Pertemuan ke 1
Kelas 11 IPS 1
Materi
Pengaruh
Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial
Diferensiasi sosial adalah klasifiaksi terhadap
suatu perbedaan yang dianggpa sama. Sering kali dianggap sebagai perbedaan
secara horisontal yaitu dapat berdasarkan perbedaaan ras, kalan, suku bangsa,
maupun agama. Dalam diferensiasi tidak ada tingkatan tertentu, akan tetapi yang
membedakan antara individu satu dengan individu yang lain adalah suatu ahl yang
biasanya telah dibawa sejak dia lahir.
Sedangkan stratifikasi sosial adalah melihat
seseorang berdasarkan perbedaan secara vertikal. Perbedaan vertikal tersebut
dapat berdasarkan posisi, status, kelebihan yang dimiliki atau sesuatu yang
dihargai. Perbedaan tersebut dapat menunjukan tingkat ekonomi, pendidikan,
kekuasaan dan kehormatan seseorang.
Diferensiasi dan stratifikasi sosial mampu
memberikan pengaruh baik secara positif maupun negatif. Pengaruh positifnya
adalah dapat memabantu dalam meningkatkan integritas sosial. Sedangkan pngaruh
negatifnya adalah dapat menimbulkan disintegrasi sosial seperti beberapa hal
berikut ini:
1. Primordialisme, istilah primodialisme berasal
dari bahasa latin yaitu “primus” yang berarti pertama, dan “ordiri” yang
berarti ikatan. Sehingga primordialisme dapat dikatakan ikatan utama seseorang
dalam kehidupannya. Primordialisme Adalah suatu paham yang menunjukan suatu
keteguhan terhadap hal yang telah melekat sejak awal pada seseorang, misalnya
suku bangsa, ras, atau agama.
2. Etnosentisme, merupakan sikap seseorang maupun
kelompok yang menganggap kebudayaan masyarakat lain lebih rendah dari pada
masyarakatnya sendiri. Bisa dikatakan sikap yang menilai bahwa budaya sendiri
lebih unggul dari budaya manapun.
3. Politik aliran, disebut juga dengan istilah
sektarian, yaitu keadaan dimana suatu kelompok atau organisasi tertentu
dikelilingi oleh beberapa organisasi massa baik secara formal ataupun informal.
Pengikat dari kelompk organisasi massa tersebut adalah suatu ideologi atau
gagasan tertentu. Misanya, partai politik PKB yang biasanya banyak
didominasinoleh organisasi massa NU.
4. Konsolidasi, makna dari kata konsolidasi
sendiri adalah penguatan atau pengukuhan, sehingga konsolidasi dapat menimbulkan
sikap antipati dan kecurangan yang kuat terhadap organisasi lain.
Konflik
Sosial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik
diartikan sebagai suatu percekcokan, perselisihan, atau pertentangan. Sedangka
secara sosiologis konflik meupakan proses sosial dalam upaya menyingkirkan
pihak lain dengan cara menghancurkannya. Konflik biasanya timbul karena faktor
perbedaan seperti, ciri fisik, emosi, kebudayaan, kebutuhan, dan kepentingan
dalam masyarakat.
Ada dua bentuk konflik menurut Lewis A. Coser yaitu:
1. Konflik realistis, yaitu konflik yang timbul
karena rasa kecewa dan ketidakpuasan terhadap suatu sistem dan tuntutan yang
terdapat dalam hubungan sosial.
2. Konflik nonrealistis, yaitu konflik yang disebabkan oleh kebutuhan pihak tertentu dalam upaya meredakan ketegangan. Misalnya, pembalasan dendam melalui ilmu ghaib dalam masyarakat tradisional atau upaya memunculkan kambing hitam dalam masyarakat yan telah maju.
Dampak yang ditimbulkan dari terjadinya konflik dari segi positif
diantaranya adalah sebagai berikut:2. Konflik nonrealistis, yaitu konflik yang disebabkan oleh kebutuhan pihak tertentu dalam upaya meredakan ketegangan. Misalnya, pembalasan dendam melalui ilmu ghaib dalam masyarakat tradisional atau upaya memunculkan kambing hitam dalam masyarakat yan telah maju.
1. Dapat memperjelas aspek khidupan yang belum jelas.
2. Ada kemungkinan dalam penyesuaian kembali nilai dan norma, serta hubungan sosial dalam masyarakat bersangkutan kaitannya dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
3. Dapat meningkatkan solidaritas dalam suatu kelompok.
4. Sebagai sarana dalam mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam masyarakat.
Sedangkan dilihat dari segi negatifnya, konflik
dapat berdamak pada hal-hal berikut:
1. Terjadinya keretakan hubungan sosial baik secara individu maupun kelompok.
2. Dapat menimbulkan kerusakan harta benda bahkan menelan korban.
3. Munculnya dominasi kelompok yang menang terhadap kelompok yang kalah
1. Terjadinya keretakan hubungan sosial baik secara individu maupun kelompok.
2. Dapat menimbulkan kerusakan harta benda bahkan menelan korban.
3. Munculnya dominasi kelompok yang menang terhadap kelompok yang kalah
.
Kekerasan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
kekerasan diartikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang dapat
menyebabkan cedera atau amtinya orang lain, serta dapat menyebabkan kerusakan
fisik atau barang orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari kekerasan sering kali
diidentikan dengan perbuatan yang dapat meluaki seseorang seperti membunuh,
atau memperkosa. Kekerasan tersebut disebut dengan istilah direct violence.
Adapun istilah indirect violence yaitu kekerasan yang menyangkut dengan
tindakan mengekang, mengintimidasi, menfitnah, dan menteror pihak lain.
Cara
Pengendalian Konflik dan Kekerasan
Konflik merupakan salah satu gejala sosial yang
akan hilang seiring dengan hilangnay masyarakat itu sendiri. Sehingga yang
dilakukan adalah mengendalikan agar konflik tidak berkembang menjadi lua
seperti terjadinya kekerasan. Menurut Lewis A. Coser terdapat tiga cara
pengendaliankonflilsosial:
1. Konsoliasi, yaitu cara dengan meminta bantuan lembaga tertentu untuk mendiskusikan masalah untuk kemudian diambil keputusan.
2. Mediasi, yaitu pihak yang tengah berkonflik menunjuk pihak ketiga sebagai mediator saja yang fungsinya memberikan arahan dalam penyelesaain konflik.
3. Arbitrasi, yaitu pihak yang tengah berkonflik menyerahkan keputusan kepada pihak ketiga.
A. Upaya Pemecahan Masalah Konflik dan Kekerasan Melalui Integrasi dan
Reintegrasi Sosial1. Konsoliasi, yaitu cara dengan meminta bantuan lembaga tertentu untuk mendiskusikan masalah untuk kemudian diambil keputusan.
2. Mediasi, yaitu pihak yang tengah berkonflik menunjuk pihak ketiga sebagai mediator saja yang fungsinya memberikan arahan dalam penyelesaain konflik.
3. Arbitrasi, yaitu pihak yang tengah berkonflik menyerahkan keputusan kepada pihak ketiga.
1. Integrasi Sosial
Integrasi sosial menunjukkan keadaan masyarakat yang saling berhubungan. Menurut KBBI, Integrasi diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan. Dan “sosial” mengindikasikan bahwa proses integrasi tersebut ditujukan kepada masyarakat ataupun kelompok yang sifatnya luas, bukan kepada individu. Mengingat integrasi merupakan sebuah proses, jika proses yang ditujukan untuk menciptakan integrasi sosial maka dapat dikatakan masyarakat terintegrasi dengan baik. untuk itu, dibutuhkan faktor, syarat, dan aktor yang mendukung terciptanya integrasi sosial.
a. Syarat terbentuknya integrasi sosial
1) anggota masyarakat sadar bahwa mereka telah berhasil saling memenuhi kebutuhan mereka. kebutuhan yang terpenuhi tersebut menyebabkan setiap anggota masyarakat berusaha saling menjaga keterikatan satu sama lain.
2) masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (Konsensus) mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan serta dijadikan pedoman dalam berinteraksi.
3) norma dan nilai sosial tersebut berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijalankan secara konsisten syarakat.
Proses terwujudnya integrasi sosial
Proses terwujudnya integrasi sosial dicapai melalui empat fase yaitu akomodasi, kerjasama, koordinasi, dan asimilasi.
1) konflik menuju Akomodasi
Pada awalnya konflik dan kekerasan Muncul sebagai Aji bad perbedaan dalam masyarakat. Konflik dan kekerasan kemudian diredam dan diselesaikan dengan cara melakukan Akomodasi yang disesuaikan dengan sumber atau akar konflik.
) Akomodasi menuju kerjasama
Pada tahap ini aku menulis Desi telah tercapai kompromi dan penyelesaian masalah.
3) kerjasama menuju koordinasi
Pelaksanaan koordinasi hendaknya mengedepankan kerjasama yang telah tercipta supaya terarah dan sejalan tujuan yang ingin dicapai.
4) koordinasi menuju Asimilasi
Proses asimilasi merupakan proses penguraian perbedaan menteri individu atau kelompok untuk memperkuat kesatuan dan memperhatikan kepentingan ataupun tujuan bersama.
c. Sifat integrasi sosial
1) Integrasi normatif
2) integrasi Fungsional
3) integrasi koersif
d. Faktor Pendorong integrasi sosial
1) besar kecilnya kelompok
Konflik dan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat dengan jumlah anggota sedikit cenderung lebih mudah mencapai integrasi sosial daripada kelompok masyarakat yang memiliki banyak anggota
2) homogenitas kelompok
3) aktivitas komunikasi
Proses komunikasi itu mempengaruhi proses integrasi sosial apabila komunikasi kelompok masih dapat Terjalin dan berjalan efektif
4) mobilitas geografi
Masyarakat dengan mobilitas geografis tinggi seperti sering berpergian karena memiliki pekerjaan di luar kota menambah lama proses integrasi sosial
e. Pihak yang terlibat dalam proses integrasi sosial
1) pihak dari dalam
3) aktivitas komunikasi
Proses komunikasi itu mempengaruhi proses integrasi sosial apabila komunikasi kelompok masih dapat Terjalin dan berjalan efektif
4) mobilitas geografi
Masyarakat dengan mobilitas geografis tinggi seperti sering berpergian karena memiliki pekerjaan di luar kota menambah lama proses integrasi sosial
e. Pihak yang terlibat dalam proses integrasi sosial
1) pihak dari dalam
2) pihak dari luar
2. Reintegrasi sosial
a. Faktor pendorong
1) konflik dan kekerasan terjadi kembali dalam masyarakat
2) terdapat permintaan untuk membangun kembali hubungan antarmasyarakat yang tercerai berai
3) keinginan menciptakan kembali kondisi aman, tenteram, dan harmonis seperti sediakala.
b. Proses pelaksanaan
1) membangun kepercayaan (trust building)
2) penguatan identitas bersama
3) penguatan melalui kegiatan bersama
4) pembuatan kebijakan pemerintah yang proreintegrasi
Pebugasan ! 1. Buat Skematika atau Peta Konsep. berdasarkan materi diatas.
2. Buat contoh kasus berdasarkan materi sebanyak 5 kasus.
Selamat Mengerjakan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar