Kelas 11 IPS 1
Materi Kelompok Sosial Di Masyarakat
Kelompok Sosial di Masyarakat
PENGERTIAN
Kelompok sosial (social group) merupakan suatu
himpunan atau suatu kesatuan-kesatuan manusia manusia yang hidup bersama, yang
disebabkan oleh adanya hubungan antara mereka yang menyangkut hubungan
timbal-balik yang saling mempengaruhi dan adanya kesadaran untuk saling tolong
menolong. Soial group merupakan pengumpulan atau agregasi yang
teratur (internet).
Kelompok sosial
adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan
saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota
masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para
anggotanya (internet).
Kelompok sosial
mengandung pengertian suatu kumpulan dari individu-individu yang saling
berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama (internet).
Klasifikasi Kelompok Sosial
1. Klasifikasi
Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota
Istilah ini
dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
1. Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik
adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat
oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara
para anggota kelompok.
1. Solidaritas Organik
Solidaritas organik
adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah
mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling
ketergantungan antaranggota.
2. Klasifikasi
Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok.
Klasifikasi ini
diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
1. Gemeinschaft
(Paguyuban)
Gemeinschaft adalah
kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim.
1. Gesellschaft
(Patembayan)
Gesellschaft adalah
kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu.
3. Klasifikasi
Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri
4. In-Group
5. Out-Group
6. Klasifikasi Kelompok
Berdasarkan Hubungan diantara Para Anggotanya.
7. Kelompok Primer
Kelompok Primer
adalah kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan memiliki
perasaan kebersamaan.
1. Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder
adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan yang sama
sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.
5. Klasifikasi
Kelompok Berdasarkan Sistem Hubungan
6. Kelompok Formal
Kelompok Formal
adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja diciptakan, sehingga
unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian fungsional yang
berhubungan.
1. Kelompok Informal
Kelompok informal
adalah kelmpok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat dan intim .
1. PENDEKATAN
SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL
Seorang sosiolog di
dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak berhubungan dengan kelompok
sosial, baik yang kecil seperti kelompok keluarga, ataupun kelompok besar
seperti masyarakat desa, masyarakat kota, bangsa dan lain. hampir semua manusia
merupakan kelompok sosial yang dinamakan keluarga. Walaupun anggotanya
menyebar, tapi pada waktu tertentu mereka pasti akan berkumpul. Bila mereka berkumpul,
terjadilah tukar-menukar pengalaman di antara mereka. Pada saat demikian,
terjadi bukanlah pertukaran pengalaman semata, akan tetapi para anggota
keluarga tersebut mungkin telah mengalami perubahan-perubahan, walaupun sama
sekali tidak disadari. Saling tukar menukar pengalaman mempunyai peranan besar
di dalam pembentukan kepribadian orang-orang yang bersangkutan. Manusia
merupakan makhluk yang tediri dari jasmaniah dan rohaniah. Manusia mempunyai
naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia mempunyai pola
berpikir yang akan mempengaruhi sikapnya .
1 . TIPE-TIPE KELOMPOK
SOSIAL
2. Klasifikasi
Tipe-tipe Kelompok Sosial, dari sudut kriteria :
3. besar kecilnya
jumlah anggota,
4. derajat interaksi
sosial,
5. kepentingan dn
wilayah,
6. berlangsungnya
suatu kepentingan,
7. derajat organisasi,
8. kesadaran akan
jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.
9. tipe-tipe umum yang
terdapat dalam kelompok sosial yaitu ;
– kategori
statistic ; pengelompokan atas dasar cirri tertentu yang sama, seperti kelompok
umur.
– kategori sosial ;
kelompok individu yang sadar akan cirri-ciri yang dimiliki bersama. Misalnya
Ikatan Dokter Indonesia.
– kelompok sosial
seperti misalnya keluarga batih.
– kelompok tidak
teratur ; yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu yang sama,
karena pusat perhatian yang sama. Misalnya, sekumpulan orang yang sedang anti
karcis kereta api.
– organisasi formal
; setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan
telah ditentukan lebih dahulu. Contohnya, birokrasi .
2. Kelompok Sosial
Dipandang dari Sudut Individu
Seorang warga
masyarakat yang asih bersahaja susunannya, secara relative menjadi anggota pula
dari kelompok kecil lain secara terbatas. Kelompok sosial yang dimaksud
biasanya atas dasar kekerbatan, usia, seks serta atas dasar perbedaan pekerjaan
atau kedudukan yang memberikan prestise tertentu sesuai adat istiadat dan
lembaga kemasyarakatan. Keanggotaan pada kelompok sosial tidak selalu bersifat
sukarela. Akan tetapi, dalam hal lain seperti bidang pekerjaan, rekreasi dan
sebagainya, keanggotaannya bersifat sukarela. Suatu ukuran lainnya bagi si
individu adalah bahwa dia merasa lebih tertarik pada kelopok-kelompok sosial
yang dekat dengan kehidupan seperti keluarga, kerabat, dan rukun tetangga dari
pada misalnya dengan suatu perusahaan besar atau Negara (internet).
3. In-group dan Out
Group
In-group adalah
kelompok sosial, dengan mengidentifikasikan dirinya. Sikap in-group pada
umumnya didasarkan pada factor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat
dengan anggota kelompok.Out-group adalah kelompok sosial yang oleh individu
diartikan sebagai lawan in-groupnya. Sikap out-group selalu ditandai dengan
suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati. Perasaan in-group dan
out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar suatu
sikap etnosentisme. In-group dan out-group dapat dijumpai di semua masyarakat,
walaupun kepentingannya tidak selalu sama (Soerjono Soekanto:108).
4. Kelompok Primer dan
Kelompok Skunder
Kelompok
primer/face to face adalah kelompok sosial yang paling sederhana, dimana
anggotanya saling mengenal, dimana ada kerja sama yang erat. Sedangkan kelompok
sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, antara siapa
hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga
tidak begitu erat (Soerjono Soekanto:109).
5. Paguyuban
(Gemeinschaft) dan Patembayanan (Gesellschaft)
Paguyuban adalah
bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang
murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah
rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan, ini bisa
dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabat, rukun tetangga dan lain
sebagainya.
Cirri pokok dari paguyuban menurut Sorjono Soekanto adalah : :
(1)
intimate ; hubungan menyeluruh yang mesra.
(2) private ; hubungan bersifat
pribadi untuk beberapa orang saja.
(3) exclusive ; hubungn tersebut hanyalah
untuk “kita” saja dan tidak untuk orang lain di luar “kita”.
Tipe paguyuban ada
3, yaitu paguyupan karena ikatan darah, paguyuban karena tempat/wilayah yang
sama dan paguyuban karena jiwa-pikiran yang sama.
Patembayan
merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek,
bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat
mekanis, biasanya terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan
timbale-balik seperti ikatan pedagang, organisasi yang luas atau industry, dll
(Taufiq Rahman Dhoiri:88).
6. Formal Group dan
Informal Group
Formal group adalah
kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya
untuk mengatur hubungan antara sesamanya. Sedangkan informl group tidak
mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini
biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar
bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama (Baswori:50-55).
7. Membership group
dan Reference Group
Membership group
merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota
kelompok tersebut. Sedangkan reference group adalah kelompok sosial yang
menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
Antara ke dua nya ini agak sulit untuk dipisahkan. Misalnya seorang anggota
politik yang kebetulan menjadi anggota DPR, DPR merupakan membership group
baginya akan tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada reference
groupnya yaitu partainya.
Ada dua tipe umum reference group yaitu ;
(1) tipe
normative yang menemukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang dan
(2) tipe
perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai
kepribadinnya .
8. Kelompok
Okupasional dan Volunter
Kelompok okupasional
merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan
sejenis, misalnya muncul kelompok seprofesi. Sedangkan kelompok volonter
merupakan mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak
mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya tadi.
Dengan demikian, maka kelompok volonter akan dapat memenuhi kepentingan
anggotanya secara individu, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara
umum. Kelompok volonter itu mungkin dilandaskan pada kepentingan primer
mencakup kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, kebutuhan akan keselamatan
jiwa dan harta benda, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan untuk dapat
mengembangkan potensi diri, dan kebutuhan akan kasih sayang. Kebutuhan sekunder
misalnya adalah kebutuhan akan rekreasi (Soerjono Soekanto:).
1. KELOMPOK-KELOMPOK
SOSIAL YANG TIDAK TERATUR
2. Kerumunan (Crowd)
Kerumunan (Crowd)
adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan
juga pada waktu yang bersamaan.
Bentuk-bentuk kerumunan ‘
1. Kerumunan yang
berartikulasi dengan struktur sosisal :
2. khalayak penonton
atau pendengar yang formal (formal audiences).
3. kelompok ekspresif
yang telah direncanakan.
4. Kerumunan yang
bersifat sementara (Casual crouwds)
5. kumpulan yang
kurang menyenangkan. Seperti orang yang menunggu bis dan antri karcis.
6. kerumunan
orang-orang yang sedang dalam keadaan panik, yaitu orang yang bersama sama
menyelamatkan diri dari bahaya.
7. kerumunan penonton.
8. kerumunan yang
berlawanan dengan norma-norma hukum ( lawless crowds)
9. kerumunan yang
bertindak emosional
1 . kerumunan yang
bersifat inmoral seperti orang-orang mabuk.
11. Publik
Publik merupakan
kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interksi terjadi secara tidak langsung
melalui alat/media komunikasi (internet).
Pengertian Hubungan
Antar kelompok
Hubungan
Antarkelompok adalah hubungan antara dua kelompok atau lebih yang memiliki ciri
khusus. Pettigrew . mendefinisikan inter-group relation
sebagai “the social interactions between any two or more groups”.
Dalam pembahasan
ini kita melihat tipologi kelompok menurut Robert Bierstedt, yaitu pembagian
dalam empat tipe kelompok yaitu statistical group, societal group, social
group, dan associational group .
Dalam pembahasan
kita mengenai hubungan Antarkelompok, yang dimaksudkan kelompok
mencakup keempat tipe kelompok yang
disebutkan oleh Bierstedt tersebut. Dengan demikian kita menggunakan
konsep kelompok dalam arti luas.
1. Klasifikasi
Kelompok yang Terlibat dalam Hubungan Antarkelompok
Dalam bahasan ini,
kata kelompok dalam konsep hubungan Antarkelompok diklasifikasikan oleh Kinloch
(1979). Kata kelompok dalam konsep hubungan antarkelompok mencakup semua
kelompok yang diklasifikasikan berdasarkan kriteria ciri sebagai berikut :
·
Fisiologis
: seperti, ras (pengelompokan berdasarkan kriteria fisik)
·
Kebudayaan :
seperti, kelompok etnik (persamaan bahasa, adat kebiasan,
wilayah, sejarah,
sikap, dan seistem politik)
·
Ekonomi
: seperti, etnosentrisme, persaingan dan perbedaan kekuasaan
·
Perilaku
: seperti, seksisme, ageisme, dan rasialisme
Berikut ini adalah
pengertian kelompok sosial dari beberapa ahli.
1. Menurut Soerjono
Soekanto, kelompo adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan
saling mempengaruhi.
2. Menurut Paul B.
Horton dan Chester L. Hunt, istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan
manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
3. Menurut George
Homans, kelompok adalah kumpulan individdu yang melakukan kegiatan, interaksi
dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan
berhubungan secara timbal balik (internet).
Manusia pada
umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk yang telah
mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lain. Kelompok-kelompok sosial
merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut
antara lain menyakut kaitan timbal-balik yang mempengaruhi dan suatu kesadaran
untuk saling tolong menolong Kelompok sosial mempunyai beberapa syarat antara
lain (Taufiq Rahman Dhoiri:83)
Ciri-ciri Kelompok Sosial
Ciri-ciri kelompok
sosial tersebut adalah sebagai berikut (internet) :
1. Merupakan kesatuan
yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.
2. Memiliki struktur
sosial
3. Memiliki
norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
4. Memiliki faktor
pengikat.
5. Adanya interaksi
dan komunikasi diantara para anggotanya.
Maka kelompok
sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial kecil dan kelompok
sosial besar.
Proses Pembentukan Kelompok Sosial
1. Faktor-faktor
Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
2. Dorongan untuk
mempertahankan hidup
3. Dorongan untuk
meneruskan keturunan
4. Dorongan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja (internet).
5. Dasar Pembentukan
Kelompok Sosial
6. Kesatuan Genealogis
atau Faktor Keturunan
7. Kesatuan Religius
8. Kesatuan Teritorial
(Community)
9. Kesatuan
Kepentingan (Asosiasi)
Hubungan antar
kelompok tentunya tidak secara tiba-tiba terbentuk, melainkan melalui akumulasi
dan beberapa hubungan sosial yang sebelumnya sudah terbentuk. Seperti sikap,
perilaku, dan gerakan sosial yang muncul diantara dua kelompok yang saling
berhubungan. Dalam hal ini, akan dimengerti jika kita berada dalam suatu
kelompok.
Kelompok Minoritas dan Mayoritas
Pembahasan mengenai
hubungan antarkelompok merupakan pembahasan mengenai stratifikasi sosial,
bilamana kita berbicara mengenai dua kelompok yang berada dalam strata berbeda
atas dasar adanya ketidaksamaan dalam berbagai bidang, kekuasaan, prestasi,
privilese.
Suatu bentuk
hubungan yang banyak disoroti dalam kajian terhadap hubungan antar kelompok
ialah hubungan mayoritas-minoritas. Kinloch mendefinisikan mayoritas sebagai
suatu kelompok kekuasaan; kelompok tersebut menganggap dirinya normal,
sedangkan kelompok lain (yang oleh kinloch dinamakan kelompok minoritas)
dianggap tidak normal serta lebih rendah karena dinilai mempunyai ciri
tertentu; atas dasar anggapan tersebut kelompok lain tersebut mengalami
exploitasi dan diskriminasi. Ciri tertentu yang dimaksudkan disini ialah ciri
fisik, ekonomi, budaya, dan perilaku. Dalam definisi kinloch ini kelompok
mayoritas di tandai oleh adanya kelebihan kekuasaan, konsep mayoritas tidak
dikaitkan dengan jumlah anggota kelompok.
Menurut kinloch
mayoritas dapat saja terdiri atas sejumlah kecil orang yang berkuasa atas
sejumlah besar orang lain. Kalau kita berpegangan pada definisi ini, maka
dimasa ini masih berlakunya sistem Aparteid kelompok kulit putih direpublik
africa selatan merupakan kelompok mayoritas karena menguasai kaum kulit hitam
meskipun jumlah orang klit putih jauh lebih kecil dari pada jumlah orang kulit
hitam. Dari segi ini penting diperhatikan karena ada ilmuan sosial yang
berpendapat bahwa konsep mayoritas didasarkan pada keunggulan jumlah anggota.
Kinloch juga
mengaitkan hubungan sosial antara kelompok mayoritas dan kelompok
Minoritas. Apabila kita ingin mengkaji hubungan sosial antara kelompok maka
kita harus melihat dari beberapa dimensi :
1. Dimensi Sejarah,
mengarah pada proses tumbuh dan berkembangnya hubungan sosial antar kelompok.
Dapat dilihat bagaimana kontak pertama terjadi dan selanjutnya berkembang.
2. Dimensi Sikap,
mengkaji hubungan sosial antar kelompok dari dimensi sikap maka harus
dilihat dari sikap anggota kelompok terhadap kelompok lainnya. Hal ini biasanya
menyangkut masalah stereotip dan prasangka.
3. Dimensi Gerakan
Sosial, melihat pada gerakan sosial yang sering dilancarkan oleh suatu kelompok
untuk membebaskan diri dari dominasi kelompok lainnya. Gerakan sosial tentunya
dipicu oleh rasa kekecewan dan penderitaan lahir dan batin. Dengan demikian,
gerakan sosial terlihat sebagai usaha untuk mengubah hubungan sosial
antar kelompok yang sudah ada atau mempertahankan tatanan yang sudah ada.
Tetapi, gerakan ini akan mengarah juga pada gerakan sosial yang negatif yang
suatu saat akan akan berubah menjadi gerakan sosial yang bersifat agresif.
4. Dimensi Perilaku,
menyagkut perilaku anggota suatu kelompok terhadap anggota kelompok yang lain.
Hal ini tentunya menyangkut pada perilaku diskriminasi dan pemeliharaan jarak
sosial.
5. Dimensi Institusi,
telah mendasari hubungan antar kelompok yang meliputi institusi yang ada dalam
masyarakat seperti institusi sosial, politik, ekonomi, dll. Institusi ini dapat
memperkuat pengendalian sosial, sikap, dan hubungan antar kelompok, salah
satunya dimensi sikap yang sering kali diperkuat oleh institusi sosial yang ada
dimasyarakat.
1. Pola Hubungan Antar
Kelompok
Banton, misalnya,
mengemukakan bahwa kontak antara dua kelompok ras dapat diikuti proses sebagai
berikut, yaitu :
1. Akulturasi
Terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur dan berpadu. Contohnya hilangnya kebudayaan asli daerah akibat interaksi paksa dengan pemerintah colonial Belanda.
Terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur dan berpadu. Contohnya hilangnya kebudayaan asli daerah akibat interaksi paksa dengan pemerintah colonial Belanda.
2. Dominasi
Terjadinya suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Dalam kaitannya dengan dominasi, Kornblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapat terjadi dalam suatu hubungan antar kelompok, yaitu :
Terjadinya suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Dalam kaitannya dengan dominasi, Kornblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapat terjadi dalam suatu hubungan antar kelompok, yaitu :
3. Genosida
Pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu. Contohnya: pembunuhan orang Yahudi oleh pemerintah Nazi Jarman
Pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu. Contohnya: pembunuhan orang Yahudi oleh pemerintah Nazi Jarman
4. Pengusiran
Contohnya: pengusiran warga Palestina oleh pemerintah Israel dari tepi Barat Sungai Jordan.
Contohnya: pengusiran warga Palestina oleh pemerintah Israel dari tepi Barat Sungai Jordan.
5. Perbudakan
Contoh: sistem kerja rodi yang dilakukan pada penjajahan Jepang di Indonesia.
Contoh: sistem kerja rodi yang dilakukan pada penjajahan Jepang di Indonesia.
6. Segregasi
Suatu pemisahan antara kulit putih dan kulit hitam di Afrika Selatan pada masa politik apartheid.
Suatu pemisahan antara kulit putih dan kulit hitam di Afrika Selatan pada masa politik apartheid.
7. Aslimilasi
Penggabungan antara
suatu kelompok dengan kelompok lain dan menimbulkan suatu kebudayaan baru, juga
menghilangkan kebudayaannya masing-masing.
3. Paternalisme
Suatu bentuk
dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi.
Banton membedakan tiga macam masyarakat sebagai berikut:
Banton membedakan tiga macam masyarakat sebagai berikut:
1. Masyarakat
metropolitan (di daerah asal pendatang)
2. Masyarakat klonial
yang teridiri atas para pendatang dan sebagian masyarakat pribumi.
3. Masyarakat pribumi
yang dijajah.
4. Integrasi.
Suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut.
Suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut.
5. Pluralisme
Pola hubungan yang mengakui dan menerima adanya “KEMAJEMUKAN” atau “KEANEKARAGAMAN” dalam suatu kelompok masyarakat. Kemajemukan dimaksud misalnya dilihat dari segi agama, suku, ras, adat-istiadat, dll.
Pola hubungan yang mengakui dan menerima adanya “KEMAJEMUKAN” atau “KEANEKARAGAMAN” dalam suatu kelompok masyarakat. Kemajemukan dimaksud misalnya dilihat dari segi agama, suku, ras, adat-istiadat, dll.
Lieberson, mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi dua pola,
berikut:
1. Pola dominasi
kelompok pendatang atas pribumi (migrant superordination). Contohnya adalah
kedatangan bangsa Eropa ke Asia, Afrika, dan Amerikan
2. Pola dominasi
kelompok pribumi atas kelompok pendatang (indigenous superordination).
Contohnya adalah dominasi kelompok kulit putih Prancis atas kelompok pendatang
dari Aljazair, Cina, ataupun Turki.
Penugasan !
1. Buat Skematika
atau Peta Konsep materi Diatas !
2.Jelaskan
Pengertian Kelompok Sosial beri contoh
nya !
3. Mengapa Manusia Perlu
membuat suatu kelompok Sosial ,Jelaskan !
4. Bagaimana
Pendapat mu bila kita tidak bisa bersosialisasi dengan masyarakat ?
5. Berikan 2 macam
Contoh Kelompok2 sosial yang ada di dalam masyarakat sosial.
“SELAMAT MENGERJAKAN “
Mantap Bu mudah dipahami
BalasHapusmantap bu mudah di pahami jadi semangat belajar😀✊
BalasHapusInsyaallah paham bu
BalasHapusMantap buuu mdh dipahami👍
BalasHapusMudah dan insyaallah paham bu mantap
BalasHapusmakasi buu,materinya mudah dipahami👌🏻
BalasHapusMaterinya mudah di pahami 👍
BalasHapusTerimakasih Bu titien meterinya insyaallah di pahami
BalasHapus