Jumat, 24 Juli 2020

KELOMPOK SOSIAL DI DALAM MASYARAKAT

Pertemuan ke 4
Kelas 11 IPS 3
Materi                     

Contoh Kelompok Sosial di Masyarakat Pada Umumnya




Kelompok sosial pada dasarnya menjadi bahasan penting dalam objek kajian sosiologi. Kelompok sosial ini terbentuk lantaran adanya tingkat interakasi sosial dalam masyarakat, yang akhirnya membentuk kesepatakan untuk mempermudah mencapai tujuan yang diinginkan.
Oleh karenannya itulah semacam menjadi fitrah manusia yang ingin hidup berkelompok dan membentuk kelompok. Dari zaman dahulu kala, kita bisa mebaca buku atau atau literatur lain bahkan mungkin bisa kita mendengar cerita dari orang disekitar kita yang pernah membuat kelompok ini, bergabung dikelompok ini, mengembangkan kelompok ini, dan berbagai kelompok lainnya dalam rangka hidup bersosial.
                                                 Kelompok Sosial
Contoh Kelompok Sosial
1.    Keluarga
2.    Partai Politik
3.    PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
4.    Koerasi Desa
5.    Panitia Agenda
6.    Sekolah
7.    RW
8.    Paguyuban
9.    Alumni Sekolah
10. OI (Orang Indonesia)

Kelompok sosial adalah sekumpulan orang-orang yang membentuk kesepakan tertentu untuk mencapai tujuan. Dalam kesepakatan yang terbentuk ada yang harus memiiki struktur sosial dan adapula yang tidak mewajibkan untuk memiliki struktur sosial.
Yang asti dalam arti kelompok sosial secara umum adalah kesatuan masyarakat yang memilih untuk hidup bersama dan mempengaruhi serta menolong satu sama lainnya. Dalam kelompok sosial ini diperlukan adanya kesepatakan tertentu agar tidak memunculkan dinamika serta menghancurkan keteraturan sosial dalam masyarakat.

Contoh kelompok sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain adalah sebagai berikut;
Disadari ataupun tidak keluarga adanya bagian daripada kelompok sosial dalam masyarakat. Hal ini didasarkan pada kebutuhan dan keturunan setiap orang dalam mendapatkan pendidikan pertamakalinya dalam keluarga. Maka tak hayal jika keluarga adalah bagian kelompok sosial yang primer.
Contoh lainnya dari kelompok sosial adalah Parpol (Partai Politik) yang menjadia bagian daripada Lembaga Politik. Jenis kelompok sosial ini adalah kelompok sosial skunder yang tidak wajib untuk diikuti akan tetapi sesuai dengan keinginnannya, jika seseorang ingin mendapatkan jabatan di pemerintahan seperti Gubernur, Bupati, DPR, dan lainnya maka mengikuti Partai Politik adalah hal yang wajib.
PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) adalah salah satu contoh kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok sosial ini dinamakan dengan kelompok sosial skunder, yang tidak harus diikuti oleh semua masyarakat, akan tetapi penting diikuti oleh masyarakat yang menjadi tenaga pendidikan (guru).
Koperasi Desa adalah salah satu jenis kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok sosial ini termasuk dalam kelomok sosial formal yang memiliki peraturan dan ketentuan untuk bergabung, menambung, atau pengelolaannya. Peraturan yang ada dalam kelompok sosial ini tentusaja harus di taati oleh seluruh anggota dalam masyarakat yang mengikutinya.
Kepanitian Acara, contoh lainnya menganai kelompok sosial dalam masyarakat yang umumnya terjadi adalah kepanitian di suatu acara, baik acara pengajian, acara sholawatan, atau acara pernikahan. Jenis kelompok sosial ini adalah kelompok sosial skunder yang mengikat bagi anggotanya dan tidak berlaku untuk masyarakat secara keseluruhan.
Kelompok Kelas di Sekolah, contoh lainnya dalam kelompok sosial yang hadir di setiap kehidupan kita misalnya saja ketika seseorang berada di lingkungan sekolah (lembaga pendidikan) ketika akan menaiki kelas di sekolah ada persatuan kelompok, persatuan ini beragam namanya.
Contohnya saja adalah Compas 3 (comunity IPS 3). Maka dapat dikatakan jenis kelompok sosial ini adalah kelompok sosial yang informal.
Anggota RW, contoh selanjutnya mengenai kelompok sosial dalam masyarakat adalah nggota RW atau RT di kalangan masyarakat. Jenis kelompok sosial ini adalah kelompok sosial in group yang memberikan member kepada seluruh anggota masyarakatnya, akan tetapi khusus untuk para masyarakat yang berada di RW atau RT tertentu.
Paguyuban Masyarakat Cirebon, contoh lainnya mengenai kelompok sosial dalam masyarakat adalah paguyubanan cirebon.
Yang hampir ada disetiap wilayah di Indonesia. kelompok sosial berupa paguyuban ini terbentuk karena adanya persamaan antara masyarakat satu dengan lainnya, persamaan yang ada diakibatkan karena adanya persamaan tempat wilayah (orang-orang yang berasalh di Cirebon).
Setia orang yang telah dinyatakan lulus dari lembaga pendidikan tertentu biasanya membentuk kelompok para lulusan yang kita kenal dengan Alumni. Agenda Alumni ini bisa memberikan akses pada adik kelas serta membangun relasi yang berupa jaringan sosial satu sama lainnya.
Salah satu bentuk kelompok sosial yang memiliki hobi sama dan terjadi keteraturan ialah terbentuknya OI (Orang Indonesia) dimana contoh komunitas terbentuk karena adanya kesamaan hobi antar anggota yang sama-sama mengidolakan Iwan Fals.
Demikinalah tulisan mengenai contoh kelompok sosial di masyarakat, yang umumnya selalu kita temua setiap harinya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga memberikan pengetahuan bagi setiap pembaca yang sedang mendalami tentang “Kelompok Sosial”.

                               Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut
1.    Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.
2.    Memiliki struktur sosial
3.    Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
4.    Memiliki faktor pengikat.
5.    Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial kecil dan kelompok sosial besar.

      Proses Pembentukan Kelompok Sosial
1.    Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
2.    Dorongan untuk mempertahankan hidup
3.    Dorongan untuk meneruskan keturunan
4.    Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja (internet).
5.    Dasar Pembentukan Kelompok Sosial
6.    Kesatuan Genealogis atau Faktor Keturunan
7.    Kesatuan Religius
8.    Kesatuan Teritorial (Community)
9.    Kesatuan Kepentingan (Asosiasi)

     Klasifikasi Kelompok Sosial
1.    Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota
Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
1.    Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.
1.    Solidaritas Organik
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antaranggota.
2.    Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok.
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
1.    Gemeinschaft (Paguyuban)
Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim.
1.    Gesellschaft (Patembayan)
Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu.
3.    Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri
4.    In-Group
5.    Out-Group
6.    Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Hubungan diantara Para Anggotanya.
7.    Kelompok Primer
Kelompok Primer adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan memiliki perasaan kebersamaan.
1.    Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan yang sama sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.
5.    Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Sistem Hubungan
6.    Kelompok Formal
Kelompok Formal adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja diciptakan, sehingga unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian fungsional yang berhubungan.
1.    Kelompok Informal
Kelompok informal adalah kelmpok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat dan intim (internet).

1.    PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL
Seorang sosiolog di dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak berhubungan dengan kelompok sosial, baik yang kecil seperti kelompok keluarga, ataupun kelompok besar seperti masyarakat desa, masyarakat kota, bangsa dan lain. hampir semua manusia merupakan kelompok sosial yang dinamakan keluarga. Walaupun anggotanya menyebar, tapi pada waktu tertentu mereka pasti akan berkumpul. Bila mereka berkumpul, terjadilah tukar-menukar pengalaman di antara mereka. Pada saat demikian, terjadi bukanlah pertukaran pengalaman semata, akan tetapi para anggota keluarga tersebut mungkin telah mengalami perubahan.
perubahan, walaupun sama sekali tidak disadari. Saling tukar menukar pengalaman mempunyai peranan besar di dalam pembentukan kepribadian orang-orang yang bersangkutan. Manusia merupakan makhluk yang tediri dari jasmaniah dan rohaniah. Manusia mempunyai naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia mempunyai pola berpikir yang akan mempengaruhi sikapnya
.
1.    Tipe-tipe Kelompok Sosial
2.    Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial, dari sudut kriteria :
3.    Besar kecilnya jumlah anggota,
4.    Derajat interaksi sosial,
5.    kepentingan dn wilayah,
6.    Berlangsungnya suatu kepentingan,
7.    Derajat organisasi,
8.    Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.
9.    Tipe-tipe umum yang terdapat dalam kelompok sosial yaitu ;
– kategori statistic ; pengelompokan atas dasar cirri tertentu yang sama, seperti kelompok umur.
– kategori sosial ; kelompok individu yang sadar akan cirri-ciri yang dimiliki bersama. Misalnya Ikatan  Dokter Indonesia.
– kelompok sosial seperti misalnya keluarga batih.
– kelompok tidak teratur ; yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu yang sama, karena pusat perhatian yang sama. Misalnya, sekumpulan orang yang sedang anti karcis kereta api.
– organisasi formal ; setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan telah ditentukan lebih dahulu. Contohnya, birokrasi (internet).
2.    Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu
Seorang warga masyarakat yang asih bersahaja susunannya, secara relative menjadi anggota pula dari kelompok kecil lain secara terbatas. Kelompok sosial yang dimaksud biasanya atas dasar kekerbatan, usia, seks serta atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan yang memberikan prestise tertentu sesuai adat istiadat dan lembaga kemasyarakatan. Keanggotaan pada kelompok sosial tidak selalu bersifat sukarela. Akan tetapi, dalam hal lain seperti bidang pekerjaan, rekreasi dan sebagainya, keanggotaannya bersifat sukarela. Suatu ukuran lainnya bagi si individu adalah bahwa dia merasa lebih tertarik pada kelopok-kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan seperti keluarga, kerabat, dan rukun tetangga dari pada misalnya dengan suatu perusahaan besar atau Negara (internet).
3.    In-group dan Out Group
In-group adalah kelompok sosial, dengan mengidentifikasikan dirinya. Sikap in-group pada umumnya didasarkan pada factor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota kelompok.Out-group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya. Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati. Perasaan in-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap etnosentisme. In-group dan out-group dapat dijumpai di semua masyarakat, walaupun kepentingannyatidak selalu sama .

4.    Kelompok Primer dan Kelompok Skunder
Kelompok primer/face to face adalah kelompok sosial yang paling sederhana, dimana anggotanya saling mengenal, dimana ada kerja sama yang erat. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu erat .
5.    Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayanan (Gesellschaft)
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan, ini bisa dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabat, rukun tetangga dan lain sebagainya.
 Cirri pokok dari paguyuban adalah  menurut Soerjono Soekanto::
 (1) intimate ; hubungan menyeluruh yang mesra.
 (2) private ; hubungan bersifat pribadi untuk beberapa orang saja.
 (3) exclusive ; hubungn tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang    lain di luar “kita”.

                    Tipe paguyuban ada 3

1.paguyupan karena ikatan darah,
2.paguyuban karena tempat/wilayah yang sama
3.paguyuban karena jiwa-pikiran yang sama.

Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat mekanis, biasanya terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbale-balik seperti ikatan pedagang, organisasi yang luas atau industry, dll
6.    Formal Group dan Informal Group
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya. Sedangkan informl group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama.
7.    Membership group dan Reference Group
Membership group merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Sedangkan reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan  bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Antara ke dua nya ini agak sulit untuk dipisahkan. Misalnya seorang anggota politik yang kebetulan menjadi anggota DPR, DPR merupakan membership group baginya akan tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada reference groupnya yaitu partainya.
            Ada dua tipe umum reference group yaitu ;
(1) tipe normative yang menemukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang dan (2) tipe perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadinnya .

 Penugasan !
Fahami Dan buat peta konsep dan kesimpulan !



              


Tidak ada komentar:

Posting Komentar