Pertemuan
ke 4
Kelas
11 IPS 1
Materi
MOBILITAS
SOSIAL
Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah
perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran
anggotanya. Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah
dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata
sosial yang ada pada istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan
seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Jadi, mobilitas sosial
adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang
satu ke lapisan yang lain.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial Dilihat
dari arah pergerakannya terdapat dua bentuk mobilitas sosial,
yaitu mobilitas sosial vertikal dan
mobilitas sosial horizontal. Mobilitas social vertical dapat dibedakan lagi
menjadi social sinking dan social climbing. Sedangkan mobilitas horizontal
dibedakan menjadi mobilitas social antarwilayah (geografis) dan mobilitas
antargenerasi.
Mobilitas vertical
Mobilitas Vertika : adalah perpindahan status
sosial yang dialami seseorang atau sekelompok orang pada lapisan sosial Øyang berbeda. Mobilitas vertikal
mempunyai dua bentuk yang utama : Mobilitas vertikal ke bawahØMobilitas vertikal keatas
Mobilitas vertical ke atas (Sosial
Climbing) Mobilitas vertical ke atas (Sosial Climbing) Sosial climbing adalah
mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan
seseorang Sosial climbing memiliki bentuk, yaitu Naiknya orang-orang berstatus
sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah
tersedia.
Contoh: A adalah seorang guru sejarah
di salah satu SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala
sekolah.
Mobilitas vertikal ke bawah (Social
sinking) Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking) Sosial sinking merupakan
proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses sosial sinking sering
kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak
dan Turun nyaØkewajibannya.
Sosial sinking dibedakan menjadi dua
bentuk : kedudukan seseorang ke
kedudukan lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan
tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai
lapisanØtugasnya.
sosial. Contoh Tim Juventus terdegradasi
ke seri B.
Mobilitas horizontal Mobilitas
Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang
dalam lapisan sosial yang sama. Dengan kata lain mobilitas horisontal merupakan
peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial
ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Ciri utama mobilitas horizontal adalah
tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas
sosialnya.
Mobilitas sosial
Mobilitas sosial horizontal dibedakan
dua bentuk antar wilayah/ geografis
Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke
daerah lain seperti transmigrasi, qurbanisasi, dan migrasi.Cara untuk
melakukan mobilitas sosial Mobilitas
antargenerasi Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua
generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu,
dan seterusnya.
Hubungan Struktur Sosial dan Mobilitas
Sosial Seperti yang dijelaskan diatas bahwa mobilitas sosial merupakan
perpindahan status ataukedudukan dari satu lapisan ke lapisan yanhg lain.
Perpindahan tersebut terjadi dalam suatu struktur sosialyang berdimensi
vertikal, artinya mudah-tidak nya seseorang melakukan mobilitas sosial
tergantung dari struktur sosial masyarakatnya.
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial :
A. Faktor Struktural Faktor struktural adalah
jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan
untuk memperolehnya.
B. Faktor Individu Faktor individu adalah
kualitas seseorang, baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan,
maupun keterampilan pribadi.
C. Status Sosial Setiap manusia
dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orang tuanya, karena ketika
ia dilahirkan tidak ada satu manusia pun yang memiliki statusnya sendiri.
D. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi
dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial.
E.Situasi Politik Situasi Politik
dapat menyebabkan terjadinya mobilitas sosial suatu masyarakat dalam sebuah
negara.
F. Kependudukan (Demografi) Faktor
kependudukan biasanya menyebabkan mobilitas dalam arti geografik
G. Keingina Melihat Daerah Lain Adanya
keingina melihat daerah lain mendorong masyarakat untuk melangsungkan mobilitas
geografik dari satu tempat ke tempat yang lain.
H. Perubahan kondisi sosial Struktur kasta dan
kelas dapat berubah dengan sendirinya karena adanya perubahan dari dalam dan
dari luar masyarakat.
I. Ekspansi teritorial dan gerak populasi
Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan cirti
fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. J.Komunikasi yang
bebas Situasi-situasi yang membatasi komunikasi antarstrata yang beraneka ragam
memperkokoh garis pembatas di antara strata yang ada dalam pertukaran
pengetahuan dan pengalaman di antara mereka dan akan mengahalangi mobilitas
social
K. Pembagian kerja Besarnya
kemungkinan bagi terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja
yang ada.
L. Kemudahan dalam akses pendidikan
Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mempermudah orang untuk
melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperoleh saat menjadi
peserta didik
Kemiskinan Faktor ekonomi dapatqFaktor penghambat mobilitas sosial membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat
miskin, mencapai status Diskriminasi
Kelas Sistem sosial tertentu merupakan hal sangat sulit kelas terturup dapat menghalangi mobilitas ke
atas, terbukti denga adanya pembatasab keanggotaan suatu orgnisasi tertentu
dengan berbagai Perbedaan Ras dan Agama
Dalam sistem kelas syarat dan
ketentuan. tertutup dapat memungkinkan
terjadinya mobilitas vertikal ke atas. Dalam agama tidak dibenarka seseorang
dengan sebebas-bebasnya dan sekehendak Perbedaan jenisqhatinya berpindah-pindah agama sesuai
keinginannya. kelamin (Gender) Dalam
masyarakat, pria di pandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih
mobil daripada wanita. Perbedaan ini mempengaruh dala mencapai prestasi,
kekuasaan, status sosial, dan Faktor
Pengaruh Sosialisasiqkesempatan-kesempatan
dalam masyarakat. yang Sangat kuat
Sosialisasi yang sangat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat
menghambat proses mobilitas sosial.
Terutama berkaitan Perbedaan Kepentinganqdengan nilai-nilai dan adat yang
berlaku. Adanya perbedaan kepentingan
antarindividu dalam sutu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu
saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu.
Mendorong Seseorang untukuDampak Mobilitas Sosial Dampak Positif
: lebih maju Terbukanya kesempatan untuk
pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada
diri seseorang untuk umaju
dalam berprestasi agar memperoleh status yang lebih tinggi. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial
Masyarakat ke Arah yang Lebih Baik Mobilitas sosial akan lebih mempercepat
tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Contoh: Indonesia yang sedang mengalami
perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan
lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas.
Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.
Dampak negatif Timbulnya Konflik Konflik yang
ditimbulkan olehu
mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut. :
1)Konflik Antarkelas Dalam masyarakat terdapat
lapisan-lapisan. Kelompok dalam lapisan tersebut disebut kelas sosial. Apabila
terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial, maka bisa memicu terjadinya
konflik antar kelas.
2) Konflik Antarkelompok sosialKonflik yang
menyangkut antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Konflik ini dapat
berupa: a. Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan
kelompok sosial yang modern b. Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap
kelompok sosial yang lain yang memiliki wewenang
3) Konflik Antargenerasi Konflik yang terjadi
karena adanya benturan nilai dan kepentingan antara generasi yang satu dengan
generasi yang lain dalam mempertahankan nilai-nilai denga nilai-nilai baru yang
ingin mengadakan perubahan.
Bab V KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
macam kelompok sosial dalam masyarakat
multikultural Menurut Mac Iver dan Page kelompok adalah sejumlah individu yang
saling berinteraksi satu sama lain. Para ahli yang lain juga memberi batasan
tentang kelompok yakni suatu kehidupan bersama individu dalam suatu ikatan.
Ikatan hidup bersama tersebut adanya interaksi dan interrelasi sosial yang
memungkinkan timbulnya perasaan bersama.
1. KELOMPOK SEMU
Kelompok semu adalah kelompok yang
lahir dalam masyarakat akan tetapi sifatnya tidak ajeg, kecil kemungkinan untuk
membentuk tradisi serta kesadaran kelompok dan tidak ada suatu keinginan untuk
mempererat ikatan anggotanya.
Ciri-ciri kelompok semu adalah
a. Tanpa rencana dan terbentuknya
secara spontan.
b. Tanpa wadah tertentu untuk
mengorganisir.
c. Kelangsungan interaksi, interrelasi
serta komunikasi secara ajeg, tidak kita jumpai.
2. KELOMPOK NYATA
Kelompok ini mempunyai perbedaan
ciri-cirinya, jika dilihat dari terbentuknya kelompok ini memiliki
bermacam-macam bentuk, namun memiliki satu ciri yang sama yakni : kehadiran
selalu konstan.
Bentuk Kelompok nyata terdiri sebagai
berikut :
a. Kelompok statistik Ciri-ciri
terbentuknya kelompok ini adalah :
1. Tanpa terencana, tanpa disengaja,
tetapi sudah terbentuk dengan sendirinya
2. Tak terorganisir dalam suatu wadah
tertentu
3. Tak ada interaksi, interrelasi dan
komunikasi secara ajeg
b. Kelompok sosieta Ciri-ciri
terbentuknya kelompok ini adalah :
1. Tanpa rencana dan disengaja
terbentuk dengan sendirinya
2. Terhimpun dalam suatu wadah
tertentu
3. Kemungkinan adanya interaksi,
intrerelasi dan komunikasi
c. Kelompok Sosial
Kelompok sosial menurut Robert K Merton yaitu
sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :
1. Terbentuk dengan sendirinya
2. Ada wadah yang memungkinkan menampung
mereka
3. Ada interaksi dan interrelasi,
sehingga terjadinya komunikasi yang intern
d. Kelompok asosiasi
Ciri-ciri terbentuknya kelompok ini adalah :
1. Terencana atau memang disengaja dibentuk
2. Terorganisir secara nyata dalam suatu wadah
3. Ada interaksi dan interrelasi
secara ajeg
3. KELOMPOK PRIMER DAN SEKUNDER
Konsep tentang kelompok primer dikenalkan oleh
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 di Amerika Serikat. Kelompok primer
meliputi dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan akrab dan erat satu sama
lain. Kelompok primer dimudahkan dengan anggota kelompok primer dapat melakukan
kontak face to face, kecilnya kelompok, kontak yang mendalam terus menerus.
4. KELOMPOK DALAM DAN KELOMPOK LUAR
Kelompok dalam ( In Group ) ialah
satuan sosial dimana individu menjadi bagian dari padanya, atau dengannya
mereka mengidentifikasikan diri.
Identifikasi diri ini berdasarkan kepentingan
tergantung dari keadaan dan persyaratan tertentu. Misalnya, seseorang individu
secara tak langsung menggolongkan dirinya sebagai kelompok kami ( in Group ).
Kelompok luar ( Out Group ) adalah
merupakan satuan sosial dimana individu tidak merupakan bagian daripadanya,
atau yang dengannya mereka tidak mengidentifikaikan diri.
Sikap anggota out group selalu ditandai
perbedaan atau sering dengan adanya pertentangan.
Kedua kelompok ini lahir dari karya
besar sosiolog Jerman yaitu Ferdinand Tonnies (1845-1936) yang berjudul
Gemainschaft Und Gesellschaft.
a. Gemainschaft Kelompok ini bersumber pada
anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur easenwillen yaitu
unsurkemauan manusia yang berakar dari naluri kemudian menjadi kuat dan
sempurna sebagai kebiasaan bersifat irrasional dan implusif.
b. Gesellschaft Kelompok ini bersumber
pada anggapan bahwa dalam setiap diri individu terdapat unsur yang disebut
Kurwillen. Yaitu unsur kemauan manusia yang berakar pada sikap, tin gkah laku,
dan perbuatan berdasarkan pertimbangan akal dan pikiran tertentu dan bersifat
rasional.
6. Formal Group dan Informal Group
Formal Group adalah kelompok-kelompok
yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan
oleh anggota-anggotanya. Contohnya adalah perkumpulan pelajar, himpunan wanita
suatu instansi pemerintah, persatuan sarjana-sarjana dari suatu perguruan
tinggi tertentu dan sebagainya.
7. MEMBERSHIP GROUP DAAN REFERENCE
GROUP Membership Group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik
menjadi anggota kelompok tersebut. Namun untuk menentukan keanggotaan secara
fisik tidak dapat dilakukan secara mutlak, hal ini disebabkan karena
perubahan-perubahan keadaan yang dappat mempengaruhi derajat interaksi didalam
kelompok.
8. Community dan Society Community
adalah suatu persekutuan hidup yang oleh polak, disbutnya sebagi oraganisasi
total kehidupan sosial dlam suatu wilayah tertentu. 9. ORGANISASI SOSIAL Stephen
Robins ( 1995 ) mendefinisikan organisasi sebagai kesatuan sosial yang
dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relatif, yang
diidentifikasikan yang bekerja relatif terus menerus, untuk mencapai tujuan
bersama.
10. KELAS SOSIAL Menurut Soerjono
Soekanto,
pengertian kelas sosial hampir sama dengan
lapisan sosial, yaitu penentuan kedudukan seseorang dimasyarakat berdasarkan
ekonomi seperti dilihat pada faktor uang, tanah, atau kekuasaan.
11. KASTA
Istilah kasta dipakai untuk menyebut
setiap lapisan dalam masyarakat yang sifatnya turun menurun dan diperolehnya
status ini sejak lahir secara permanen tanpa mengalami perubahan sampai dia
meninggal dunia. Seperti pada masyatrakat Bali. Disana masyarakat terbagi
menjadi emapat lapisan, yaitu : Brahmana, Satria, Waisya, dan Sudra.Sistem
kasta ini makin jelas dan makin diperkuat oleh adat istiadat dan agama.
12. LEMBAGA
Lembaga berarti suatu sistem norma untuk
mencapai tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma
tersebut mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan sanksi (
reward system ).
Ciri-ciri lembaga sosial menurut Gillin dan
Gillin yaitu :
1. Pola pemikiran dan perilaku yang
terwujud dalam aktivitas-aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya.
2. Mempunyai suatu tingkat kekekalan
tertentu.
3. Mempunyai satu atau beberapa tujuan
tertentu.
4. Mempunyai alat-alat perlengkapan
yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut.
Penugasan
!
1.
Buat Skematika berdasarkan Materi Diatas .
2 .But
Kesimpulan Tentang Ringkasan Materi
Diatas .
“Selamat Mengerjakan “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar