Pertemuan ke3
Kelas 12 IPS3
Materi Pendekatan sistem dalam Evaluasi pemberdayaan Komunitas
MENGEVALUASI AKSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS SEBAGAI BENTUK KEMANDIRIAN DALAM MENYIKAPI KETIMPANGAN SOSIAL
A. Konsep-Konsep
Pemantauan dan Evaluasi Pemberdayaan Komunitas
1. Pengertian Evaluasi Pemberdayaan Komunitas Kata “evaluasi”
dalam kehidupan sehari-hari sering diartikan sebagai padanan istilah dari
“penilaian”, yaitu suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu
objek, keadaan, peristiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati (Hornby
dan Parnwell, 1972). Pokok-pokok pengertian tentang evaluasi.
a. Evaluasi adalah kegiatan pengamatan dan analisis terhadap
suatu keadaan, peristiwa, gejala alam, atau sesuatu objek
b. Membandingkan segala sesuatu yang kita amati dengan
pengalaman atau pengetahuan yang telah kita ketahui dan atau miliki
c. Melakukan penilaian, atas segala sesuatu yang diamati,
berdasarkan hasil perbandingan atau pengukuran yang dilakukan
Kegiatan evaluasi selalu mencakup
kegiatan berikut.
a. Observasi (pengamatan)
b. Membandingbandingkan antara hasil pengamatan dengan pedoman
yang ada atau telah ditetapkan lebih dahulu
c. Pengambilan keputusan atau penilaian atas objek yang diamati
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan
yang terencana dan sistematis yang meliputi halhal berikut.
a. Pengamatan untuk pengumpulan data atau fakta
b. Penggunaan “pedoman” yang telah ditetapkan
c. Pengukuran atau membandingkan hasil pengamatan dengan
pedomanpedoman yang sudah ditetapkan terlebih dahulu
d. Penilaian dan pengambilan keputusan
Evaluasi harus “objektif”, dalam
arti harus dilakukan berdasarkan data atau fakta, bukan berdasarkan praduga
atau intuisi seseorang. Evaluasi juga harus menggunakan pedomanpedoman
tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
2. Ragam Evaluasi dan Aksi Pemberdayaan Komunitas
a. Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilaksanakan terhadap program atau kegiatan yang telah dirumuskan, sebelum
program atau kegiatan itu sendiri dilaksanakan. Sedangkan evaluasi sumatif
merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan setelah program selesai
dilaksanakan.
b. OnGoing Evaluation dan ExPost Evaluation
Ongoing evaluation adalah evaluasi
yang dilaksanakan pada saat program atau kegiatan itu masih/sedang
dilaksanakan, yang dimaksudkan untuk mengetahui ada/tidaknya penyimpangan
pelaksanaan kegiatan dibanding program atau rencana yang telah ditetapkan.
Sedangkan expost evaluation sebenarnya sama dengan evaluasi sumatif, yaitu
evaluasi yang dilaksanakan pada saat program atau kegiatan yang direncanakan
telah selesai dikerjakan.
c. Evaluasi Intern dan Evaluasi Ekstern
Ditinjau dari pelaksana kegiatan
evaluasi, kegiatan evaluasi dibedakan antara evaluasi intern dan evaluasi
ekstern. Pada evaluasi intern, pengambilan inisiatif diadakannya evaluasi
maupun pelaksanaan kegiatan evaluasi adalah orangorang atau aparat yang
terlibat langsung dengan program yang bersangkutan. Sementara itu, evaluasi
ekstern adalah evaluasi yang dilaksanakan oleh pihak luar (di luar organisasi
pemilik/pelaksana program) meskipun inisiatif dilakukanya evaluasi dapat muncul
dari kalangan orang luar, atau justru diminta oleh organisasi pemilik/pelaksana
program yang bersangkutan.
d. Evaluasi Teknis dan Evaluasi Ekonomi
Dilihat dari aspek kegiatan yang
dievaluasi, dikenal adanya evaluasi teknis (fisik). Evaluasi teknis (fisik)
adalah kegiatan evaluasi yang penerima manfaat dan ukurannya menggunakan ukuranukuran
teknis (fisik). Sementara itu, evaluasi ekonomi atau keuangan, penerima
manfaatnya adalah pengelolaan keuangan dan penerima ini menggunakan ukuran-ukuran
ekonomi.
e. Evaluasi Program, Pemantauan Program, dan Evaluasi Dampak
Program
1. Evaluasi Program, adalam evaluasi yang dilakukan untuk
mengkaji kembali draft/usulan program yang sudah dirumuskan sebelum program itu
dilaksanakan.
2. Pemantauan Program, diartikan sebagai proses pengumpulan
informasi (data dan fakta) dan pengambilan keputusankeputusan yang terjadi
selama proses pelaksanaan program.
3. Evaluasi Dampak Program, sebagian besar kegiatan evaluasi
umumnya diarahkan untuk mengevaluasi tujuan program atau dampak kegiatan yang
telah dihasilkan oleh pelaksanaan program yang telah direncanakan.
f. Evaluasi Proses dan Evaluasi Hasil
1. Evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan untuk
mengevaluasi seberapa jauh proses kegiatan yang telah dilaksanakan itu sesuai
(dalam arti kuantitatif ataupun kualitatif) dengan proses kegiatan yang
seharusnya dilaksanakan sesuai yang dirumuskan dalam programnya.
2. Evaluasi hasil adalah evaluasi yang dilakukan untuk
mengevaluasi tentang seberapa jauh tujuantujuan yang direncanakan telah dapat
dicapai, baik dalam pengertian kuantitatif maupun kualitatif.
3. Tujuan Evaluasi dan Aksi Pemberdayaan Komunitas Pada
dasarnya tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh kegiatankegiatan
yang dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari pedoman yang telah ditetapkan.
4. Kegunaan Evaluasi Pemberdayaan Komunitas
a.
Kegunaan operasional
1. Dengan evaluasi kita dapat mengetahui cara yang tepat untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki dan sekaligus dapat mengidentifikasi faktorfaktor
kritis (critical factors) yang sangat menentukan keberhasilan kegiatan
(pemberdayaan) yang dilakukan.
2. Melalui evaluasi, dapat kita lakukan perubahanperubahan,
modifikasi dan supervise terhadap kegiatan yang dilaksanakan
3. Melalui evaluasi akan dapat dikembangkan tujuantujuan serta
analisis informasi yang bermanfaat bagi pelaporan kegiatan
b. Kegunaan analitis bagi pengembangan program
1. Untuk mengembangkan dan mempertajam tujuan program dan
perumusannya
2. Untuk menguji asumsiasumsi yang digunakan, dan untuk lebih
menegaskannya lagi secara eksplisit
3. Untuk membantu dalam mengkaji ulang proses kegiatan demi
tercapainya tujuan akhir yang dikehendaki
c. Kegunaan kebijakan
1. Berlandaskan hasil evaluasi dapat dirumuskan kembali,
strategi pembangunan, pendekatan yang digunakan, serta asumsiasumsi dan
hipotesishipotesis yang akan diuji
2. Untuk menggali dan meningkatkan kemampuan pengetahuan
tentang hubungan antarkegiatan pembangunan, yang sangat bermanfaat bagi
peningkatan efektivitas dan efisiensi kegiatan di masamasa mendatang 5.
5. Landasan Evaluasi Pemberdayaan Komunitas
a. Evaluasi dilandasi oleh keinginan untuk mengetahui sesuatu
b. Menjungjung tinggi nilainilai kebenaran
c. Objektif
B.
Prinsip-Prinsip Evaluasi Aksi
Pemberdayaan Komunitas
1. Kegiatan evaluasi harus merupakan bagian integral yang tak
terpisahkan dari kegiatan perencanaan program artinya tujuan evaluasi harus
selaras dengan tujuan yang ingin dicapai yang telah dinyatakan dalam
perencanaan programnya.
2. Setiap evaluasi harus memenuhi persyaratan berikut
a. Objektif
b. Menggunakan pedoman tertentu yang telah dibakukan
(standarized)
c. Menggunakan metode pengumpulan data yang tepat dan teliti
d. Menggunakan alat ukur yang tepat (valid, sahih) dan dapat
dipercaya (teliti, reliable)
3. Setiap evaluasi harus menggunakan alat ukur yang berbeda
untuk mengukur tujuan evaluasi yang berbeda pula.
4. Evaluasi harus dinyatakan dalam bentuk data kuantitatif dan
uraian kualitatif
5. Evaluasi harus efektif dan efisien
C.
Kualifikasi Evaluasi Aksi
Pemberdayaan Komunitas Untuk memperoleh hasil evaluasi yang baik, setiap
evaluasi harus dilaksanakan agar memenuhi persyaratan berikut ini.
1. Memiliki tujuan jelas dan spesifik
2. Menggunakan instrumen yang tepat dan teliti
3. Memberikan gambaran jelas tentang perubahan perilaku
penerima manfaat
4. Evaluasi harus praktis
5. Objektif
D.
Pendekatan dalam Pelaksanaan Evaluasi
Aksi Pemberdayaan Komunitas
1. Pendekatan Kebutuhan, artinya harus sesuai dengan kebutuhan
masyarakat penerima manfaat
2. Pendekatan Informan Kunci (Key Informan), pengumpulan data
dibatasi pada informan kunci yang biasanya terdiri dari tokohtokoh masyarakat
setempat yang menguasai tentang kebutuhan dan halhal yang dirasakan oleh
masyarakat penerima manfaat
3. Pendekatan Forum Masyarakat
4. Pendekatan Indikator, dengan membatasi pada sejumlah
indikatorindikator yang strategis
5. Survei dan Sensus
E.
Pendekatan Sistem dalam Evaluasi
Pemberdayaan Komunitas Mengacu pada pengertian tentang pemberdayaan dan
analisis tentang pendidikan sebagai suatu sistem, kegiatan pemberdayaan dapat
dipandang sebagai suatu sistem pendidikan, yang terdiri atas,
1. Raw input atau bahan baku yang berupa penerima manfaat didik
atau masyarakat yang menjadi penerima manfaat pemberdayaan
2. Instrumen input, atau perlengkapan yang berupa: fasilitator,
materi pemberdayaan, metode pemberdayaan, dan keadaan kegiatan pemberdayaan
3. Environment input, atau lingkungan (sosial, ekonomi, budaya)
asal masyarakat yang menjadi penerima manfaat pemberdayaan
4. Proses pemberdayaan itu sendiri
5. Output atau hasil pemberdayaan yang berupa hasil langsung
(perubahan perilaku) dan hasil akhir (peningkatan produktivitas, pendapatan,
dan kesejahteraan masyarakat penerima manfaat)
Oleh karenanya diperlukan adanya
evaluasi yang diarahkan untuk mengevaluasi keseluruhan unsur (sub sistem) dari
sistem pemberdayaan itu,
a. Evaluasi kebijaksanaan (tujuan)
program
b. Evaluasi proses (belajarmengajar)
yang diprogramkan
c. Evaluasi logistik yang diperlukan
d. Evaluasi sistem pengawasan
F. Pendekatan dalam Pelaksanaan Pemantauan Aksi Pemberdayaan
Komunitas
Beberapa pendekatan yang dapat diterapkan
untuk melaksanakan pemantauan, yaitu
1. Penggunaan catatancatatan atau rekaman data, yaitu kegiatan
pemantauan yang dilakukan dengan membandingkan catatan jadwal kegiatan
(termasuk targettargetnya), dengan informasi yang dapat dikumpulkan selama
pelaksanaan program.
2. Survei terhadap peserta program atau penerima manfaat dan
pemangku kepentingan yang lain.
3. Survei terhadap seluruh warga masyarakat, baik
yang terlibat langsung maupun tidak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar