubahan interaksi antara satu dengan yang lain ketika melakukan tindakan atau perbuatan. Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat disebabkan adanya faktor pendorong baik dari luar dan dalam masyaraka. Itu yang mendorong untuk melakukan tindakan atau perbuatan. Kajian perubahan sosial merupaka kajian yang tidak akan pernah selesai untuk diperdebatkan terhadap isu-isu yan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Bentuk perubahan sosial Ada beragam bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Berikut beberapa bentuk perubahan sosial: Perubahan lambat (evolusi) Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat memakan waktu cukup lama dan tidak disertai kehendak tertentu dari masyarakat. Dalam perubahan tersebut mengikuti kondisi perkembangan masyarakat. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan diri dengan keperluan keadaan dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Baca juga: Arti Penting Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia Perubahan cepat (revolusi) Perubahan sosial yang berlangsung cepat karena menyangkut unsur-unsur kehidupan atau lembaga kemasyarakatan. Pada perubahan tersebut bisa direncanakan dan tidak direncanakan. Dijalankan dengan kekerasan maupun tanpa kekerasan. Biasanya pada perubahan cepat diawali dengan ketegangan atau konflik. Perubahan kecil Perubahan kecil merupakan perubahan yang terjadi pada sruktur sosial. Pada perubahan kecil memiliki damapak bagi masyarakat karena tidak terpengaruh dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Perubahan besar Perubahan besar merupakan perubahan yang berdampak pada terjadinya perubahan struktur dan lembaga. Pada perubahan besar memberi pengaruh be?ar pada kondisi geografisa berubahnya fungsi lahan menjadi tempat industri, dan perubahan mata pencaharian masyarakat. Perubahan yang dikehendaki Perubahan yang dikehandaki merupakan perubahan yang sudah direncanakan dan disepakati sebelumnya. Pelaku perubahan tersebut orang atau sekelompok orang yang memiliki wewenang dan kekuasaan. Mereka biasanya melakukan rekayasa sosial (social engineering) atau perencanaan sosial (social planning) dengan cara memengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur. Baca juga: Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional Perubahan tidak dikehendaki Perubahan tidak dikehendaki merupakan perubahan yang tidak direncanakan atau di luar jangkauan masyarakat. Biasanya pada perubahan tersebut disebabkan gagalnya masyarakat dalam mengantisipasi dan memperhitungkan perubahan yang terjad?. Sehingga memicu kekacuan atau kendala dalam masyarakat. Perubahan struktural Perubahan struktural adalah perubahan yang mendasar dan menyebabkan munculnya reorganisasi dalam masyarakat. Perubahan proses Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar dan tidak berpengaruh pada struktur kemasyarakatan. Pada perubahan tersebut biasanya hanya untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sudah ada.
Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut:[3]
Gillin
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografikebudayaan material, komposisi pendudukideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Emile Durkheim
Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
Kingsley Davis
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat[1]
Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial
William F. Ogburn
Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial
Raja
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial.
Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan sebagai perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri antara lain:[4]
1.    Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.
2.    Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
3.    Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
4.    Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.

                        Bentuk-bentuk

Perubahan evolusi dan perubahan revolusi.

Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat. Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan revolusi dan evolusi[1]

Perubahan evolusi.

Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan.[5] Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.[1] Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu.[1] Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu kemudian menetap [6] lalu menuju ke masyarakat meramu.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu[7]:
·         Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.
·         Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
·         Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.

Perubahan revolusi.

Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya.[8] Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat.[8] Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, di mana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.[8]
Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat.[1] Secara sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain adalah[1]:
·         Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.[1]
·         Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.[1]
·         Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya masyarakat.[1]
·         Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tersebut.[1]
·         Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan faktor adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.[1]

Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan.

Perubahan yang direncanakan[sunting | sunting sumber]

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.[1][9] Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.[1] Oleh karena itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan agent of change.[1] Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program keluarga berencana (KB).[1]

Perubahan yang tidak direncanakan dan contoh[sunting | sunting sumber]

Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.[1] Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi.[1] Misalnya, kasus banjir bandang di SinjaiKalimantan Barat. Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan.[1] Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.[1]

Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil[sunting | sunting sumber]

Apa yang dimaksud dengan perubahan-perubahan tersebut dapat kamu ikuti penjabarannya berikut ini

Perubahan berpengaruh besar[sunting | sunting sumber]

Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerjasistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak pada perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian.

Perubahan berpengaruh kecil[sunting | sunting sumber]

Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut. Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan homolis.

PENUGASAN !
1 Baca dan buat Peta Konsep !
2. Beri Kesimpulan materi diatas serta Contoh nya !





Tidak ada komentar:

Posting Komentar