Selasa, 10 September 2019

Ketimpangan Sosial

Pertemuan ke  4
Kelas 12 IPS
Materi   :             Strategi dari berbagai pendekatan  Pemberdayaan  untuk mengatasi
                           Ketimpangan  sosial akibat globaalisasi


Ketimpangan sosial ini juga adalah salah satu tugas besar pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan meminimalkan kesenjangan sosial di masyarakat. Masalah sosial yang ada di masyarakat memang bisa saja disebabkan oleh dampak negatif yang ditimbulkan dari ketimpangan sosial. Perlu adanya usaha untuk mengatasi ketimpangan sosial tersebut. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketimpangan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Peningkatan Kualitas Penduduk
Sebagai individu yang tingga di Indonesia, tentunya sudah mengetahui bahwa masyarakat Indonesia itu memiliki keanekaragaman dari karakteristiknya. Keanekaragaman itu ternyata bisa juga menjadi faktor yang menimbulkan ketimpangan sosial. Oleh karena itu, sangat penting adanya sebuah usaha  untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Peningkatan kualitas penduduk dapat dilakukan melalui berbagai usaha. Upaya-upaya tersebut adalah sebagai berikut :

- Memperbaiki kualitas pendidikan
- Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik kualitas tenaga medis maupun peningkatan pelayanan kesehatan
- Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, misalnya dengan memberikan      penyuluhan atau pengarahan pada masyarakat.

2. Mobilitas Geografis

Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), pengertian mobilitas sangat erat kaintannya dengan perpindahan atau perubahan gerak. Maksud dari perpindahan ini ialah pindahnya sekelompok orang yang bisa dikatakan sebagai penduduk, pindah dari suatu daerah ke daerah yang lain. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah, karena adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti oleh adanya pembangunan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi jumlah penduduk yang terlalu padat yang akhirnya menimbulkan kesenjangan sosial.
Contoh upaya mobilitas yang umum dilakukan adalah transmigrasi, di mana warga kota di wilayah yang terlalu padat seperti di Jawa berpindah ke wilayah yang lebih sedikit penduduknya, seperti di Kalimantan. Upaya ini pernah digalakkan di zaman Presiden Soeharto dan berhasil meningkatkan kualitas ekonomi pelakunya, seperti orang-orang Madura yang berpindah ke Kalimantan.

3. Menciptakan Peluang Kerja
Saat ini, Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara berkembang dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang besar di usia produktif tersebut tidak diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, sehingga terjadilah banyak pengangguran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang bisa dilakukan adalah menciptakan peluang kerja dengan memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar. Dengan menciptakan peluang kerja, maka kita juga akan mengurangi munculnya ketimpangan sosial di masyarakat.
Dalam sebuah negara,pendidikan selalu menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).Negara dengan kualitas pendidikan yang baik akan mampu mengantarkan sukses dalam pembangunan di berbagai bidang.Melalui pendidikan yang berkualitas,Negara Indonesia akan memiliki bibit-bibit baru yang sehat serta berkompeten.Sayangnya,untuk mewujudkan itu saat ini masih banyak terdapat kendala yang dihadapi.Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kegagalan mewujudkan pendidikan merata di seluruh Indonesia,beberapa di antaranya adalah :
1.      Masih minimnya kurang dalam memperhatikan pendidikan yang ada di pelosok daerah.Hal ini bisa dilihat ketika pihak pemerintah lebih mengutamakan upaya pembangunan di berbagai sekolahan perkotaan.
2.      Kesalahan dalam penilaian kualitas SDM.Selama ini kita sering membedakan kualitas perhatian pemerintah untuk pelosok daerah.Pemerintah dinilai masih
3.      SDM antara yang ada di kota dengan yang di desa.Penilaian itu sangat salah.Setiap manusia memiliki kecerdasan yang sama,yang membedakan adalah ketajaman dalam berpikir.Ketika seseorang dinilai cerdas,itu karena sering mendapatkan pendidikan yang mumpuni atau bisa dikatakan otak mereka sering terasah,berbeda dengan mereka yang jarang bahkan tidak mendapatkan pendidikan yang layak maka akan cenderung tumpul dalam berpikir.
4.      Kurangnya sinkronisasi hubungan antara pemerintah pusat dengan pemetintah daerah.Pemerintah pusat terlalu fokus pada pembangunan pemerintahan yang ada,sehingga melupakan pembangunan yang ada di pemerintah daerah.
5.      Masih minimnya pemerintah dalam memfasilitasi pendidikan di daerah.Dalam memberikan fasilitas,pemerintah dinilai kurang maksimal sehingga pendidikan anak di daerah terkesan asal-asalan.
Berikut beberapa cara yang bisa dijadikan sebagai solusi dalam pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia :
1.      Pembangunan gedung sekolah secara merata.Seperti kita ketahui bersama,saat ini pembangunan gedung sekolahan yang selalu diutamakan adalah yang berada di perkotaan.Bangunan gedung sekolahan yang lama dilakukan rehabilitasi sehingga menelan biaya yang besar.Daripada dana tersebut digunakan untuk membiayai program rehabilitasi gedung yang sudah ada sebelumnya,alangkah bijaknya kalau dimanfaatkan atau dialihkan untuk pembangunan gedung sekolahan yang belum ada di setiap penjuru pelosok daerah.Sudah saatnya pembangunan gedung sekolahan dibuat merata tanpa membedakan mana yang berada di kota maupun mana yang berada di desa.Semua memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh fasilitas gedung sekolahan demi kenyamanan dalam belajar.
2.      Pembagian buku-buku pelajaran secara gratis.Buku adalah sumber ilmu.Ketika pemerintah memberlakukan biaya setinggi-tingginya untuk harga sebuah buku,itu sama artinya dengan membatasi kemauan seseorang dalam membuka wawasan pengetahuan mereka.Pihak pemerintah harusnya menjalankan sebuah program pembagian buku secara gratis kepada seluruh anak-anak yang ada di Indonesia.Tentu saja program ini harus dibarengi dengan program minat baca buku.Karena kualitas minat baca di Indonesia masih tergolong sangat rendah.Hal ini lah yang menjadi penyebab mengapa negara Indonesia tidak maju dan berkembang.Melalui buku,Indonesia pasti bisa membuka wawasan dunia.
3.      Program pembagian peralatan sekolah secara gratis.Telah kita ketahui bersama bahwa masih banyak warga negara yang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan peralatan sekolah.Anak-anak sekolah di seluruh penjuru tanah air berhak mendapatkan fasilitas peralatan sekolah dari pemerintah secara gratis.Hal ini dimaksutkan untuk menunjang kegiatan belajar mereka,selain itu sebagai bentuk pemberian dukungan agar mereka lebih bersemangat dalam menuntut ilmu di sekolahan.
4.      Pemenuhan kebutuhan guru di berbagai pelosok daerah.Guru merupakan elemen penting dalam dunia pendidikan.Tanpa adanya guru yang berkualitas maka mustahil seorang anak dapat terdidik dengan baik.Ketika banyak guru honorer yang bekerja secara ikhlas di berbagai daerah,maka seharusnya pihak pemerintah tanggap dalam menyejahterakan kehidupan mereka yaitu dengan memberikan tunjangan guru sewajarnya.Hal ini perlu dilakukan agar guru dapat lebih bersemangat lagi dalam mendidik dan mengajar anak-anaknya.Bagi guru PNS yang sering melakukan pelanggaran kode etik pegawai,maka tidak ada salahnya untuk ditugaskan berdinas di pelosok daerah.Tentu saja hal ini dimaksutkan agar mereka lebih bertanggung jawab dalam mengemban tugasnya.
5.      Peningkatan fasilitas infrastruktur akses menuju sekolahan.Saat ini masih banyak kita jumpai anak-anak yang pergi bersekolah harus melewati berbagai medan jalan yang berbahaya bagi mereka.Tak jarang dari mereka yang pergi ke sekolah dengan menyeberangi sungai,berjalan di jembatan yang rapuh,hingga bergelantungan melalui pohon dan tebing yang curam.Dalam hal ini pihak pemerintah wajib menelusuri satu per satu kondisi akses jalan menuju sekolahan,sehingga tahu mana yang seharusnya diutamakan untuk pembangunan fasilitas infrastruktur akses menuju sekolahan.
1        Apa pengaruh globalisasi dalam dunia pendidikan di Indonesia?
2        Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kesenjangan pendidikan di  Indonesia
            3 Bagaimana solusi untuk kesenjangan dalam dunia pendidikan?

Pengaruh Globalisasi Dalam Dunia Pendidikan

Arus globalisasi yang sudah terjadi sejak abad ke 20, memaksa setiap negara khususnya Indonesia untuk menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa. Menurut Princenton N. Lyman, Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan. Berdasarkan sejarahnya, akar munculnya globalisasi adalah revolusi elekrronik dan disintegrasi negara-negara komunis. Kata “globalisasi” dari kata global yang berarti universal atau ruang lingkupnya mendunia.  Globalisasi pada dasarnya merupakan proses yang ditimbulkan dari suatu kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas kebangsaan dan kenegaraan. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar