Kelas 11 IPS 3
Materi
Contoh
Kelompok Sosial di Masyarakat Pada Umumnya
Kelompok sosial pada dasarnya menjadi bahasan penting
dalam objek kajian sosiologi. Kelompok sosial ini
terbentuk lantaran adanya tingkat interakasi sosial dalam masyarakat, yang
akhirnya membentuk kesepatakan untuk mempermudah mencapai tujuan yang
diinginkan.
Oleh karenannya itulah semacam menjadi fitrah manusia yang ingin
hidup berkelompok dan membentuk kelompok. Dari zaman dahulu kala, kita bisa
mebaca buku atau atau literatur lain bahkan mungkin bisa kita mendengar cerita
dari orang disekitar kita yang pernah membuat kelompok ini, bergabung
dikelompok ini, mengembangkan kelompok ini, dan berbagai kelompok lainnya dalam
rangka hidup bersosial.
Kelompok Sosial
Contoh Kelompok Sosial1. Keluarga
Kelompok sosial adalah sekumpulan
orang-orang yang membentuk kesepakan tertentu untuk mencapai tujuan. Dalam
kesepakatan yang terbentuk ada yang harus memiiki struktur sosial dan adapula
yang tidak mewajibkan untuk memiliki struktur sosial.
Yang asti dalam arti kelompok sosial secara umum adalah kesatuan
masyarakat yang memilih untuk hidup bersama dan mempengaruhi serta menolong
satu sama lainnya. Dalam kelompok sosial ini diperlukan adanya kesepatakan
tertentu agar tidak memunculkan dinamika serta menghancurkan keteraturan sosial dalam masyarakat.
Contoh kelompok sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat,
antara lain adalah sebagai berikut;
Disadari
ataupun tidak keluarga adanya bagian daripada kelompok sosial dalam masyarakat.
Hal ini didasarkan pada kebutuhan dan keturunan setiap orang dalam mendapatkan
pendidikan pertamakalinya dalam keluarga. Maka tak hayal jika keluarga adalah
bagian kelompok sosial yang primer.
Contoh
lainnya dari kelompok sosial adalah Parpol (Partai Politik) yang menjadia
bagian daripada Lembaga Politik. Jenis kelompok sosial ini adalah kelompok
sosial skunder yang tidak wajib untuk diikuti akan tetapi sesuai dengan
keinginnannya, jika seseorang ingin mendapatkan jabatan di pemerintahan seperti
Gubernur, Bupati, DPR, dan lainnya maka mengikuti Partai Politik adalah hal
yang wajib.
PGRI
(Persatuan Guru Republik Indonesia) adalah salah satu contoh kelompok sosial
dalam masyarakat. Kelompok sosial ini dinamakan dengan kelompok sosial skunder,
yang tidak harus diikuti oleh semua masyarakat, akan tetapi penting diikuti
oleh masyarakat yang menjadi tenaga pendidikan (guru).
Koperasi
Desa adalah salah satu jenis kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok sosial
ini termasuk dalam kelomok sosial formal yang memiliki peraturan dan ketentuan
untuk bergabung, menambung, atau pengelolaannya. Peraturan yang ada dalam
kelompok sosial ini tentusaja harus di taati oleh seluruh anggota dalam
masyarakat yang mengikutinya.
Kepanitian
Acara, contoh lainnya menganai kelompok sosial dalam masyarakat yang umumnya
terjadi adalah kepanitian di suatu acara, baik acara pengajian, acara
sholawatan, atau acara pernikahan. Jenis kelompok sosial ini adalah kelompok
sosial skunder yang mengikat bagi anggotanya dan tidak berlaku untuk masyarakat
secara keseluruhan.
Kelompok
Kelas di Sekolah, contoh lainnya dalam kelompok sosial yang hadir di setiap
kehidupan kita misalnya saja ketika seseorang berada di lingkungan sekolah
(lembaga pendidikan) ketika akan menaiki kelas di sekolah ada persatuan
kelompok, persatuan ini beragam namanya.
Contohnya
saja adalah Compas 3 (comunity IPS 3). Maka dapat dikatakan jenis kelompok
sosial ini adalah kelompok sosial yang informal.
Anggota
RW, contoh selanjutnya mengenai kelompok sosial dalam masyarakat adalah nggota
RW atau RT di kalangan masyarakat. Jenis kelompok sosial ini adalah kelompok
sosial in group yang memberikan member kepada seluruh anggota masyarakatnya,
akan tetapi khusus untuk para masyarakat yang berada di RW atau RT tertentu.
Paguyuban
Masyarakat Cirebon, contoh lainnya mengenai kelompok sosial dalam masyarakat
adalah paguyubanan cirebon.
Yang
hampir ada disetiap wilayah di Indonesia. kelompok sosial berupa paguyuban ini
terbentuk karena adanya persamaan antara masyarakat satu dengan lainnya,
persamaan yang ada diakibatkan karena adanya persamaan tempat wilayah
(orang-orang yang berasalh di Cirebon).
Setia
orang yang telah dinyatakan lulus dari lembaga pendidikan tertentu biasanya
membentuk kelompok para lulusan yang kita kenal dengan Alumni. Agenda Alumni ini
bisa memberikan akses pada adik kelas serta membangun relasi yang berupa jaringan sosial satu sama lainnya.
Salah
satu bentuk kelompok sosial yang memiliki hobi sama dan terjadi keteraturan
ialah terbentuknya OI (Orang Indonesia) dimana contoh komunitas terbentuk karena
adanya kesamaan hobi antar anggota yang sama-sama mengidolakan Iwan Fals.
Demikinalah tulisan mengenai contoh kelompok sosial di
masyarakat, yang umumnya selalu kita temua setiap harinya. Semoga dengan
adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga memberikan pengetahuan bagi
setiap pembaca yang sedang mendalami tentang “Kelompok Sosial”.
Ciri-ciri kelompok
sosial tersebut adalah sebagai berikut
1. Merupakan kesatuan
yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain.
2. Memiliki struktur sosial
3. Memiliki
norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
4. Memiliki faktor
pengikat.
5. Adanya interaksi
dan komunikasi diantara para anggotanya.
Maka kelompok
sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial kecil dan kelompok
sosial besar.
Proses Pembentukan Kelompok Sosial
1. Faktor-faktor
Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
2. Dorongan untuk
mempertahankan hidup
3. Dorongan untuk
meneruskan keturunan
4. Dorongan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja (internet).
5. Dasar Pembentukan
Kelompok Sosial
6. Kesatuan Genealogis
atau Faktor Keturunan
7. Kesatuan Religius
8. Kesatuan Teritorial
(Community)
9. Kesatuan
Kepentingan (Asosiasi)
Klasifikasi Kelompok Sosial
1. Klasifikasi
Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota
Istilah ini
dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
1. Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik
adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat
oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara
para anggota kelompok.
1. Solidaritas Organik
Solidaritas organik
adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah
mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling
ketergantungan antaranggota.
2. Klasifikasi
Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok.
Klasifikasi ini
diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
1. Gemeinschaft
(Paguyuban)
Gemeinschaft adalah
kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim.
1. Gesellschaft (Patembayan)
Gesellschaft adalah
kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu.
3. Klasifikasi
Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri
4. In-Group
5. Out-Group
6. Klasifikasi
Kelompok Berdasarkan Hubungan diantara Para Anggotanya.
7. Kelompok Primer
Kelompok Primer adalah
kelompok sosial yang memiliki hubungan saling mengenal dan memiliki perasaan
kebersamaan.
1. Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder
adalah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya kepentingan yang sama
sehingga kerjasama didasarkan pada hitungan untung rugi.
5. Klasifikasi
Kelompok Berdasarkan Sistem Hubungan
6. Kelompok Formal
Kelompok Formal
adalah kelompok yang memiliki sistem hubungan yang sengaja diciptakan, sehingga
unsur-unsur dalam suatu organisasi merupakan bagian-bagian fungsional yang
berhubungan.
1. Kelompok Informal
Kelompok informal
adalah kelmpok yang memiliki hubungan secara pribadi, bersifat erat dan intim
(internet).
1. PENDEKATAN
SOSIOLOGIS TERHADAP KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL
Seorang sosiolog di
dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak berhubungan dengan kelompok
sosial, baik yang kecil seperti kelompok keluarga, ataupun kelompok besar
seperti masyarakat desa, masyarakat kota, bangsa dan lain. hampir semua manusia
merupakan kelompok sosial yang dinamakan keluarga. Walaupun anggotanya menyebar,
tapi pada waktu tertentu mereka pasti akan berkumpul. Bila mereka berkumpul,
terjadilah tukar-menukar pengalaman di antara mereka. Pada saat demikian,
terjadi bukanlah pertukaran pengalaman semata, akan tetapi para anggota
keluarga tersebut mungkin telah mengalami perubahan.
perubahan, walaupun sama sekali tidak disadari. Saling tukar menukar
pengalaman mempunyai peranan besar di dalam pembentukan kepribadian orang-orang
yang bersangkutan. Manusia merupakan makhluk yang tediri dari jasmaniah dan rohaniah.
Manusia mempunyai naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia
mempunyai pola berpikir yang akan mempengaruhi sikapnya
.
1. Tipe-tipe Kelompok
Sosial
2. Klasifikasi
Tipe-tipe Kelompok Sosial, dari sudut kriteria :
3. Besar kecilnya
jumlah anggota,
4. Derajat interaksi
sosial,
5. kepentingan dn
wilayah,
6. Berlangsungnya
suatu kepentingan,
7. Derajat organisasi,
8. Kesadaran akan
jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.
9. Tipe-tipe umum yang
terdapat dalam kelompok sosial yaitu ;
– kategori statistic
; pengelompokan atas dasar cirri tertentu yang sama, seperti kelompok umur.
– kategori sosial ;
kelompok individu yang sadar akan cirri-ciri yang dimiliki bersama. Misalnya
Ikatan Dokter Indonesia.
– kelompok sosial
seperti misalnya keluarga batih.
– kelompok tidak
teratur ; yakni berkumpulnya orang-orang di satu tempat pada waktu yang sama,
karena pusat perhatian yang sama. Misalnya, sekumpulan orang yang sedang anti
karcis kereta api.
– organisasi formal
; setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan
telah ditentukan lebih dahulu. Contohnya, birokrasi (internet).
2. Kelompok Sosial
Dipandang dari Sudut Individu
Seorang warga
masyarakat yang asih bersahaja susunannya, secara relative menjadi anggota pula
dari kelompok kecil lain secara terbatas. Kelompok sosial yang dimaksud
biasanya atas dasar kekerbatan, usia, seks serta atas dasar perbedaan pekerjaan
atau kedudukan yang memberikan prestise tertentu sesuai adat istiadat dan
lembaga kemasyarakatan. Keanggotaan pada kelompok sosial tidak selalu bersifat
sukarela. Akan tetapi, dalam hal lain seperti bidang pekerjaan, rekreasi dan
sebagainya, keanggotaannya bersifat sukarela. Suatu ukuran lainnya bagi si
individu adalah bahwa dia merasa lebih tertarik pada kelopok-kelompok sosial
yang dekat dengan kehidupan seperti keluarga, kerabat, dan rukun tetangga dari
pada misalnya dengan suatu perusahaan besar atau Negara (internet).
3. In-group dan Out
Group
In-group adalah kelompok sosial, dengan mengidentifikasikan dirinya.
Sikap in-group pada umumnya didasarkan pada factor simpati dan selalu mempunyai
perasaan dekat dengan anggota kelompok.Out-group adalah kelompok sosial yang
oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya. Sikap out-group selalu
ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antagonisme atau antipati.
Perasaan in-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat
merupakan dasar suatu sikap etnosentisme. In-group dan out-group dapat dijumpai
di semua masyarakat, walaupun kepentingannyatidak selalu sama .
4. Kelompok Primer dan
Kelompok Skunder
Kelompok primer/face to face adalah kelompok sosial yang paling
sederhana, dimana anggotanya saling mengenal, dimana ada kerja sama yang erat.
Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang,
antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan
sifatnya juga tidak begitu erat .
5. Paguyuban
(Gemeinschaft) dan Patembayanan (Gesellschaft)
Paguyuban adalah
bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang
murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah
rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan, ini bisa
dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabat, rukun tetangga dan lain
sebagainya.
Cirri pokok dari paguyuban adalah
menurut Soerjono Soekanto::
(1) intimate ; hubungan
menyeluruh yang mesra.
(2) private ; hubungan bersifat
pribadi untuk beberapa orang saja.
(3) exclusive ; hubungn tersebut
hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang lain
di luar “kita”.
Tipe paguyuban ada 3
1.paguyupan karena ikatan darah,
2.paguyuban karena tempat/wilayah yang sama
3.paguyuban karena jiwa-pikiran yang sama.
Patembayan
merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek,
bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka serta strukturnya bersifat
mekanis, biasanya terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan
timbale-balik seperti ikatan pedagang, organisasi yang luas atau industry, dll
6. Formal Group dan
Informal Group
Formal group adalah
kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya
untuk mengatur hubungan antara sesamanya. Sedangkan informl group tidak
mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok ini
biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar
bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama.
7. Membership group
dan Reference Group
Membership group
merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota
kelompok tersebut. Sedangkan reference group adalah kelompok sosial yang
menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
Antara ke dua nya ini agak sulit untuk dipisahkan. Misalnya seorang anggota
politik yang kebetulan menjadi anggota DPR, DPR merupakan membership group
baginya akan tetapi jiwa dan jalan pikirannya tetap terikat pada reference
groupnya yaitu partainya.
Ada dua tipe umum reference group
yaitu ;
(1) tipe normative yang menemukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang
dan (2) tipe perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam
menilai kepribadinnya .
Penugasan !
Fahami Dan buat peta konsep dan kesimpulan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar