Selasa, 21 April 2020

Konsep-Konsep Realitas Sosial Dalam Sosiolog



Pertemuan ke 1
Kelas 10 IPS 2
Materi                  
                 
                          Konsep-Konsep Realitas Sosial Dalam Sosiologi


– Manusia dalam kehidupan memiliki keterbatasan kemampuan untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu tanpa sadar manusia kemudian akan menjalin interaksi dengan manusia yang lain sehingga terbentuklah suatu kesatuan misalnya kekeluargaan, masyarakat dan sebagainya. Di dalam hubungan sosial ini kemudian akan terwujud berbagai macam fenomena sosial misalnya interaksi sosial, kebudayaan, norma sosial, status sosial, peran sosial dan perubahan sosial. Nah, semua hal yang terwujud dari hubungan sosial itu dinamakan sebagai realitas sosial.

Jadi, apa yang dinamakan realitas sosial dalam sosiologi?

Realitas sosial merupakan kenyataan yang dapat kita lihat sebagai bentuk dari adanya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Sosiologi dalam perkembangannya mampu menghasilkan pemikir yang senantiasa kritis terhadap realitas sosial. Kekritisan ini dituangkan dalam bentuk analisis dan evaluasi terhadap permasalahan yang timbul dalam realitas sosial, misalnya seorang sosiolog yang mengkaji tentang terjadinya kemiskinan di suatu tempat kemudian mampu untuk menemukan analisis yang tepat serta langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan tersebut.

    Gambar. Salah satu bentuk konsep realitas sosial yakni sebuah komunitas touring yang terbentuk    karena  kesamaan hobi.


Untuk dapat menemukan analisis yang tepat dalam mengkaji realitas sosial, sosiologi tidak memandang sebuah kejadian hanya berdasarkan yang nampak saja melainkan sampai ke bagian fakta-fakta yang tersembunyi di balik fenomena sosial. Misalnya pada kasus kemiskinan. Nah, pada kasus ini tentu saja dipengaruhi oleh berbagai aspek misalnya aspek gaya hidup, standar hidup, norma sosial, keadaan lingkungan, kebudayaan dan sebagainya. Mengapa? karena kemiskinan bisa saja terjadi justru pada daerah yang kaya akan sumber daya alam atau kalau dalam skala keluarga, bisa saja kemiskinan itu terjadi pada seseorang yang berpenghasilan tinggi. Daerah yang kaya sumber daya alam, bila masyarakatnya tidak kreatif, malas bekerja, tidak memiliki etos kerja yang tinggi, maka kesejahteraan hidup tidak bisa tercapai. Dan bisa terjadi sebaliknya, daerah yang miskin sumber daya alam, bila masyarakatnya memiliki semangat etos kerja yang tinggi, memiliki kreativitas, maka mereka bisa menemukan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada sehingga kesejahteraan hidup bisa diraih.
Setiap ilmu pengetahuan memiliki konsep untuk mempelajari objek kajian yang dikaji oleh ilmu pengetahuan tersebut, misalnya dalam ilmu pengetahuan matematika, kita mengenal berbagai istilah seperti algoritma, kalkulus difenesial, integral, matrix dan sebagainya. Nah, begitu juga dalam ilmu sosiologi. Konsep yang ada dalam sosiologi secara umum dinamakan sebagai konsep realitas sosial.

Apa sajakah bentuk konsep realitas sosial dalam sosiologi itu?

1. Konsep Keluarga
Keluarga berasal dari dua kata yakni kawula dan warga. Kawula berarti mengabdi dan warga berarti anggota. Keluarga bisa diartikan sebagai satuan sosial terkecil yang terikat berdasarkan pengabdian, ikatan darah, ikatan perkawinan, adopsi dan kasih sayang. Adapun yang termasuk anggota keluarga antara lain suami, istri dan anak-anak. Nah, anggota keluarga tersebut saling berinteraksi sesuai peranannya masing-masing sehingga mampu menghasilkan sebuah budaya baru atau melestarikan budaya.
Paul B. Horton dan Chester L Hunt (1996) menjelaskan tentang beberapa fungsi keluarga yakni sebagai fungsi pengaturan seksual antara suami-istri, fungsi reproduksi dimana seorang suami-istri dapat memiliki keturunan, fungsi sosialisasi akan nilai dan norma sosial terutama pada anak, fungsi afeksi yang saling memenuhi kebutuhan kasih sayang kepada sesama anggota keluarga, fungsi penentuan status anak yang lahir di dalam sebuah keluarga, memberi perlindungan fisik, ekonomis, psikologis serta menciptakan keamanan bagi anggotanya.
                           

Jadi, apa yang dinamakan realitas sosial dalam sosiologi?

Realitas sosial merupakan kenyataan yang dapat kita lihat sebagai bentuk dari adanya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Sosiologi dalam perkembangannya mampu menghasilkan pemikir yang senantiasa kritis terhadap realitas sosial. Kekritisan ini dituangkan dalam bentuk analisis dan evaluasi terhadap permasalahan yang timbul dalam realitas sosial, misalnya seorang sosiolog yang mengkaji tentang terjadinya kemiskinan di suatu tempat kemudian mampu untuk menemukan analisis yang tepat serta langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan tersebut.
Untuk dapat menemukan analisis yang tepat dalam mengkaji realitas sosial, sosiologi tidak memandang sebuah kejadian hanya berdasarkan yang nampak saja melainkan sampai ke bagian fakta-fakta yang tersembunyi di balik fenomena sosial. Misalnya pada kasus kemiskinan. Nah, pada kasus ini tentu saja dipengaruhi oleh berbagai aspek misalnya aspek gaya hidup, standar hidup, norma sosial, keadaan lingkungan, kebudayaan dan sebagainya. Mengapa? karena kemiskinan bisa saja terjadi justru pada daerah yang kaya akan sumber daya alam atau kalau dalam skala keluarga, bisa saja kemiskinan itu terjadi pada seseorang yang berpenghasilan tinggi. Daerah yang kaya sumber daya alam, bila masyarakatnya tidak kreatif, malas bekerja, tidak memiliki etos kerja yang tinggi, maka kesejahteraan hidup tidak bisa tercapai. Dan bisa terjadi sebaliknya, daerah yang miskin sumber daya alam, bila masyarakatnya memiliki semangat etos kerja yang tinggi, memiliki kreativitas, maka mereka bisa menemukan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada sehingga kesejahteraan hidup bisa diraih.
 


                                                          Sosialisasi di Masyarakat
   
                                                                                               
yang lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat  baru lahir kemudian di Eropa.  Sejak
awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya  peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu SOSIOLOGI   DAN  MASYARAKAT
Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan perkembangan masyarakat. Sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Sebagai cabang Ilmu, Sosiologi dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, August Comte. Comte kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Namun demikian, sejarah mencatat bahwa Émile Durkheim-ilmuwan sosial Perancis yang kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. 

1. Pengertian Sosiologi 

Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam  buku yang berjudul "
Cours De Philosophie Positive
" karangan August Comte (1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat  pada tiap tahap peradaban manusia. Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumya..



Dua tahapan itu adalah   :


1.Tahap teologis; adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia.
2.Tahap metafisis; pada tahap ini manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan .


Sosialisasi adalah proses membimbing individu kedalam dunia sosial. Sosialisasi dilakukan untuk mendidik  seseorang tentang sebuah kebudayaan di masyarakat. Sosialisasi terjadi di lingkungan yang menyebabkan seseorang harus turun tangan untuk menghadapinya. Sosialisasi tentang pola kebudayaan yang terjadi di masyarakat bermacam-macam seperti berbahasa, cara berjalan , duduk, makan, berpakaian, dan lain-lain.
Dalam berinteraksi dengan lingkungan masyarakat kita harus sadar akan pribadi diri sendiri, belajar untuk memandang seseorang dengan baik.

Proses sosialisasi terhadap masyarakat tidak selalu berjalan dengan lancar, karena dalam bermasyarakat juga banyak kesulitan diantaranya:
 1. Kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat .
 2.Pola prilaku yang berbeda-beda ataupun bertentangan.

-. walaupun setiap orang berusaha untuk menyesuaikan diri dengan berbagai situasi sosial, tetapi bila tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan maka kemungkinan akan terjadi gangguan pada masyarakat yang menyebabkan masyarakat akan memandang buruk tentang diri kita.
Penyesuaian diri adalah bagaimana seseorang mencapai keseimbangan hidup dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan masyarakat. Apalagi kalau kita dapat membantu kegiatan masyarakat yang dapat meringankan beban warganya. Dengan kita menyusaikan diri dengan masyarakat mereka akan terkesan dengan adanya kita dalam lingkungannya.



                         METODE PENELITIAN SOSIAL

Menurut Soerjono Soekanto, penelitian sosiologi termasuk dalam penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah merupakan penelitian yang bertujuan mempelajari satu atau beberapa gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta masalah yang disoroti dan kemudian diusahakan pemecahannya.
                                          Ciri-ciri Penelitian Ilmiah :
Penelitian ilmiah dilakukan melalui prosedur sistematis, yaitu dengan menggunakan pembuktian yang meyakinkan berupa fakta yang diperoleh secara objektif. b. Penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus sehingga hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan atau dilanjutkan lagi oleh peneliti lain.
                                      Fungsi Penelitian Ilmiah :
  • Fungsi verifikatifatau pengujianadalah fungsi penelitian ilmiah untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada.
  • Fungsi eksploratif atau penjajagan adalah fungsi penelitian ilmiah untuk menemukan sesuatu yang belum ada atau mengisi kekosongan dan kekurangan ilmu.
  • Fungsi developmen tatau pengembangan adalah fungsi penelitian ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Berdasarkan tempat pengumpulan data, penelitian ilmiah dapat dilakukan di laboratorium, perpustakaan, dan lapangan.
Berdasarkan tingkat analisis yang direncanakan peneliti untuk data yang hendak dikumpulkan, penelitian ilmiah dapat dikelompokkan sebagai berikut.
  1.  Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berupaya menyajikan rincian lebih lanjut dari informasi yang ada. Dalam penelitian deskriptif, pertanyaan dimulai dengan kata tanya: bagaimana.
  2. Penelitian eksploratifadalah penelitian yang berupaya mendapatkan informasi mendasar tentang permasalahan atau keadaan yang jarang atau belum pernah diteliti. Peneliti merencanakan penelitiannya tanpa merumuskan hipotesis secara khusus. Dalam penelitian ini, pertanyaan sering dimulai dengan kata tanya: apa.
  3. Penelitian prediksiadalah penelitian ilmiah yang berupaya menggambarkan atau menjelaskan apa yang mungkin terjadi di masa mendatang.
    Penelitian eksplanasiadalah penelitian ilmiah yan berupaya menganalisis hubungan antarvariabel yang diteliti. Penelitian eksplanasi memiliki
    hipotesis dan dirancang untuk menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi. Pertanyaan peneliti sering dimulai dengan kata tanya: mengapa.
Objek Penelitian

Objek penelitian sosiologi adalah masyarakat dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul akibat hubungan manusia di dalam masyarakat. Penelitian sosiologi dapat dilakukan dengan metode historis, metode komparatif (perbandingan), metode statistik, metode sosiometri, dan studi kasus. Metode sosiometri digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis hubungan antarmanusia dalam masyarakat secara kuantitatif.
Pada tahap perencanaan pembangunan, hasil penelitian sosiologi diperlukan menentukan hal-hal sebagai berikut.
  • Kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat.
  • Lembaga sosial dan pelapisan sosial untuk mengetahui macam dan aspeknya.
  • Pola interaksi sosial untuk menciptakan suasana yang mendukung pembangunan.
  • Kebudayaan untuk mengetahui hal-hal yang berintikan nilai\
  • Mengidentifikasi kekuatan sosial di masyarakat.
  • Mengetahui perubahan sosial yang terjadi di masyarakat penyebab dan aspeknya
 

Jenis-jenis Penelitian 

Berdasarkan tujuan :


  1. Basic Research/penelitian dasar, yaitu penelitian murni untuk mengembangkan dan memperdalam suatu ilmu pengetahuan.
  2. Applied Research/penelitian terapan, dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan membantu memecahkan suatu persoalan dalam kehidupan sehari-hari dan diarahkan untuk penggunaan secara praktis dalam kehidupan
                     Berdasarkan metode yang digunakan :
  1. Penelitian Historik, yaitu penelitian yang berusaha mengkaji peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Mengkaji peristiwa-peristiwa bersejarah
  2. Penelitian Survei, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari berbagai individu/kelompok dengan cara angket, wawancara, atau mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data.
  3. Penelitian eksperimen, adalah penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tujuan penelitian

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar