Senin, 13 Juli 2020

KELOMPOK SOSIAL DI DALAM MASYARAKAT SOSIAL

Pertemuan ke 1
Kelas 11 IPS 2
Materi                    
              
K1           
KI -3  : Memahami, menerapkan,  menganalisis dan mengevaluasi-pengetahuan faktual,     konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait mpenyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang  spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-3 : dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan
Kompetensi  Dasar  :
3.1.Memahami pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut  pandang dan       pendekatan Sosiologis
.4.1 Menalar tentang terjadinya pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut             pandang  dan  pendekatan Sosiologis
Indikator   :
3.1.1  Menjelaskan pengertian kelompok sosial
3.1.2  Mengamati  proses pembentukan kelompok  sosial di masyarakat
3.1.3  Mengidentifikasi Dasar-dasar pembentukan kelompok
3.1.4  Mengidentifikasi Berbagai bentuk kelompok kepentingan dimasyarakat
3.1.5  Mengidentifikasi jenis kelompok-kelompok kepentingan di masyarakat
3.1.6      Menganalisis Karakteristik khusus atau partikularisme dan eksklusivisme   kelompok
4.1.1  Mengasosiasikan Terjadinya pengelompokan sosial di masyarakat.
4.1.2  Mendiskusikan tentang terjadinya pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis
4.1.3     Mempresentasikan hasil diskusi tentang pembentukan kelompok sosial

               Tujuan  Pembelajaran  : diharapkan Siswa mampu  :

1.   Mengidentifikasi masalah (problem statement ) tentang ragam gejala sosial dalam masyarakat
2.   Mengumpulkan data (data collection) tentang ragam gejala sosial dalam masyarakat
3.   Memproses data (data processing) tentang ragam gejala sosial dalam masyarakat
4.   Membuktikan data (verification) tentang ragam gejala sosial dalam masyarakat
5.   Menarik kesimpulan (genelarizatio) tentang ragam gejala sosial dalam masyarakat

                            Macam kelompok sosial

 

                         Sekolah merupakan salah satu contoh kelompok sosial

                    Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
  • Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
  • Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
  • Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
  • Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.

                          PERMASALAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

Pengertian Permasalahan Sosial

Permasalahan sosial merupakan suatu gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat yang diakibatkan karena adanya interaksi sosial di antara para warga masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan atau kepentingan dalam hidupnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa interaksi sosial dalam masyarakat dapat berlangsung secara asosiatif maupun disosiatif. interaksi sosial yang bersifat asosiatif akan menghasilkan gejala-gejala sosial yang normal sehingga dalam masyarakat akan terjadi keteraturan sosial, sedangkan interaksi sosial yang bersifat disosiatif akan menghasilkan gejala-gejala abnormal atau gejala-gejala yang sifatnya patologis sehingga masyarakat mengalami ketidakteraturan sosial dalam bentuk disorganisasi atau disintegrasi sosial.
Yang mana gejala-gejala abnormal itu terjadi karena adanya unsur-unsur dalam masyarakat yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehinga menciptakan kekecewaan-kekecewaan atau kesulitan-kesulitan yang dialami oleh para warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau kepentingan hidupnya.
Dalam kajian Sosiologi, gejala-gejala yang abnormal tersebut dinamakan dengan masalah sosial. Sedangkan pengertian masalah itu sendiri adalah gejala-gejala yang terjadi (das sein) tidak sebagaimana yang diharapkan (das sollen) oleh sebagian besar warga masyarakat. Dan masalah itu disebut sosial karena berhubungan dengan hubungan di antara warga masyarakat dan menyangkut tentang nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan (pranata atau institusi sosial).

Kemudian apa perbedaan antara masalah sosial dengan perilaku menyimpang? Apakah bunuh diri (suicide), perceraian, penyalahgunaan narkotika, perjudian, banyaknya gelandangan di kota-kota besar, dan semacamnya merupakan masalah sosial? Berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di sebagian besar warga masyarakat, perilaku-perilaku tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial dan melanggar norma-norma sosial. Maka gejala-gejala tersebut dapat dikategorikan sebagai gejala-gejala yang menyimpang.
Atau dengan kata lain permasalahan sosial merupakan sebuah gejala atau fenomena yang muncul dalam realitas kehidupan bermasyarakat. Dalam mengidentifikasi permasalahan sosial yang ada di masyarakat berbeda-beda antara tokoh satu dengan lainnya. Sedangkan pengertian permasalahan sosial oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1.      Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
2.      Menurut Soetomo masalah sosial adalah sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.
3.      Menurut Lesli, masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
4.      Menurut Martin S. Weinberg, masalah sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup signifikan, dimana mereka sepakat dibutuhkannya suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut.
 

 TUGAS :
. BUATLAH PETA KONSEP TENTANG GEJALA -GEJALA SOSIAL DI DALAM MASYARAKAT.
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar