Pertemuan ke
2 KD 3-1 -4.1
Jumlah
Pertemuan 4 X 3 JP
Kelas 11 IPS 2
. Permasalahan Sosial Di Dalam Masyarakat
.1. Realitas Sosial
Peter Berger dan Thomas Luckman
dalam buku mereka yang berjudul The sosial Construction of Reality,
mengemukakan bahwa realitas adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang
kita anggap berada di luar kemauan kita (sebab ia tidak dapat dienyahkan). Berger
dan Luckman melihat melihat bahwa realitas sosial memiliki dimensi objektif dan
subjektif.
Dimensi objektif dilihat dari adanya lembaga atau pranata sosial
beserta nilai dan norma yang menunjukan bahwa masyarakat cenderung menginginkan
keteraturan. Karena itu, masyarakat cenderung mewariskan nilai dan norma kepada
generasi berikutnya melalui proses internalisasi (sosialisasi). Namun demikian,
manusia tidak harus selalu dipengaruhi oleh lingkungannya. Manusia memiliki
peluang untuk melakukan interpretasi berbeda atas realitas yang diperolehnya
melalui sosialisasi (sosialisasi tidak sempurna) yang dilihatnya sebagai cermin
dunia objektifnya. Interpretasi yan berbeda ini secara kolektif akan membentuk
sebuah realitas baru. Berger menyebut proses ini sebagai eksternalisasi.
Eksternalisasi berjalan lambat namun pasti.
Proses ini mengakibatkan terjadinya perubahan aturan atau norma dalam
masyarakat. Artinya, akan terbentuk system nilai atau norma baru yang dapat
mempengaruhi generasi-generasi berikutnya. Menurut Berger, masyarakat
sebetulnya adalah produk dari manusia. Manusia tidak hanya dibentuk oleh
masyarakat, tetapi juga mencoba mengubah masyarakat, termasuk perubahan yang
berakibat munculnya masalah-masalah sosial
: ,
mengemukakan bahwa realitas adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang
kita anggap berada di luar kemauan kita (sebab ia tidak dapat dienyahkan). Berger
dan Luckman melihat melihat bahwa realitas sosial memiliki dimensi objektif dan
subjektif
Dimensi objektif dilihat dari adanya lembaga atau pranata sosial
beserta nilai dan norma yang menunjukan bahwa masyarakat cenderung menginginkan
keteraturan. Karena itu, masyarakat cenderung mewariskan nilai dan norma kepada
generasi berikutnya melalui proses internalisasi (sosialisasi). Namun demikian,
manusia tidak harus selalu dipengaruhi oleh lingkungannya. Manusia memiliki
peluang untuk melakukan interpretasi berbeda atas realitas yang diperolehnya
melalui sosialisasi (sosialisasi tidak sempurna) yang dilihatnya sebagai cermin
dunia objektifnya. Interpretasi yan berbeda ini secara kolektif akan membentuk
sebuah realitas baru. Berger menyebut proses ini sebagai eksternalisasi.
Dimensi
objektif dilihat dari adanya lembaga atau pranata sosial beserta nilai dan
norma yang menunjukan bahwa masyarakat cenderung menginginkan keteraturan. Karena
itu, masyarakat cenderung mewariskan nilai dan norma kepada generasi berikutnya
melalui proses internalisasi (sosialisasi). Namun demikian, manusia tidak harus
selalu dipengaruhi oleh lingkungannya. Manusia memiliki peluang untuk melakukan
interpretasi berbeda atas realitas yang diperolehnya melalui sosialisasi
(sosialisasi tidak sempurna) yang dilihatnya sebagai cermin dunia objektifnya.
Interpretasi yan berbeda ini secara kolektif akan membentuk sebuah realitas
baru. Berger menyebut proses ini sebagai eksternalisasi.
Eksternalisasi berjalan lambat namun pasti.
Proses ini mengakibatkan terjadinya perubahan aturan atau norma dalam
masyarakat. Artinya, akan terbentuk system nilai atau norma baru yang dapat
mempengaruhi generasi-generasi berikutnya. Menurut Berger, masyarakat
sebetulnya adalah produk dari manusia. Manusia tidak hanya dibentuk oleh
masyarakat, tetapi juga mencoba mengubah masyarakat, termasuk perubahan yang
berakibat munculnya masalah-masalah sosial
Masalah Sosial
Masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi sosial antar individu, antar individu dengan kelompok, atau antar kelompok. Dalam keadaan normal, interaksi sosial dapat menghasilkan integrasi. Namun, interaksi sosial juga dapat menghasilkan konflik..
Masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi sosial antar individu, antar individu dengan kelompok, atau antar kelompok. Dalam keadaan normal, interaksi sosial dapat menghasilkan integrasi. Namun, interaksi sosial juga dapat menghasilkan konflik..
Soerjono
Soekanto mengatakan bahwa masalah sosial adalah ketidaksesuaian antara
unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial.
Soerjono
Soekanto membedakan masalah sosial menjadi empat yaitu sebagai berikut:.
A
Masalah sosial dari faktor ekonomis, seperti kemiskinan dan pengangguran
b. Masalah sosial dari faktor biologis, seperti penyakit menular
c. Masalah sosial dari faktor psikologis, seperti penyakit syaraf dan bunuh diri
d. Masalah sosial dari faktor kebudayaan, seperti perceraian dan kenakalan remaja.
b. Masalah sosial dari faktor biologis, seperti penyakit menular
c. Masalah sosial dari faktor psikologis, seperti penyakit syaraf dan bunuh diri
d. Masalah sosial dari faktor kebudayaan, seperti perceraian dan kenakalan remaja.
1 . Kriteria umum
Masalah sosial terjadi karena ada perbedaan antara nilai-nilai dalam suatu masyarakat dengan kondisi nyata kehidupan. Artinya, ada ketidakcocokan antara anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dan kenyataan sebenarnya. Kriteria umum masalah sosial pun berbeda-beda di setiap masyarakat, hal ini tergantung pada nilai-nilai yang mereka anut. Contoh, di Indonesia “kumpul kebo” dilihat sebagai sebuah masalah, tetapi tidak demikian di amerika.
Masalah sosial terjadi karena ada perbedaan antara nilai-nilai dalam suatu masyarakat dengan kondisi nyata kehidupan. Artinya, ada ketidakcocokan antara anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dan kenyataan sebenarnya. Kriteria umum masalah sosial pun berbeda-beda di setiap masyarakat, hal ini tergantung pada nilai-nilai yang mereka anut. Contoh, di Indonesia “kumpul kebo” dilihat sebagai sebuah masalah, tetapi tidak demikian di amerika.
2 .Sumber masalah sosial
Selain bersumber dari interaksi sosial yang efektif, masalah sosial juga dapat bersumber dari gejala-gejala alam, seperti gempa bumi atau kemarau panjang. Namun tidak semua gejala alam menjadi sumber masalah sosial. Gejala alam menjadi sumber masalah sosial jika gejala tersebut mengakibatkan masalah sosial tertentu.
Selain bersumber dari interaksi sosial yang efektif, masalah sosial juga dapat bersumber dari gejala-gejala alam, seperti gempa bumi atau kemarau panjang. Namun tidak semua gejala alam menjadi sumber masalah sosial. Gejala alam menjadi sumber masalah sosial jika gejala tersebut mengakibatkan masalah sosial tertentu.
Contohnya,
banjir bukanlah masalah sosial. Namun akibat yang ditimbulkanya, seperti
kehilangan tempat tinggal atau pencurian merupakan masalah sosial.
Dalam masyarakat,
umumnya terdapat sekelompok kecil individu yang mempunyai kekuasaan dan
wewenang untuk menentukan apakah sesuatu dianggap sebagai masalah sosial atau
bukan. Kelompok-kelompok tersebut diantaranya adalah pemerintah, tokoh
masyarakat, organisasi sosial, dewan atau musyawarah masyarakat.
4 .Masalah
sosial nyata dan laten
Masalah sosial nyata adalah masalah sosial yang timbul akibat terjadinya kepincangan yang disebabkan ketidaksesuaian tindakan dengan norma dan nilai masyarakat. Masalah sosial nyata umumnya berusaha dihilangkan. Masalah sosial laten adalah masalah sosial yang ada dalam masyarakat, tetapi tidak diakui sebagai masalah. Hal ini umumnya disebabkan ketidakberdayaan masyarakat untuk mengatasinya.
Masalah sosial nyata adalah masalah sosial yang timbul akibat terjadinya kepincangan yang disebabkan ketidaksesuaian tindakan dengan norma dan nilai masyarakat. Masalah sosial nyata umumnya berusaha dihilangkan. Masalah sosial laten adalah masalah sosial yang ada dalam masyarakat, tetapi tidak diakui sebagai masalah. Hal ini umumnya disebabkan ketidakberdayaan masyarakat untuk mengatasinya.
5 .Perhatian masyarakat dan masalah sosial
Suatu kejadian atau
peristiwa berubah menjadi masalah sosial ketika hal tersebut menarik perhatian
masyarakat. Masyarakat secara intens membahas dan menggugat peristiwa tersebut.
Namun demikian, tidak semua masalah sosial menjadi perhatian masyarakat. Sebaliknya
suatu yang menjadi perhatian masyarakat belum tentu merupakan masalah.
Contohnya, merebaknya pelanggaran lalu lintas adalah masalah, namun tidak
menarik perhatian masyarakat. Sebaliknya sebuah bus yang terbalik dijalan raya
bukanlah masalah sosial walaupun menarik perhatian masyarakat..
Beberapa Masalah
Sosial Masa Kini
1.
Kemiskinan
Kemiskinan diartikan sebagai keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok, dan tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Dalam masyarakat modern, kemiskinan dilihat sebagai keadaan seseorang tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi standar kehidupan dilingkungannya. Secara sosiologis, masalah kemiskinan ini timbul karena lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi tidak berfungsi dengan baik.
Kemiskinan diartikan sebagai keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok, dan tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Dalam masyarakat modern, kemiskinan dilihat sebagai keadaan seseorang tidak memiliki harta yang cukup untuk memenuhi standar kehidupan dilingkungannya. Secara sosiologis, masalah kemiskinan ini timbul karena lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi tidak berfungsi dengan baik.
2. Kejahatan
Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial,
asosiasi diferensial, kompensasi, identifikasi, konsepsi diri, dan kekecewaan
yang agresif. Kejahatan juga dapat dipicu oleh pola hidup konsumtif yang tidak
diimbangi dengan produktivitas
3.
Disorganisasi Keluarga
Adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena
anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban yang sesuai dengan peran sosialnya.
Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga adalah keluarga yang tidak lengkap karena
hubungan diluar nikah, perceraian, buruknya komunikasi antaranggota keluarga,
krisis keluarga karena kepala keluarga meninggalkan keluarga (seperti
meninggal, dihukum pidana atau berperang), serta terganggunya mental salah satu
anggota keluarga.
4.
Masalah Generasi Muda Masyarakat Modern
Umumnya ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yaitu keinginan
untuk melawan dan sikap apatis. Keinginan untuk melawan antara lain ditunjukan
dalam sikap radikalisme. Sementara, sikap apatis misalnya penyesuaian yang
membabi buta terhadap ukuran moral generasi tua. Dalam masyarakat yang sedang
mengalami masa transisi, generasi muda seolah terjepit antara norma lama dan
norma baru (yang kadang belum terbentuk)
.5.
Peperangan
Merupakan
sebuah bentuk pertentangan antara kelompok atau masyarakat (termasuk Negara)
yang umumnya diakhiri dengan akomodasi.
6. Pelanggaran Terhadap
Norma-Norma Masyarakat.
- Pelacuran, dapat
diartikan sebagai suatu pekerjaan berupa penyerahan diri kepada umum untuk
melakukan perbuatan seksual guna mendapatkan upah. Faktor penyebab
pelacuran umumnya berasal dari dalam maupun dari luar pelaku. Faktor dari
dalam antara lain nafsu seksual yang tinggi, sifat malas, dan keinginan
untuk hidup mewah. Faktor dari luar antara lain faktor ekonomi dan
urbanisasi.
- Kenakalan
Remaja, Umumnya berupa perilaku atau tindakan yang tidak disukai
masyarakat seperti, perkelahian, kebut-kebutan, mencoret-coret fasilitas
umum , merampok, atau meminta uang dan barang-barang secara paksa.
- Alkoholisme
Korupsi, Umumnya dimengerti sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang
(Negara, perusahaan, atau lembaga) yang bukan menjadi hak seseorang. Korupsi
biasanya dilakukan dengan cara menyalahgunakan kekuasaan yang dimiliki
7. Faktor
yang dapat menimbulkan masalah sosial
§ Masalah
sosial dalam kehidupan masyarakat sangatlah banyak akan tetapi sebenarnya
terdapat 4 (empat) faktor utama yang menyebabkan timbulnya masalah sosial, yang
diantaranya seperti berikut ini:
- Faktor Ekonomi
- Faktor Budaya
- Faktor Biologis
- Faktor Psikologis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar