kelas 12 ips 2
Kd 3.2-4.2
Materi :
UPAYA MENGHADAPI
GLOBALISASI DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Sebelum
membahas cara menghadapi globalisasi dalam bidang pendidikan, kita harus
mengerti arti globalisasi dan pendidikan terlebih dahulu. Globalisasi menurut
Selo Soemardjan adalah sebuah proses terbentuknya suatu sistem organisasi dan
komunikasi antar masyarakat yang berada di seluruh dunia yang bertujuan untuk
mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.
Pendidikan menurut UU No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Dengan adanya
globalisasi dalam bidang pendidikan memberikan banyak kemudahan untuk manusia
melakukan aktivitas sehari-harinya.
Dampak positif
yang dapat dirasakan ialah:
1 Semakin banyak situs-situs online yang memberikan informasi yang
berkualitas .
2 untuk menambah wawasan dan ilmu pembelajaran yang tidak harus
selalu tatap muka
3 Semakin mudah untuk
mengakses informasi yang diperlukan
4 Proses pendidikan akan semakin berkembang
dengan bantuan teknologi, karena
semakin banyak referensi belajar
5 Membuat siswa aktif
dengan mencari informasi di internet
6 Menciptakan karya
inovatif dengan bersumber di berbagai media yang ada dengan bantuan pendidik
7 Kualitas tenaga pendidik yang semakin
meningkat sehingga berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan .
Selain memberikan dampak positif, globalisasi juga memberikan
dampak negatif kepada manusia, yaitu:
Kualitas moral siswa yang
semakin menurun karena di internet siapapun dapat mengakses informasi tanpa
batas, sehingga tidak menutup kemungkinan siswa membuka dan terpengaruh oleh
situs yang kurang baik sehingga berpengaruh pada tingkah laku dan pola pikir
siswa ;
1.Timbulnya
kesenjangan sosial
2.Munculnya tradisi serba
praktis dimana pendidikan akar bergantung pada teknologi
3.Menipisnya kebudayaan
lokal karena masuknya budaya dari luar
4.Kekuatan kontrol
pendidikan oleh Negara berkurang
Dari beberapa dampak negatif yang muncul dari globalisasi
pendidikan, masyarakat selalu mencari upaya-upaya
untuk mengurangi atau mencegah adanya dampak negatif. Penulis berfikir bahwa
upaya dapat dilakukan dengan melihat kearifan lokal,pancasila, dan gotong royong. Upaya ini dapat
dilakukan penulis dan masyarakat lainnya yang berada di bangku sekolah.
Upaya dalam kearifan lokal bagi para siswa ialah dengan bersekolah, di zaman yang sudah
modern sekarang setiap orang tua ingin anak-anaknya bersekolah
setinggi-tingginya. Mengapa bersekolah? Karena dengan bersekolah siswa dapat
melihat langsung guru yang mengajar dibandingkan dengan hanya mencari informasi
atau belajar dari video dan penulis lebih merasa nyaman dibandingkan hanya
terpaku pada internet karena penulis dapat bertanya dan merasakan interaksi
sosial tidak hanya menambah ilmu pendidikan saja namun dalam hal budaya tentang
budaya lokal, agama, mengembangkan potensi diri, bersosialisasi dapat dirasakan
disekolah sehingga siswa dapat mengerti bahwa tidak semua hal itu bersifat
praktis, tidak melupakan budaya lokal dan mengurangi kesenjangan sosial dengan
teknologi tetapi tetap bersosialisasi agar dapat mengerti tentang masyarakat
dan lingkungan sekitar.
Upaya dalam nilai-nilai pancasila harus diterapkan karena dapat dihubungkan dengan sila ke-2 dan
sila ke-3 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab dan persatuan Indonesia
maksud dari sila ke-2 dan ke-3 ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
penulis seperti saat bersekolah penulis sebagai siswa bertemu dengan siswa
lainnya mengetahui bahwa memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai siswa. Maka
dari hal ini akan interaksi antara satu siswa dengan siswa lainnya akan semakin
kuat karena sosialisasi dan dalam sila ke-3 penulis bertemu banyak orang yang
berbeda ras, suku, agama dengan penulis tetapi tetap belajar bersama baik di
sekolah maupun diluar sekolah. Tidak
memandang perbedaan tetapi menjadikan perbedaan sebagai persatuan ataupun
pelengkap dan ketika seseorang sudah memiliki pemikiran seperti ini maka siswa
akan lebih senang untuk belajar bersama dibandingkan dengan mencari sendiri di
internet dan hanya terpaku pada internet.
Upaya dalam gotong royong menurut
penulis perlu diterapkan karena dapat memberikan nilai-nilai sosial dalam
kehidupan dan meningkatkan kerja sama. Dalam meningkatkan kerja sama penulis
melakukan kerja kelompok atau belajar bersama dengan hal ini penulis tidak
terpaku pada internet yang semuanya serba praktis dengan belajar bersama
penulis dapat bertukar pikiran atau mendapat perspektif berbeda dari orang lain
tentang suatu hal dan dapat dijadikan sebagai pelajaran dalam kehidupan
sehari-hari. Selain dari menjauhkan internet tentu sama dengan upaya yang
lainnya tentu akan meningkatkan sosialisasi karena terjadinya interaksi antara
satu orang dengan orang lainnya dalam hal ini akan mengurangi terjadinya
kesenjangan sosial dalam hal ini seperti penulis saat belajar bersama bila satu
orang tidak memeganghandphone maka orang lainnya juga tidak akan
memeganghandphone. Dalam
memberikan nilai-nilai sosial yang berarti mengenai apa yang dianggap baik dan
buruk oleh masyarakat sekitar seperti pengalaman penulis saat masih tinggal di
Sukaresmi yang ada gerakan untuk tidak membakar sampah dalam hal ini memberikan
nilai sosial bahwa membakar sampah dianggap hal yang buruk.
Upaya-upaya ini dapat
diterapkan sehari-hari sebagai siswa untuk mengurangi dampak negatif dari
globalisasi. Globalisasi memiliki dampak baik dan buruk tetapi sebagai siswa
yang berpendidikan kita harus mampu untuk memanfaatkan globalisasi dan
meminimalisir dampak negatif dari globalisasi
Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Adanya
globalisasi mampu membuat dunia tampak sempit, dahulu apabila kita akan
menonton siaran sepak bola kita harus ke negara yang mengadakan pertandingan.
Tapi sekarang kita tidak perlu ke mana-mana, kita cukup melihat di televisi.
Ketika
akan menghubungi seseorang kita harus bertemu dengan orang tersebut, tetapi
sekarang dengan adanya pesawat telepon kita tidak perlu bertemu langsung cukup
berbicara melalui telepon saja. Adanya globalisasi membawa manfaat bagi manusia
tetapi ada juga dampak buruknya.
Dampak Globalisasi di Bidang
Budaya
Semakin
bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat
dunia. Merabaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang.
Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/VCD atau DVD, lalu
sekarang film yang dapat diunduh, atau streaming.
Dampak
positif globalisasi di bidang sosial adalah para generasi muda mampu
mendapatkan sarana-sarana yang memungkinkan mereka memperoleh informasi dan
berhubungan dengan lebih efisien dengan jangkauan yang lebih luas. Adapun
dampak negatifnya adalah generasi muda yang tidak siap akan adanya informasi
dengan sumber daya yang rendah hanya akan meniru hal-hal yang tidak baik
seperti adanya bentuk-bentuk kekerasan, tawuran, melukis di tembok-tembok, dan
lain-lain.
Dengan
adanya fasilitas yang canggih membuat seseorang enggan untuk berhubungan dengan
orang lain sehingga rasa kebersamaan banyak berkurang. Manfaat globalisasi
diantaranya adalah informasi yang dapat diperoleh secara mudah, cepat, dan lengkap
dari seluruh dunia sehingga pengetahuan dan wawasan manusia menjadi lebih luas.
Akan
tetapi, dengan adanya arus globalisasi kadang-kadang tidak disertai
penyaringan. Semua informasi diterima apa adanya. Hal itu berakibat pada
perubahan pola hidup, pola pikir, dan perilaku yang tidak sesuai dengan
norma-norma kebudayaan bangsa Indonesia.
Segi
budaya merupakan segi yang paling rentan terkena dampak negatifnya. Bentuk
informasi dan sarana yang dapat diterima dengan bebas mampu memengaruhi pola
bertindak dan berpikir generasi muda. Sebagai contoh, menurunnya budaya membaca
di kalangan pelajar, mereka lebih suka melihat televisi yang memperlihatkan
tontonan yang mengandung unsur kekerasan yang kemudian mereka tiru.
Dampak Globalisasi di Bidang
Ekonomi
Dampak
positif globalisasi di bidang ekonomi adalah mampu memacu produktivitas dan
inovasi para pelaku ekonomi agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan
produk-produk yang lain. Pada era globalisasi ini menuntut manusia yang kreatif
dan produktif.
Sedangkan
dampak negatifnya adalah mampu menimbulkan sifat konsumerisme di kalangan
generasi muda. Sehingga, tidak mampu memenuhi tuntutan zaman karena sudah
terbiasa menerima teknologi dan hanya mampu membeli tanpa membuatnya.
Globalisasi
dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup
yang lebih tinggi. Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar
negara-negara kaya dengan negara-negara berkembang. Kemudian, Munculnya
perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional akan membuka peluang
terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada
segelintir orang.
Dampak Globalisasi Pada Aspek
Sosial
Negara
tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para
pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan
pembangunan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi.
Dampak pada Gaya Hidup:
- Individualistis Dulu sosialisasi hanya
dapat terjadi jika kita pergi keluar rumah, menyapa tetangga ataupun mengobrol.
Namun zaman modern ini, hanya dengan duduk dialam rumah dengan internet,
bahkan kita bisa bersosialisasi dengan orang-orang yang berada
sangat jauh. Inilah akar dari individualistis yang tercipta karena tidak
bersosialisasi secara langsung. Hal ini akan sangat merusak karena
menciptakan seseorang dengan sikap yang tidak memperdulikan orang lain
selain dirinya.
- Pragmatisme adalah sikap yang menilai
sesuatu dari untung ruginya bagi diri sendiri. Padahal menolong tanpa
pamrih adalah pelajaran dasar dalam bermasyarakat. Tapi semakin
majunya zaman, menyebabkan lunturnya nilai-nilai gotong royong dan
tolong-menolong dalam hal-hal kebaikan. Individu lebih mengarahkan pada
kegiatan yang menguntungkan dirinya saja.
- Materialisme adalah doktrin yang menyatakan
bahwa kenyamanan, kesenangan, dan kekayaan merupakan satu-satunya tujuan
atau nilai tertinggi. Materialisme kecenderungan untuk lebih peduli dengan
materi dari pada rohani atau tujuan dan nilai intelektual.
- Hedonisme adalah pandangan hidup
atau pola hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi
adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang,
pesta pora, merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan
bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya satu
kali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar