Selasa, 19 Mei 2020

MOBILITAS SOSIAL

Pertemuan ke 4
Kelas 11 IPS 1
Materi
                                              MOBILITAS SOSIAL

 Mobilitas Sosial Pengertian Umum :

 Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial yang ada pada istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.

 Bentuk-bentuk mobilitas sosial Dilihat dari arah pergerakannya terdapat dua bentuk mobilitas sosial,
yaitu mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal. Mobilitas social vertical dapat dibedakan lagi menjadi social sinking dan social climbing. Sedangkan mobilitas horizontal dibedakan menjadi mobilitas social antarwilayah (geografis) dan mobilitas antargenerasi.

Mobilitas vertical

 Mobilitas Vertika : adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok orang pada lapisan sosial Øyang berbeda. Mobilitas vertikal mempunyai dua bentuk yang utama :   Mobilitas vertikal ke bawahØMobilitas vertikal keatas  

Mobilitas vertical ke atas (Sosial Climbing) Mobilitas vertical ke atas (Sosial Climbing) Sosial climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang Sosial climbing memiliki bentuk, yaitu Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia.
Contoh: A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah.

Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking) Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking) Sosial sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses sosial sinking sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan  Turun nyaØkewajibannya.
Sosial sinking dibedakan menjadi dua bentuk :  kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan  Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisanØtugasnya.  sosial. Contoh Tim Juventus terdegradasi ke seri B.

Mobilitas horizontal Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Dengan kata lain mobilitas horisontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Ciri utama mobilitas horizontal adalah tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.

Mobilitas sosial

Mobilitas sosial horizontal dibedakan dua bentuk  antar wilayah/ geografis Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, qurbanisasi, dan migrasi.Cara untuk melakukan mobilitas sosial  Mobilitas antargenerasi Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya.

Hubungan Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial Seperti yang dijelaskan diatas bahwa mobilitas sosial merupakan perpindahan status ataukedudukan dari satu lapisan ke lapisan yanhg lain. Perpindahan tersebut terjadi dalam suatu struktur sosialyang berdimensi vertikal, artinya mudah-tidak nya seseorang melakukan mobilitas sosial tergantung dari struktur sosial masyarakatnya.

                    Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial :
 A. Faktor Struktural Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya.
 B. Faktor Individu Faktor individu adalah kualitas seseorang, baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan, maupun keterampilan pribadi.
C. Status Sosial Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya, karena ketika ia dilahirkan tidak ada satu manusia pun yang memiliki statusnya sendiri.

D. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial.
E.Situasi Politik Situasi Politik dapat menyebabkan terjadinya mobilitas sosial suatu masyarakat dalam sebuah negara.
F. Kependudukan (Demografi) Faktor kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik
G. Keingina Melihat Daerah Lain Adanya keingina melihat daerah lain mendorong masyarakat untuk melangsungkan mobilitas geografik dari satu tempat ke tempat yang lain.
 H. Perubahan kondisi sosial Struktur kasta dan kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam dan dari luar masyarakat.
 I. Ekspansi teritorial dan gerak populasi Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan cirti fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. J.Komunikasi yang bebas Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antarstrata yang beraneka ragam memperkokoh garis pembatas di antara strata yang ada dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara mereka dan akan mengahalangi mobilitas social
K. Pembagian kerja Besarnya kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada.
L. Kemudahan dalam akses pendidikan Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat menjadi peserta didik

 Kemiskinan Faktor ekonomi dapatqFaktor penghambat mobilitas sosial  membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status  Diskriminasi Kelas Sistem sosial tertentu merupakan hal sangat sulit  kelas terturup dapat menghalangi mobilitas ke atas, terbukti denga adanya pembatasab keanggotaan suatu orgnisasi tertentu dengan berbagai  Perbedaan Ras dan Agama

Dalam sistem kelas syarat dan ketentuan.  tertutup dapat memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal ke atas. Dalam agama tidak dibenarka seseorang dengan sebebas-bebasnya dan sekehendak  Perbedaan jenisqhatinya berpindah-pindah agama sesuai keinginannya.  kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobil daripada wanita. Perbedaan ini mempengaruh dala mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial, dan  Faktor Pengaruh Sosialisasiqkesempatan-kesempatan dalam masyarakat.  yang Sangat kuat Sosialisasi yang sangat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitas sosial.
 Terutama berkaitan  Perbedaan Kepentinganqdengan nilai-nilai dan adat yang berlaku.  Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam sutu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu.

