Kamis, 23 Juli 2020

PEMIKIRAN DALAM SOSIOLOGI

Pertemuan Ke3
Kelas 10 IPS
Materi                     

                                     Perkembangan  PEMIKIRAN  DALAM  SOSIOLOGI
  
                                 

                                ini adalah beberapa tokoh pemikir-pemikir awal dalam sosiologi:

1. Auguste Comte (17889-1857)
Beliau dianggap pemikir yang paling berpengaruh pada awal tahun 1800-an.  Ia menciptakan istilah sosiologi untuk diaplikasikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia, bahkan juga memberikan tantangan ambisius terhadap bibit dari cabang ilmu tersebut. Dalam hierarki ilmu Comte, sosiologi ada di tempat puncak. ia menyebutnya "Sang Ratu", dan para praktisinya sebagai "Pendeta-Ilmuan".
Pada tulisannya tahun 1800-an. Ia khawatir efek dari Revolusi Prancis telah merusak kestabilan Prancis secara permanen. Meskipun demikian, ia berharap agar studi yang sistematis terhadap perilaku manusia pada akhirnya akan mengarah pada interaksi antara manusia yang lebih rasional.
2. Herbert Spencer (1820-1903)
Beliau merupakan seseorang yang berkebangsaan Inggris Viktorian yang hidup relatif mapan, namun ia berharap hanya dapat lebih mengerti masayarakat. Ia juga mengadaptasikan pandangan evolusioner Darwin mengenai "survival of the fittest" atau "yang dapat bertahan adalah yang paling dapat beradaptasi" dengan berargumen bahwa hal tersebut adalah hal yang alami bahwa sebagian orang kaya dan sebagian orang miskin.
Spencer mengusulkan karena masyarakat pada akhirnya memang akan berubah, kita tidak terlalu kritis  terhadap pengaturan sosial yang sedang terjadi atau bekerja aktif untuk perubahan sosial. Pandangan ini banyak di sukai oleh kaum berpengaruh di Inggris dan Amerika Serikat yang memiliki kepentingan terselubung terhadap status quo serta menaruh curiga kepada pemikir sosial yang mendorong perubahan. Pendekatan Spencer terhadap perubahan masyarakat sangatlah populer di masanya.
3. Emile Durkheim (1858-1917)
Beliau dididik di Prancis dan Jerman, iapun menunjukkan reputasi akademik yang mengesankan, dan di tunjuk menjadi salah satu dari profesor pertama di Prancis. Diatas semua itu Durkheim diingat karena desakannya bahwa perilaku harus dipahami dalam konteks sosial yang lebih luas, tidak hanya dalam konteks individu.
salah satu contoh dari penekanan tersebut adalah Durkheim mengembangkan tesis fundamental yang membantu menjelaskan berbagai bentuk masyarakat. Melalui studi intensif terhadap Arunta, sebuah suku di Australia, ia berfokus pada fungsi yang ditunjukkan agama dan menggarisbawahi peran dari kehidupan kelompok dalam mendefinisikan apa yang kita anggap sebagai agama. Durkheim menyimpulkan bahwa agama menguatkan solidaritas kelompok seperti bentuk perilaku kelompok lainnya.
4. Max Weber (1864-1920)
Beliau lahir di Jerman. Pernah mempelajari sejarah hukum dan ekonomi,namun kemudian mengembangkan ketertarikannya terhadap sosiologi. Ia juga menjadi profesor di berbagai universitas di jerman. Weber mengajarkan siswanya agar mereka mempraktikan verstehen, kata dalam bahasa jerman yang berarti "pemahaman" atau "wawasan", dalam setiap kegiatan intelektual mereka. Ia menunjukkan bahwa kita tidak mampu menganalisa perilaku sosial kita menggunakan kriteria objektif yang sama yang kita gunakan untuk mengukur berat atau temperatur. Untuk mengerti perilaku secara penuh, kita harus mempelajari makna subjektif yang melekat pada aksi yang dilakukan orang-orang bagaimana mereka sendiri memandang dan menjelaskan perilaku mereka.
5. Karl Marx (1818-1883)
Memiliki ketertarikan yang sama dengan Durkheim dan Weber terhadap isu filosofi abstrakdan realitas konkret dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, tidak seperti mereka, Marx sangat kritis terhadap institusi-institusi yang berdiri saat itu sampai mancapai karier akademik melalui jalur konvensional yang merupakan hal mustahil baginya. Ia menghabiskan sebagian besar kehidupannya dalam pengasingan jauh dari jerman sebagai negara asalnya.
Menurut analisis Marx, masyarakat secara fundamental terbagi menjadi dua kelas yang berbenturan dalam hal usaha mengejar kepentingan masing-masing. Saaat ia mengkaji masyarakat industrial pada masanya, misalnya di Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat, ia melihat bahwa pabrik adalah pusat konflik antara kaum pengeksploitasi (para pemilik modal dan unit produksi) dengan kaum tereksploitasi (para buruh). Marx memandang hubungan ini secara sistematis; yaitu ia percaya bahwa suatu sistem hubungan ekonomi, sosial, dan politik mempertahankan kekuasaan dan dominasi para pemilik modal terhadap para pekerja. Konsekuensinya, Marx bersama sahabatnya Engles berpendapat bahwa kelas pekerja harus menjatuhkan sistem kelas yang ada. Pengaruh Marx terhadap pemikiran kontemporer sangatlah menginspirasi mereka yang kemudian menjadi revolusi komunis di Rusia, Cina, Vietnam, dan tempat-tempat lainnya.
Pemikiran Durkheim mengenai dampak pembagian kerja di masyarakat industri terkait dengan tulisan-tulisan marx, sementara perhatian Weber terhadap sosiologi yang objektif dan bebas nilai merupakan respons langsung terhadap keyakinan yang di pegang teguh oleh Marx. oleh karenna itu , tidak mengherankan jika Karl Marx dipandang sebagai tokoh Utama dalam perkembangan sosiologi dan beberapa cabang ilmu lainnya.

Penugasan !
!. Buat Skematika Materi Diatas !
2.Buat Kesimplan nya.!


1 komentar:

  1. Nama: Mutia Az Zahra
    Kelas : X IPS 3
    Perkembangan PEMIKIRAN DALAM SSOSIOLOGI
    Tokoh:
    Auguste comte
    Hebert Spencer
    Emile durkheim
    Max Weber
    Karl marx

    BalasHapus