Pertemuan ke 1
Kelas 10 IPS 3
Materi
Konsep-Konsep Realitas
Sosial Dalam Sosiologi
Konsep-Konsep Realitas Sosial Dalam
Sosiologi – Manusia dalam kehidupan memiliki
keterbatasan kemampuan untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu
tanpa sadar manusia kemudian akan menjalin interaksi dengan manusia yang lain
sehingga terbentuklah suatu kesatuan misalnya kekeluargaan, masyarakat dan
sebagainya. Di dalam hubungan sosial ini kemudian akan terwujud berbagai macam
fenomena sosial misalnya interaksi sosial, kebudayaan, norma sosial, status
sosial, peran sosial dan perubahan sosial. Nah, semua hal yang terwujud dari
hubungan sosial itu dinamakan sebagai realitas sosial.
Jadi, apa yang dinamakan realitas sosial dalam sosiologi?
Realitas sosial merupakan kenyataan yang dapat kita lihat sebagai bentuk dari adanya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Sosiologi dalam perkembangannya mampu menghasilkan pemikir yang senantiasa kritis terhadap realitas sosial. Kekritisan ini dituangkan dalam bentuk analisis dan evaluasi terhadap permasalahan yang timbul dalam realitas sosial, misalnya seorang sosiolog yang mengkaji tentang terjadinya kemiskinan di suatu tempat kemudian mampu untuk menemukan analisis yang tepat serta langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan tersebut.
Gambar.
Salah satu bentuk konsep realitas sosial yakni sebuah komunitas touring yang
terbentuk karena ada kesamaan hobi (Sumber: Siswa Team)
Untuk dapat menemukan analisis yang
tepat dalam mengkaji realitas sosial, sosiologi tidak memandang sebuah kejadian
hanya berdasarkan yang nampak saja melainkan sampai ke bagian fakta-fakta yang
tersembunyi di balik fenomena sosial. Misalnya pada kasus kemiskinan. Nah, pada
kasus ini tentu saja dipengaruhi oleh berbagai aspek misalnya aspek gaya hidup,
standar hidup, norma sosial, keadaan lingkungan, kebudayaan dan sebagainya.
Mengapa? karena kemiskinan bisa saja terjadi justru pada daerah yang kaya akan
sumber daya alam atau kalau dalam skala keluarga, bisa saja kemiskinan itu
terjadi pada seseorang yang berpenghasilan tinggi. Daerah yang kaya sumber daya
alam, bila masyarakatnya tidak kreatif, malas bekerja, tidak memiliki etos
kerja yang tinggi, maka kesejahteraan hidup tidak bisa tercapai. Dan bisa
terjadi sebaliknya, daerah yang miskin sumber daya alam, bila masyarakatnya
memiliki semangat etos kerja yang tinggi, memiliki kreativitas, maka mereka
bisa menemukan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada sehingga
kesejahteraan hidup bisa diraih.Setiap ilmu pengetahuan memiliki konsep untuk mempelajari objek kajian yang dikaji oleh ilmu pengetahuan tersebut, misalnya dalam ilmu pengetahuan matematika, kita mengenal berbagai istilah seperti algoritma, kalkulus difenesial, integral, matrix dan sebagainya. Nah, begitu juga dalam ilmu sosiologi. Konsep yang ada dalam sosiologi secara umum dinamakan sebagai konsep realitas sosial.
Apa sajakah bentuk konsep realitas sosial dalam sosiologi itu?
1. Konsep Keluarga
Keluarga berasal dari dua kata
yakni kawula dan warga. Kawula berarti mengabdi dan warga berarti anggota.
Keluarga bisa diartikan sebagai satuan sosial terkecil yang terikat berdasarkan
pengabdian, ikatan darah, ikatan perkawinan, adopsi dan kasih sayang. Adapun
yang termasuk anggota keluarga antara lain suami, istri dan anak-anak. Nah,
anggota keluarga tersebut saling berinteraksi sesuai peranannya masing-masing
sehingga mampu menghasilkan sebuah budaya baru atau melestarikan budaya.
Paul B. Horton dan
Chester L Hunt (1996) menjelaskan tentang
beberapa fungsi keluarga yakni sebagai fungsi pengaturan seksual antara
suami-istri, fungsi reproduksi dimana seorang suami-istri dapat memiliki
keturunan, fungsi sosialisasi akan nilai dan norma sosial terutama pada anak,
fungsi afeksi yang saling memenuhi kebutuhan kasih sayang kepada sesama anggota
keluarga, fungsi penentuan status anak yang lahir di dalam sebuah keluarga,
memberi perlindungan fisik, ekonomis, psikologis serta menciptakan keamanan
bagi anggotanya.
Jadi, apa yang dinamakan realitas sosial dalam sosiologi?
Realitas sosial merupakan kenyataan yang dapat kita lihat sebagai bentuk dari adanya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Sosiologi dalam perkembangannya mampu menghasilkan pemikir yang senantiasa kritis terhadap realitas sosial. Kekritisan ini dituangkan dalam bentuk analisis dan evaluasi terhadap permasalahan yang timbul dalam realitas sosial, misalnya seorang sosiolog yang mengkaji tentang terjadinya kemiskinan di suatu tempat kemudian mampu untuk menemukan analisis yang tepat serta langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan tersebut.Untuk dapat menemukan analisis yang tepat dalam mengkaji realitas sosial, sosiologi tidak memandang sebuah kejadian hanya berdasarkan yang nampak saja melainkan sampai ke bagian fakta-fakta yang tersembunyi di balik fenomena sosial. Misalnya pada kasus kemiskinan. Nah, pada kasus ini tentu saja dipengaruhi oleh berbagai aspek misalnya aspek gaya hidup, standar hidup, norma sosial, keadaan lingkungan, kebudayaan dan sebagainya. Mengapa? karena kemiskinan bisa saja terjadi justru pada daerah yang kaya akan sumber daya alam atau kalau dalam skala keluarga, bisa saja kemiskinan itu terjadi pada seseorang yang berpenghasilan tinggi. Daerah yang kaya sumber daya alam, bila masyarakatnya tidak kreatif, malas bekerja, tidak memiliki etos kerja yang tinggi, maka kesejahteraan hidup tidak bisa tercapai. Dan bisa terjadi sebaliknya, daerah yang miskin sumber daya alam, bila masyarakatnya memiliki semangat etos kerja yang tinggi, memiliki kreativitas, maka mereka bisa menemukan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada sehingga kesejahteraan hidup bisa diraih.
Pertemuan ke 3
Kelas
10 IPS1
Materi Sosialisasi di Masyarakat
yang lalu. Namun sosiologi
sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat
baru lahir kemudian di Eropa.
Sejak
awal masehi hingga abad 19, Eropa
dapat dikatakan menjadi pusat
tumbuhnya peradaban dunia, para
ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi
dan perubahan sosial. Para
ilmuwan itu SOSIOLOGI DAN MASYARAKAT
Sosiologi adalah pengetahuan atau
ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku
masyarakat, dan perkembangan masyarakat. Sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial
yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Sebagai
cabang Ilmu, Sosiologi dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, August Comte. Comte
kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Namun demikian, sejarah mencatat
bahwa Émile Durkheim-ilmuwan
sosial Perancis yang kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin
akademis. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi
merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran
ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
1.
Pengertian Sosiologi
Sosiologi merupakan sebuah
istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari
kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam buku
yang berjudul "
Cours De Philosophie Positive
" karangan August
Comte (1798-1857). Sosiologi muncul sejak
ratusan, bahkan ribuan tahun kemudian berupaya membangun suatu teori sosial
berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat
pada tiap tahap peradaban
manusia. Dalam buku itu, Comte
menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing
merupakan perkembangan dari tahap sebelumya. Tiga tahapan itu adalah : a.
Tahap teologis; adalah tingkat
pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan
oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia. b.
Tahap metafisis; pada tahap ini
manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau
inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Oleh karena adanya
kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada sesuatu.
. Sosialisasi adalah proses membimbing individu kedalam dunia sosial.
Sosialisasi dilakukan untuk mendidik seseorang tentang sebuah kebudayaan
di masyarakat. Sosialisasi terjadi di lingkungan yang menyebabkan seseorang
harus turun tangan untuk menghadapinya. Sosialisasi tentang pola kebudayaan
yang terjadi di masyarakat bermacam-macam seperti berbahasa, cara berjalan ,
duduk, makan, berpakaian, dan lain-lain.Dalam berinteraksi dengan lingkungan masyarakat kita harus sadar akan pribadi diri sendiri, belajar untuk memandang seseorang dengan baik. Proses sosialisasi terhadap masyarakat tidak selalu berjalan dengan lancar, karena dalam bermasyarakat juga banyak kesulitan diantaranya: 1. Kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat 2.
Pola prilaku yang berbeda-beda ataupun bertentangan. walaupun setiap orang berusaha untuk menyesuaikan diri dengan berbagai situasi sosial, tetapi bila tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan maka kemungkinan akan terjadi gangguan pada masyarakat yang menyebabkan masyarakat akan memandang buruk tentang diri kita.
Penyesuaian diri adalah bagaimana seseorang mencapai keseimbangan hidup dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan masyarakat. Apalagi kalau kita dapat membantu kegiatan masyarakat yang dapat meringankan beban warganya. Dengan kita menyusaikan diri dengan masyarakat mereka akan terkesan dengan adanya kita dalam lingkungannya.
METODE PENELITIAN SOSIAL
Menurut Soerjono Soekanto, penelitian sosiologi termasuk dalam penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah merupakan penelitian yang bertujuan mempelajari satu atau beberapa gejala dengan jalan analisis dan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta masalah yang disoroti dan kemudian diusahakan pemecahannya.Ciri-ciri Penelitian Ilmiah :
Penelitian ilmiah dilakukan melalui prosedur sistematis, yaitu dengan menggunakan pembuktian yang meyakinkan berupa fakta yang diperoleh secara objektif. b. Penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus sehingga hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan atau dilanjutkan lagi oleh peneliti lain.
Fungsi
Penelitian Ilmiah :
- Fungsi verifikatifatau pengujianadalah fungsi penelitian ilmiah untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada.
- Fungsi eksploratif atau penjajagan adalah fungsi penelitian ilmiah untuk menemukan sesuatu yang belum ada atau mengisi kekosongan dan kekurangan ilmu.
- Fungsi developmen tatau pengembangan adalah fungsi penelitian ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Berdasarkan tempat pengumpulan data, penelitian ilmiah dapat dilakukan di laboratorium, perpustakaan, dan lapangan.
Berdasarkan tingkat analisis yang
direncanakan peneliti untuk data yang hendak dikumpulkan, penelitian ilmiah
dapat dikelompokkan sebagai berikut.
- Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berupaya menyajikan rincian lebih lanjut dari informasi yang ada. Dalam penelitian deskriptif, pertanyaan dimulai dengan kata tanya: bagaimana.
- Penelitian eksploratifadalah penelitian yang berupaya mendapatkan informasi mendasar tentang permasalahan atau keadaan yang jarang atau belum pernah diteliti. Peneliti merencanakan penelitiannya tanpa merumuskan hipotesis secara khusus. Dalam penelitian ini, pertanyaan sering dimulai dengan kata tanya: apa.
- Penelitian prediksiadalah penelitian ilmiah yang
berupaya menggambarkan atau menjelaskan apa yang mungkin terjadi di masa
mendatang.
Penelitian eksplanasiadalah penelitian ilmiah yan berupaya menganalisis hubungan antarvariabel yang diteliti. Penelitian eksplanasi memiliki
hipotesis dan dirancang untuk menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi. Pertanyaan peneliti sering dimulai dengan kata tanya: mengapa.
Objek Penelitian
Objek penelitian sosiologi adalah
masyarakat dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul
akibat hubungan manusia di dalam masyarakat. Penelitian sosiologi dapat
dilakukan dengan metode historis, metode komparatif (perbandingan), metode statistik,
metode sosiometri, dan studi kasus. Metode sosiometri digunakan untuk
menggambarkan dan menganalisis hubungan antarmanusia dalam masyarakat secara
kuantitatif.
Pada tahap perencanaan pembangunan,
hasil penelitian sosiologi diperlukan menentukan hal-hal sebagai berikut.
- Kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat.
- Lembaga sosial dan pelapisan sosial untuk mengetahui macam dan aspeknya.
- Pola interaksi sosial untuk menciptakan suasana yang mendukung pembangunan.
- Kebudayaan untuk mengetahui hal-hal yang berintikan nilai\
- Mengidentifikasi kekuatan sosial di masyarakat.
- Mengetahui perubahan sosial yang terjadi di masyarakat penyebab dan aspeknya.
Jenis-jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan :
- Basic Research/penelitian dasar, yaitu penelitian murni untuk mengembangkan dan memperdalam suatu ilmu pengetahuan.
- Applied Research/penelitian terapan, dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan membantu memecahkan suatu persoalan dalam kehidupan sehari-hari dan diarahkan untuk penggunaan secara praktis dalam kehidupan
Berdasarkan metode yang
digunakan :
- Penelitian Historik, yaitu penelitian yang berusaha mengkaji peristiwa yang telah terjadi di masa lalu. Mengkaji peristiwa-peristiwa bersejarah
- Penelitian Survei, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari berbagai individu/kelompok dengan cara angket, wawancara, atau mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data.
- Penelitian eksperimen, adalah penelitian yang memanipulasi (mengatur, merekayasa) situasi alamiah menjadi situasi buatan sesuai dengan tujuan penelitian
- Penelitian Bidang Alam (eksakta), misalnya penelitian mengenai biologi (manfaat tanaman obat, penemuan bibit tanaman unggul), pemenfaatan energi matahari, dan lain-lain.
- Penelitian Bidang sosial dan humaniora, misalnya penelitian mengenai pendidikan, ekonomi, sosial budaya, politik, etnografi, dan sebagainya.
- Pendekatan bujur (Longitudinal), yaitu pendekatan penelitian dengan waktu lama terhadap subyek yang sama.
- Pendekatan silang (Cross-section), yaitu pendekatan dengan waktu pendek terhadap subyek yang bereda
- Penelitian Laboraturium, dilakukan di tempat khusus, menggunakan alat untuk melakukan percobaan. Contohnya yaitu penelitian mengenai suatu penyakit
- Penelitian Lapangan, dilakukan pada kehidupan yang sebenarnya. Contohnya yaitu penelitian mengenai tawuran pelajar, kehidupan seorang buruh pabrik.
- Penelitian Perpustakaan, penelitian bertujuan mengumpulkan data dari informasi dengan bantuan berbagai meteri yang ada di pustaka. Contohnya yaitu majalah, buku, koran, naskah, dokumen, kisah sejarah
- Data primer (didapat dari sumber pertama, misal dari wawancara.
- Data sekunder (dari sumber kedua, misal data monografi desa)
- Data kuantitatif (data dinyatakan dalam angka).
- Data kualitatif (data yang dinyatakan dalam bentuk deskripsi)
- Data intern (dikumpulkan oleh dan untuk keperluan sendiri).
- Data ekstern (data dikumpulkan oleh orang lain)
- Penelitian deskriptif, yaitu melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek atau peristiwa secara apa adanya.
- Penelitian inferensial/eksplanasi, yaitu melukisakan peristiwa dan menarik kesimpulan umum dari masalah
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan dari keseluruhan kegiatan penelitian dalam suatu naskah. Rancangan penelitian menggambarkan seluruh aktivitas penelitian. Hal yang perlu dilakukan yaitu:
- Menentukan topik penelitian.
- Penentuan fokus dari topik yang merupakan tahap awal.
- Menarik dan perlu diteliti.
- Data mudah didapat, diperoleh, dan dijangkau
- Hasil penelitian dapat bermanfaat
- Segi subyektif peneliti sendiri, kesanggupan untuk meneliti
- Penguasaan metode
- Merumuskan judul penelitian
- Pendahuluan
- Peneliti tidak mengulangi hasil penelitian orang lain
- Mengetahui dengan pasti siapa yang akan diteliti
- Mengetahui dari mana sumber data dan informasi diperoleh
- Memahami bagaimana cara memperoleh data
- Dapat menentukan metode yang tepat
- Memahami bagaimana cara menarik kesimpulan dan memanfaatkan hasil penelitian
- Rumusan Masalah
Hal-hal yang perlu dijadikan pedoman penulisan rumusan masalah adalah:
- Ditulis dalam bentuk kalimat Tanya
- Dinyataan dalam kalimat sederhana
- Dalam beberapa jenis penelitian, dapat dipakai untuk dasar penyususnan hipotesis
- Tidak mempersulit pencarian data
- Harus direfleksikan dengan judul
- Ditulis ringkas, jelas, dan padat
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Kajian Pustaka
- Hipotesis penelitian
- Menentukan metode penelitian
Dikelompokan menjadi dua, yaitu nontest dan metode tes. metode test digunakan untuk mengukur keteramplan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode nontes diantaranya; wawancara atau interview, angket, observasi.
Sampel penelitian
Pihak yang ditentukan oleh peneliti. Subyek penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan individu yang digunakan dalam penelitian. Sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang dapat mewakili populasi.
Tujuan penentuan sampel adalah:
menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
mengadaka pengurangan dari subyek yang diteliti
mengadakan generalisasi
menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi
Teknik pengambilan sampel
1.sampel probabilitas
Tiap warga mempunyai peluang dan kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Disebut juga teknik pengambilan sampel secara random atau acak. Jenisnya ada empat, yaitu: teknik random sederhana, teknik random atas dasar strata, teknik random bertahap atas dasar strata, teknik random atas dasar himpunan.
Sampel non probabilitas
Teknik pengambilan sampel purposive (bertujuan), yaitu sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti, didasarkan atas kriteria (ciri-ciri) tertentu atau pertimbangan tertentu
Teknik pengambilan sampel aksidental (sewaktu-waktu), yaitu pengambilan sampel “asal pilih” karena hanya ada dalam perisyiwa-peristiwa tertentu
Teknik pengambilan sampel quota. Yaitu sampel ditetapkan jumlahnya oleh peneliti. Digunakan dalam pengumpulan data umum. Penentuan kuota didasarkan pada sifat populasi dan pertimbangan peneliti
Snowballing sampling, yaitu pengambilan sampel mula-mula dipilih dua atau tiga lalu dilanjutkan berdasarkan formulasi yang diberikanoleh responden terlebih dahulu.
Sampel wilayah, yaitu dilakukan dengan mengambil wakil dari tiap-tiap wilayah yang terdapat populasi.
Sampel proporsi atau sampel imbangan, yaitu untuk menyempurnakan teknik sampel berstraata atau sampel wilayah. Tujuannya adalah agar pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil dari setiap wilayah dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasinya.
Pengolahan Data
Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, table, lambing, objek, kondisi, dan situasi yang merupakan bahan baku informasi guna mencapai tujuan penelitian.
Syarat data:
- Objektif
- Representatif
- Kesalahan baku yang kecil
- Tepat waktu
- Harus ada hubungannya dnegan persoalan yang dipecahkan
- Studi kepustakaan atau dokumen. Yaitu pengumpulan data yang memanfaatkan data sekunder
- Angket (kuisioner). Jenisnya ada tertutup (jawaban sudah tersedia), terbuka (responden bebas menjawab), dan semi terbuka (jawaban sudah tersedia tapi responden diberi alternative untuk menjawab selain dari jawaban yang disediakan)
- Wawancara, Yaitu pada dasarnya pertanyaan yang diajukan sama dengan angket hanya disampakan secara lisan.
- Observasi, Yaitu penggunaan, pengamatan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi atau perilaku. Observasi dibedakan menjadi: observasi partisipasi (pengamat ikut terlibat didalam kegiatan yang diamati) dan non partisipasi (pengamat berada di luar dari objek yang diamati)
- Test atau eksperimen. Yaitu perolehan data yang diambil dari hasil test responden atau hasil dari eksperimen yang dikenakan peneliti kepada kelompok eksperimen.
Tahap-tahap Pengolahan Data
Data kuantitatif- Editing, yaitu pemerikasaan data yang terkumpul
- Coding, yaitu memberi kode pada setiap data yang terkumpul. Tujuannya untuk menyederhanakan jawaban responden.
- Tabulating, yaitu memasukan data kedalam table-tabel dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori yang telah ditentukan
Menggunakan data statistik sederhana yang digunakan dari table distribusi frekuensi:
- Mean. Sering disebut nilai rata-rata. Mean berasal dari jumlah keseluruhan nilai dibagi dengan banyaknya unit/bilangan (total frekuensi).
- Median adalah nilai titik tengah yang membagi dua bagian sama besar. Caranya mengurutkan dimulai dari angka yang terkecil sampai terbesar. Jika urutannya ganjil, maka nilai tengah tersebut merupakan mediannya.
- Modus adalah nilai yang paling sering muncul.
Pengolahan data dengan cara non statistik. Data yang terkumpul dirumuskan dalam bentuk kalimat yang terekam dalam catatan lapangan (fieldnote). Dari rekaman ini kemudian diolah sehingga pertnyaan yang diajukan dalam permaslahan penelitian terjawab.
Langkah-langkah yang diperhatikan:
- Reduksi data, yaitu proses mengubah rekaman dala ke dalam pola, fokus, kategori, atau pokok permasalahan tertentu.
- Penyajian data (data display), yaitu menampilkan data dengan cara memasukan data ke dalam sejumlah garis matriks yang diinginkan. Data yang telah direduksi dimasukan dalam matriks yang sesuai dengan kategori
- Generalisasi dan kesimpulan
Laporan Penelitian
Syarat laporan penelitian:
- Penulis harus tahu betul kepada siapa laporan itu ditunjukan
- Langkah dalam penulisan laporan harus jelas
- Laporan hasil penelitian diusahakan mudah dicerna oleh siapapun
- Laporan penelitian merupakan elemen yang pokok dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu harus jelas dan meyakinkan
1.Bagian Pendahuluan
- Halaman judul
- Kata Pengantar
- Daftar isi
2. Bagian Isi Laporan
- Bab pendahuluan
- Tinjauan Pustaka
- Bab metodologi Penelitian
- Bab Pelaksanaan Penelitian
- Bab hasil penelitian
- Bab kesimpulan dan saran
Bagian Penutup
Daftar PutakaBerisi daftar semua buku sumber yang digunakan untuk menunjang penelitian yang dilakukan. Yang dikemukakan adalah nama penulis, tahun penerbit, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerb
Soal Pekerjaan Rumah Kelas 10 IPS 3
1. Topik : Konsep dan Objek
Kajian Sosiologi
Sosiologi
mempunyai empat ciri ilmu, salah satunya adalah ilmu sosiologi selalu berusaha
menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan. Ciri
sosiologi tersebut dikenal dengan istilah ….
- teoritis
- empiris
- kumulatif
- non etis
- khayalan
Jawaban:
A
Pembahasan:
Sosiologi
mempunyai empat ciri ilmu, antara lain:
- Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
- Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
- Kumulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
- Non etis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
2. Topik : Konsep dan Objek Kajian
Sosiologi
Objek sosiologi yang menjelaskan tentang
gejala-gejala kehidupan sosial dan proses hubungan antar manusia yang
mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri merupakan objek sosiologi ....
- material
- formal
- primer
- sekunder
- campuran
Jawaban: A
Pembahasan :
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai
beberapa objek:
ialah objek yang menjelaskan tentang segala yang
dapat mempengaruhi kesatuan hidup manusia. Objek ini bersifat nyata dan dapat
digambarkan secara detail di dalam fenomena sosial.
·
Objek
Formal:
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada
manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal
sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari
hubungan manusia di dalam masyarakat.
·
Objek
Budaya:
Objek budaya salah satu faktor yang dapat
memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.
·
Objek
Agama:
Pengaruh dari objek agama ini dapat menjadi
pemicu dalam hubungan sosial, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang
memengaruhi hubungan manusia.
.
Topik : Konsep dan Objek Kajian Sosiologi
3.Sosiologi
dapat digunakan dalam kajian yang lebih luas yaitu meliputi perencanaan suatu
program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Maka fungsi sosiologi
adalah....
- pembangunan dan analisis
- pembangunan dan penelitian
- penelitian dan kontrol sosial
- penelitian dan analisis
- pembangunan dan kontrol sosial
Jawaban:
B
Pembahasan:
Sosiologi
merupakan ilmu terapan yang bisa digunakan di berbagai bidang kehidupan seperti
ekonomi, psikologi, budaya bahkan untuk pembangunan. Manfaat sosiologi dalam
pembangunan, sosiologi berupaya memberikan data sosial yang diperlukan pada
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembangunan yang berasal dari
hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian juga dilakukan untuk
memberikan suatu perencanaan atau pemecahan masalah yang komprehensif sesuai
dengan target yang ingin dicapai.
4.
Topik : Konsep dan Objek Kajian Sosiologi
Seorang
pemimpin upacara bendera menyiapkan peserta upacara setelah diberi instruksi
oleh pembina upacara. Dari contoh di atas interaksi terjadi karena memenuhi
syarat ….
- para peserta upacara saling mengenal
- kontak dan pertemuan
- pengertian dan komunikasi
- kontak dan sugesti
- kontak dan komunikasi
Jawaban:
E
Pembahasan:
Menurut
Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua
syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi:
- Kontak dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik.
- Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan.
5.
Topik : Konsep dan Objek Kajian Sosiologi
Game
online adalah contoh perkembangan dari
tekonologi yang dapat membawa dampak negatif bagi para pelajar. Dampak negatif
tersebut berupa perubahan sikap pelajar yang menjadi malas untuk belajar dan
lebih mengutamakan bermain tanpa mengenal waktu. Upaya yang tepat untuk
mengatasi masalah penyimpangan sosial ini adalah ....
- mengurangi pekerjaan rumah pada anak sehingga anak dapat bermain dengan leluasa
- membatasi waktu bermain anak dan penggunaan teknologi yang tidak diperlukan
- mengurangi pengawasan terhadap anak
- menghukum anak yang malas dengan hukuman fisik
- melaporkan anak kepada orang tuanya
Jawaban: B
Pembahasan:
Kontrol
sosial merupakan suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta
mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma
dan nilai yang berlaku. Kurangnya kontrol sosial terhadap anak yang menyebabkan
ia beraktivitas di dalam dunia maya terlalu sering akan berdampak kepada
aktivitas anak yang kurang sehat secara sosial. Oleh karena itu, memberikan
batas waktu bermain anak dan penggunaan teknologi yang tidak diperlukan
merupakan upaya yang tepat untuk mengatasi penyimpangan yang dilakukan anak
karena terlalu sering bermain game online.
6.
Topik : Kehidupan Sosial, Permasalahan dan Solusinya
Penataan
perabot rumah rutin dilakukan Ibu Ami sebulan sekali. Hal ini dilakukan agar
rumah terlihat lebih indah dipandang dan nyaman dihuni. Menurut Prof.
Notonegoro, sikap yang ditunjukkan oleh Ibu Ami termasuk dalam jenis nilai ….
- material
- vital
- estetika
- moral
- kebenaran
Jawaban:
C
Pembahasan:
Nilai
merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku sosial
yang dianggap baik ataupun buruk dan bersifat abstrak. Menurut Prof.
Notonegoro, nilai terbagi menjadi beberapa jenis, seperti nilai material, nilai
vital, dan nilai kerohanian. Kemudian, nilai kerohanian terbagi lagi menjadi
beberapa, salah satunya nilai estetika atau keindahan. Nilai estetika atau
keindahan merupakan nilai-nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia.
Contohmya, penataan perabot rumah yang dilakukan Ibu Amy agar rumah lebih indah
dipandang dan nyaman dihuni.
7.
Topik : Kehidupan Sosial, Permasalahan dan Solusinya
Kata
"mandi" yang telah diajarkan oleh kedua orang tua kepada anak,
biasanya diucapkan dengan tidak jelas pada anak yang masih balita seperti
"ndi". Makna kata mandi tersebut juga belum sepenuhnya dipahami oleh
anak, tetapi lama kelamaan anak akan memahami secara sempurna seiring dengan
perkembangannya. Dalam fase ini anak berada dalam tahapan ....
- play stage
- game stage
- generalized others
- preparatory stage
- organized others
Jawaban:
D
Pembahasan:
Tahap
pertama yang dilalui oleh seseorang dalam proses sosialisasi adalah tahap
persiapan. Dalam bahasa Inggris tahap persiapan ini disebut dengan preparatory
stage. Tahap ini akan berlangsung sejak seorang manusia lahir di dunia dan
juga ketika seorang anak mulai mempersiapkan diri untuk mengenal dunia
sosialnya, termasuk juga ketika ingin memperoleh pemahaman tentang diri
sendiri. Kemudian, seorang anak diajarkan bagaimana cara makan, mengucapkan
kata atau berbicara, bagaimana cara mandi, dsb oleh orang tuanya dalam tahap
ini. Pada tahap ini jugai seorang anak akan mulai melakukan proses peniruan
yang tidak sempurna.
8.
Topik : Kehidupan sosial, permasalahan dan solusinya
Mendampingi
anak dalam menonton acara televisi sangat perlu untuk dilakukan. Selain itu,
penting bagi orang tua untuk mengarahkan anak menonton tayangan sesuai usia
mereka. Acara edukasi adalah salah satu acara yang dianjurkan bagi anak. Hal
ini karena televisi sebagai media sosialisasi dapat....
- membentuk pola pikir dan menambah wawasan
- komunikasi sosial dan budaya
- membentuk perilaku negatif pada anak
- sarana hiburan setelah belajar
- media interaksi tidak langsung
Jawaban:
A
Pembahasan
:
Dengan
menyaksikan televisi, seseorang dapat memperoleh informasi-informasi aktual
yang terjadi di manapun secara cepat dan lebih jelas. Namun televisi juga
mempunyai dampak negatif dalam kehidupan. Hal ini sangat terasa pada anak-anak
yang jiwanya masih sangat labil dan masih dalam proses pencarian jati
diri. Karena itu mendampingi anak dan mengarahkan mereka pada acara
televisi sesuai usia mereka akan mendorong pola pikir dan pengetahuan dan
menjauhkan mereka dari tayangan televisi yang mengandung kekerasan dan
pornografi.
9.
Topik : Kehidupan Sosial, Permasalahan dan Solusinya
Struktur
dalam sosiologi diartikan sebagai sesuatu yang terdiri atas bagian yang saling
tergantung dan membentuk suatu pola tertentu. Pola-pola tersebut terdiri atas
pola perilaku individu atau kelompok, institusi, maupun masyarakat. Secara
garis besar struktur sosial dalam masyarakat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu….
- intragenerasi dan antargenerasi
- stratifikasi dan diferensiasi
- stratifikasi dan vertikal
- diagonal dan diferensiasi
- elevator dan horizontal
Jawaban:
B
Pembahasan:
Secara
garis besar struktur sosial dalam masyarakat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
diferensiasi sosial dan struktur sosial. Diferensiasi sosial adalah pembedaan
masyarakat ke dalam kelompok-kelompok tertentu secara horizontal. Sedangkan
stratifikasi sosial diartikan sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).
10.
Topik : Kehidupan sosial, permasalahan dan solusinya
Direktur
perusahaan umumnya mengenakan setelan jas, kemeja, dan dasi saat bekerja. Lain
halnya para pegawai yang mengenakan seragam tertentu saat bekerja. Hal ini
menunjukkan bahwa stratifikasi berfungsi sebagai ....
- alat mencapai jabatan yang tinggi di perusahaan
- alat solidaritas mekanik dalam masyarakat
- alat distribusi hak-hak istimewa dalam masyarakat
- sarana untuk mendapatkan keuntungan yang banyak
- menentukan lambang status/kedudukan
Jawaban: E
Pembahasan:
Stratifikasi
sosial adalah pelapisan (tingkatan) sosial yang terbentuk di masyarakat akibat
adanya sesuatu yang dihargai (prestise). Salah satu fungsi stratifikasi
dapat menentukan lambang status/kedudukan dalam masyarakat. Artinya, tingkatan
sosial tertentu di masyarakat memiliki lambang tertentu yang menggambarkan
status sosial yang melekat pada seseorang berkaitan dengan tingkah laku, cara
berpakaian, dan bentuk rumah. Misalnya, direktur yang mengenakan setelan jas,
kemeja, dan dasi. Sementara, para pegawai mengenakan seragam kerja mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar