Pertemuan 2.
Teori Perubahan Sosial dan Faktor Penyebabnya
Teori
Evolusi
Teori ini
beranggapan bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua
masyarakat. Masyarakat berubah dan berkembang dari tahap peradaban sederhana
menuju tahap peradaban yang lebih kompleks. Menurut Alex
Inkeles dibedakan menjadi beberapa,
yaitu:
Inkeles
membuat kategori-kategori tersebut untuk memudahkan kita dalam mengidentifikasi
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan perubahan sosial.
Teori
Perkembangan Linier
Teori ini
percaya bahwa perubahan sosial dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu,
seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat yang modern.
Contohnya, perkembangan bangsa Indonesia dari zaman penjajahan, mempertahankan
kemerdekaan, sampai dengan saat ini.
Jika
diibaratkan, maka teori linier ini beranggapan bahwa perubahan sosial yang
terjadi memberikan kemajuan bagi masyarakat (grafis naik).
Teori
Perubahan Melingkar (Siklus)
Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial pada masyarakat
merupakan sesuatu yang tidak dapat direncanakan atau diarahkan.Misalnya
perubahan mode pakaian atau gaya hidup.
Seperti
gaya hidup, teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial bisa saja terulang
kembali. Misalnya pada waktu tahun 1970an,scooter digandrungi
oleh anak muda. Sekarang pada 2018 kegandrungan anak muda terhadap scooter mulai
bangkit kembali.
Teori-teori
di atas, menjelaskan bagaimana perubahan sosial merubah masyarakat dari suatu
tingkatan ke tingkatan lainnya. Hal ini penting karena pada dasarnya manusia
selalu melakukan inovasi dan kreasi baik dalam bidang cipta, rasa, atau karsa
untuk mendukung kelangsungan hidupnya, dan diharapkan bisa berguna untuk
masyarakat luas
Teori Utama Pola Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang ada akan selalu mengikuti suatu pola dan arah tertentu, menurut Robert H. Lauler terdapat dua teori utama pola perubahan sosial, yaitu :
Perubahan sosial yang ada akan selalu mengikuti suatu pola dan arah tertentu, menurut Robert H. Lauler terdapat dua teori utama pola perubahan sosial, yaitu :
1. Teori Siklus
Melihat
perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang pada
dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan yang telah terjadi sebelumnya.
Pola perubahan siklus adalah pola perubahan yang menyerupai spiral.
2. Teori Perkembangan
Penganut
teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu,
seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang
kompleks. Teori ini dikenal dengan teori perkembangan atau linier. Teori
perkembangan dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi.
Teori-Teori
Modern Mengenai Perubahan Sosial
1. Teori Modernisasi
Teori
modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti
jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui
proses modernisasai sehingga Negara terbelakang menjadi Negara berkembang.
3. Teori Sistem Dunia
Oleh
Imanuel Maurice Wallerstein, yang menyatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia
tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti, negara semiperiferi, dan negara
periferi. Kemampuan yang dimiliki oleh negara inti menyebabkan negara inti
menguasai sistem dunia.
Teori-Teori
Modern Mengenai Perubahan Sosial
1. Teori Modernisasi
Teori
modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti
jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui
proses modernisasai sehingga Negara terbelakang menjadi Negara berkembang.
2. Teori Ketergantungan
Melihat
bahwa ada ketergantungan secara ekonomi antara negara-negara dunia ketiga dan
Negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga membutuhkan pinjaman dan
investasi dari negara-negara industry. Ketika negara industri berkembang,
negara dunia ketiga semakin terbelakang dengan proses kolonialisasi dan
neokolonialisasi.
3. Teori Sistem Dunia
Oleh
Imanuel Maurice Wallerstein, yang menyatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia
tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti, negara semiperiferi, dan negara
periferi. Kemampuan yang dimiliki oleh negara inti menyebabkan negara inti
menguasai sistem dunia.
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
1. Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan
secara lambat memerlukan waktu yang lama. Bisaanya perubahan ini merupakan
rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti secara lambat. Proses
perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Evolusi terjadi dengan sendirinya
tanpa rencana atau kehendak tertentu.
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Berlangsung
cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Dalam
revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan dan
dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran cepat tidaknya
revolusi relative karena revolusipun dapat memakan waktu lama.
3. Perubahan Kecil
Adalah
perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa
pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
4. Perubahan Besar
Adalah
perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti
sistem kerja, hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi
masyarakat.
5. Perubahan yang Dikehendaki
atau Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau
direncanakan (palnned change) merupakan perubahan yang diperkirakan atau
yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan
perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini
dinamakan pelaku perubahan (agent of change)
6. Perubahan yang Tidak
Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended
change) atau tidak direncanakan (unplanned change) merupakan
perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan
manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang
tidak diharapkan masyarakat.
7. Perubahan Struktural dan
Perubahan Proses
8. Perubahan struktural adalah
perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam
masyarakat.
9. Perubahan proses adalah
perubahan yang sifatnya tidak mendasar, perubahan tersebut hanya merupakan
penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Perubahan
sosial tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor
tertentu yang menjadi pendorong terjadinya perubahan, yakni faktor pendorong
yang datangnya dari dalam masyarakat itu sendiri (internal) dan faktor
pendorong yang datannya dari luar masyarakat (eksternal)
·
Faktor Internal
1. Bertambah atau berkurangnya
penduduk
2. Penemuan-penemuan baru
Penemuan baru dibedakan dalam pengertian invention dan discovery. Invention adalah
proses menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru dengan mengobinasi atau
menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama dalam masyarakat. Discovery adalah
penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery
dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan
menerapkan penemuan tersebut.
Penemuan baru pada umumnya mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada masyarakat, antara lain:
Penemuan baru pada umumnya mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada masyarakat, antara lain:
1. Penemuan baru akan
menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lain. Penemuan baru seperti radio,
handphone… dll akan memancarkan pengaruhnya ke berbagai arah.
1. Penemuan baru mengakibatkan
perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga
kemasyarakatan lainnya. Misalnya penemuan baru kapal terbang telah membawa
pengaruh besar terhadap metode berperang.
1. Beberapa penemuan baru
dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Misalnya, penemuan mobil, kereta api,
dan telephon menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat-pusat kehidupan di daerah
pinggiran kota yang dinamakan suburban.
1. Terjadinya pemberontakan
atau revolusi
·
Faktor
Eksternal
1. Lingkungan fisik yang ada
disekitar manusia
2. Peperangan
3. Pengaruh kebudayaan masyarakat
lain
Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke
daerah lain dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, proses
tersebut disebut difusi. Masuknya pengaruh suatu kebudayaan
terhadap kebudayaan lain dapat pula dilakukan dengan penetrasi (pemasukan)
Penetrasi damai (penetration pasifique), yaitu
masuknya sebuah kebudayaan dilakukan dengan jalan damai. Penyebaran kebudayaan
secara damai akan menghasilka hal-hal berikut.
·
Akulturasi
·
Asimilasi
·
Sintesis
Materi yang diajarkan sangat bagus dengan dilengkapi presentasi Power Point oleh peserta didik saat proses KBM
BalasHapus