 Mendorong Seseorang untukuDampak Mobilitas Sosial Dampak Positif :  lebih maju Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk umaju dalam berprestasi agar memperoleh status yang lebih tinggi.  Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Masyarakat ke Arah yang Lebih Baik Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
 Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.

  Dampak negatif Timbulnya Konflik Konflik yang ditimbulkan olehu mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut. :

 1)Konflik Antarkelas Dalam masyarakat terdapat lapisan-lapisan. Kelompok dalam lapisan tersebut disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial, maka bisa memicu terjadinya konflik antar kelas.
 2) Konflik Antarkelompok sosialKonflik yang menyangkut antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Konflik ini dapat berupa: a. Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern b. Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial yang lain yang memiliki wewenang
 3) Konflik Antargenerasi Konflik yang terjadi karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang lain dalam mempertahankan nilai-nilai denga nilai-nilai baru yang ingin mengadakan perubahan.

Bab V  KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

macam kelompok sosial dalam masyarakat multikultural Menurut Mac Iver dan Page kelompok adalah sejumlah individu yang saling berinteraksi satu sama lain. Para ahli yang lain juga memberi batasan tentang kelompok yakni suatu kehidupan bersama individu dalam suatu ikatan. Ikatan hidup bersama tersebut adanya interaksi dan interrelasi sosial yang memungkinkan timbulnya perasaan bersama.

1. KELOMPOK SEMU

Kelompok semu adalah kelompok yang lahir dalam masyarakat akan tetapi sifatnya tidak ajeg, kecil kemungkinan untuk membentuk tradisi serta kesadaran kelompok dan tidak ada suatu keinginan untuk mempererat ikatan anggotanya.

 Ciri-ciri kelompok semu adalah
a. Tanpa rencana dan terbentuknya secara spontan.
b. Tanpa wadah tertentu untuk mengorganisir.
c. Kelangsungan interaksi, interrelasi serta komunikasi secara ajeg, tidak kita jumpai.

2. KELOMPOK NYATA

Kelompok ini mempunyai perbedaan ciri-cirinya, jika dilihat dari terbentuknya kelompok ini memiliki bermacam-macam bentuk, namun memiliki satu ciri yang sama yakni : kehadiran selalu konstan.

Bentuk Kelompok nyata terdiri sebagai berikut :

a. Kelompok statistik Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :
1. Tanpa terencana, tanpa disengaja, tetapi sudah terbentuk dengan sendirinya
2. Tak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
3. Tak ada interaksi, interrelasi dan komunikasi secara ajeg

b. Kelompok sosieta Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :
1. Tanpa rencana dan disengaja terbentuk dengan sendirinya
2. Terhimpun dalam suatu wadah tertentu
3. Kemungkinan adanya interaksi, intrerelasi dan komunikasi

c. Kelompok Sosial
 Kelompok sosial menurut Robert K Merton yaitu sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.

 Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :
1. Terbentuk dengan sendirinya
2. Ada wadah yang memungkinkan menampung mereka
3. Ada interaksi dan interrelasi, sehingga terjadinya komunikasi yang intern

d. Kelompok asosiasi
 Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :
 1. Terencana atau memang disengaja dibentuk
 2. Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah
3. Ada interaksi dan interrelasi secara ajeg

3. KELOMPOK PRIMER DAN SEKUNDER
 Konsep tentang kelompok primer dikenalkan oleh Charles Horton Cooley pada tahun 1909 di Amerika Serikat. Kelompok primer meliputi dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan akrab dan erat satu sama lain. Kelompok primer dimudahkan dengan anggota kelompok primer dapat melakukan kontak face to face, kecilnya kelompok, kontak yang mendalam terus menerus.

4. KELOMPOK DALAM DAN KELOMPOK LUAR

Kelompok dalam ( In Group ) ialah satuan sosial dimana individu menjadi bagian dari padanya, atau dengannya mereka mengidentifikasikan diri.

 Identifikasi diri ini berdasarkan kepentingan tergantung dari keadaan dan persyaratan tertentu. Misalnya, seseorang individu secara tak langsung menggolongkan dirinya sebagai kelompok kami ( in Group ).

Kelompok luar ( Out Group ) adalah merupakan satuan sosial dimana individu tidak merupakan bagian daripadanya, atau yang dengannya mereka tidak mengidentifikaikan diri.
 Sikap anggota out group selalu ditandai perbedaan atau sering dengan adanya pertentangan.

 5. GEMAINSCHAFT DAN GESELLSCHAFT
Kedua kelompok ini lahir dari karya besar sosiolog Jerman yaitu Ferdinand Tonnies (1845-1936) yang berjudul Gemainschaft Und Gesellschaft.
 a. Gemainschaft Kelompok ini bersumber pada anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur easenwillen yaitu unsurkemauan manusia yang berakar dari naluri kemudian menjadi kuat dan sempurna sebagai kebiasaan bersifat irrasional dan implusif.
b. Gesellschaft Kelompok ini bersumber pada anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur yang disebut Kurwillen. Yaitu unsur kemauan manusia yang berakar pada sikap, tin gkah laku, dan perbuatan berdasarkan pertimbangan akal dan pikiran tertentu dan bersifat rasional.

6. Formal Group dan Informal Group
Formal Group adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya. Contohnya adalah perkumpulan pelajar, himpunan wanita suatu instansi pemerintah, persatuan sarjana-sarjana dari suatu perguruan tinggi tertentu dan sebagainya.

7. MEMBERSHIP GROUP DAAN REFERENCE GROUP Membership Group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Namun untuk menentukan keanggotaan secara fisik tidak dapat dilakukan secara mutlak, hal ini disebabkan karena perubahan-perubahan keadaan yang dappat mempengaruhi derajat interaksi didalam kelompok.

8. Community dan Society Community adalah suatu persekutuan hidup yang oleh polak, disbutnya sebagi oraganisasi total kehidupan sosial dlam suatu wilayah tertentu. 9. ORGANISASI SOSIAL Stephen Robins ( 1995 ) mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relatif, yang diidentifikasikan yang bekerja relatif terus menerus, untuk mencapai tujuan bersama.

10. KELAS SOSIAL Menurut Soerjono Soekanto,
 pengertian kelas sosial hampir sama dengan lapisan sosial, yaitu penentuan kedudukan seseorang dimasyarakat berdasarkan ekonomi seperti dilihat pada faktor uang, tanah, atau kekuasaan.

 11. KASTA
Istilah kasta dipakai untuk menyebut setiap lapisan dalam masyarakat yang sifatnya turun menurun dan diperolehnya status ini sejak lahir secara permanen tanpa mengalami perubahan sampai dia meninggal dunia. Seperti pada masyatrakat Bali. Disana masyarakat terbagi menjadi emapat lapisan, yaitu : Brahmana, Satria, Waisya, dan Sudra.Sistem kasta ini makin jelas dan makin diperkuat oleh adat istiadat dan agama.

12. LEMBAGA
 Lembaga berarti suatu sistem norma untuk mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma tersebut mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi ( reward system ).

 Ciri-ciri lembaga sosial menurut Gillin dan Gillin yaitu :
1. Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya.
2. Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu.
3. Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut.

Penugasan !
1. Buat Skematika berdasarkan Materi Diatas .
2 .But Kesimpulan  Tentang Ringkasan Materi Diatas .

                                        “Selamat Mengerjakan “


                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar