Kelas 10 IPS 1.2.3
Materi
DAMPAK HUBUNGAN SOSIAL
HubunganSosial
“Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok”(John Lewis Gillin)
Interaksi sosial
adalah kunci bagi seluruh kehidupan sosial karena tidak mungkin ada kehidupan
bersama tanpa interaksi sosial. Oleh karena itu, komunikasi dan kontak sosial
merupakan dasar eksistensi suatu masyarakat.
1.
InteraksiSosial
1.Hakikat Interaksi Sosial
Interaksi antarmanusia terjadi karena manusia saling membutuhkan. Disamping itu manusia secara kodrati adalah makhluk sosial. Di dalam dirinya terdapat hasrat untuk berkomunikasi, bergaul, dan bekerjasama dengan manusia lain. Karena itulah, interaksi dengan orang lain merupakan kebutuhan mendasar dalam diri manusia.
Interaksi sosial
adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling mempengaruhi antarindividu,
antara individu dan kelompok, dan antarkelompok. Sementara itu, Gillin
mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial dinamis yang
menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau
antarkelompok.
Dalam hubungan
tersebut, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik, melakukan
interaksi, baik formal maupun informal, baik langsung maupun tidak langsung.
Dalam interaksi sosial, salah satu pihak memberikan stimulus atau aksi dan
pihak lain memberikan respon atau reaksi.
2. Syarat
Terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa kontak sosial dan komunikasi.
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa kontak sosial dan komunikasi.
Kontak Sosial
Kata “kontak” diturunkan dari Bahasa Latin: cum yang berarti bersama-sama dan tangere yang berarti menyentuh. Kontak sosial memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
Kata “kontak” diturunkan dari Bahasa Latin: cum yang berarti bersama-sama dan tangere yang berarti menyentuh. Kontak sosial memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negative. Kontak sosial positif mengarah pada kerjasama, sedangkan kontak sosial negative mengarah pada pertentangan atau konflik.
2. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi ketika para peserta interaksi bertatap muka secara langsung. Sementara itu, kontak sekunder terjadi ketika interaksi berlangsung melalui pelantara, misalnya percakapan melalui telepon.
Komunikasi
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Lima unsur pokok
dalam komunikasi
1. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan kepada pihak lain
2. Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang menerima pesan
3. Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator
4. Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan
5. Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapatkan pesan dari komunikator
Kontak sosial dapat
terjadi tanpa komunikasi. Misalnya, seseorang berbicara dalam Bahasa Batak
kepada orang yang hanya mengerti Bahasa Sunda. Dengan demikian kontak sosial
tanpa komunikasi bukan merupakan interaksi sosial.
Secara umum,
interaksi sosial dapat terjadi antarindividu, antara individu dan kelompok,
serta antarkelompok. Interaksi sosial dapat bersifat positif maupun negative.
Interaksi sosial positif artinya saling menguntungkan, sedangkan interaksi
negative artinya merugikan salah satu pihak atau keduanya.
B. Faktor-faktor
Pendorong Interaksi Sosial
Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor psikologis yaitu,
Imitasi
Imitasi adalah tindakan meniru orang lain. Imitasi dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk, misalnya gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebisaaan, pola piker, serta apa saja yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang.
Imitasi adalah tindakan meniru orang lain. Imitasi dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk, misalnya gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebisaaan, pola piker, serta apa saja yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang.
Sugesti
Sugesti berlangsung ketika seseorang memberi pandangan atau pernyataan sikap yang dianutnya dan diterima oleh orang lain. Sugesti bisaanya muncul ketika si penerima sugesti tidak dapat berpikir rasional. Ia akan langsung menerima segala anjuran atau nasihat yang diberikan dan meyakini kebenarannya.
Sugesti berlangsung ketika seseorang memberi pandangan atau pernyataan sikap yang dianutnya dan diterima oleh orang lain. Sugesti bisaanya muncul ketika si penerima sugesti tidak dapat berpikir rasional. Ia akan langsung menerima segala anjuran atau nasihat yang diberikan dan meyakini kebenarannya.
Pada umumnya, sugesti berasal dari hal-hal
berikut.
1. Orang yang berwibawa, karismatik, atau memiliki pengaruh yang kuat terhadap penerima sugesti.
2. Orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari penerima sugesti
3. Kelompok mayoritas terhadap minoritas
4. Reklame atau iklan di media massa
Sugesti bukan hanya
karena faktor si pemberi sugesti, tapi juga karena beberapa faktor di dalam
diri si penerima sugesti
.
1. Terhambatnya daya berpikir kritis
2. Kemampuan berpikir yang terpecah belah (disosiasi). Disosiasi terjadi ketika seseorang sedang dilanda kebingungan karena menghadapi berbagai persoalan
3. Orang yang ragu-ragu dan pendapat satu arah.
1. Terhambatnya daya berpikir kritis
2. Kemampuan berpikir yang terpecah belah (disosiasi). Disosiasi terjadi ketika seseorang sedang dilanda kebingungan karena menghadapi berbagai persoalan
3. Orang yang ragu-ragu dan pendapat satu arah.
Identifikasi
Identifikasi merupakan kecendrungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan). Identifikasi bersifat lebih mendalam daripada imitasi karena dapat membentuk kepribadian seseorang.
Identifikasi merupakan kecendrungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan). Identifikasi bersifat lebih mendalam daripada imitasi karena dapat membentuk kepribadian seseorang.
Simpati
Simpati merupakan kondisi ketertarikan seseorang kepada orang lain. Ketika bersimpati, seseorang menempatkan dirinya dalam keadaan orang lain dan merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau dirasakan orang lain.
Simpati merupakan kondisi ketertarikan seseorang kepada orang lain. Ketika bersimpati, seseorang menempatkan dirinya dalam keadaan orang lain dan merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau dirasakan orang lain.
Empati
Empati merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan jiwa seseorang. Contohnya, seorang ibu yang ikut merasakan penderitaan anaknya yang mengidap kanker darah. Ibu tersebut sangat sedih sehingga ia pun jatuh sakit.
Empati merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan jiwa seseorang. Contohnya, seorang ibu yang ikut merasakan penderitaan anaknya yang mengidap kanker darah. Ibu tersebut sangat sedih sehingga ia pun jatuh sakit.
C. Bentuk-bentuk
Interaksi Sosial
Hubungan antara Keteraturan Sosial dan Interaksi Sosial
Keteraturan sosial tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus diusahakan oleh setiap warga. Keteraturan sosial merupakan hubungan yang selaras dan serasi antara interaksi sosial, nilai sosial, dan norma sosial. Artinya, hak dan kewajiban direalisasikan dengan nilai dan norma atau tata aturan yang berlaku. Keteraturan sosial bukanlah suatu keadaan statis karena masyarakat pada dasarnya bersifat dinamis, oleh karena itu harus senantiasa di usahakan.
Menurut proses terbentuknya, keteraturan sosial terjadi melalui tahap-tahap berikut.
1. Tertib sosial (social order), yaitu suatu kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan terat ditandai dengan setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya.
2. Order yaitu sistem norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat
3. Keajegan yaitu suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah sebagai hasil dari hubungan antara tindakan, nilai, dan norma sosial yang berlangsung terus menerus.
4. Pola yaitu corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial dan dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok. Pola dapat dicapai ketika keajegan tetap terpelihara atau teruji dalam berbagai situasi.
Tertib sosial warga
Menghasilkan order (adat-istiadat), yaitu perilaku tertentu yang diikuti oleh
hampir sebagian anggota masyarakat. Order ini kemudian menjadi keajegan dalam
masyarakat. Keajegan dalam perilaku masyarakat tersebut kemudian menghasilkan pola.
Akhirnya, terciptalah keteraturan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Asimilasi
.
Alkuturasi
Akulturasi adalah berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk
suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.
ProsessosialyangBersifatDisosiatif
Proses sosial disosiatif atau oposisi dibedakan ke dalam tiga bentuk, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Proses sosial disosiatif atau oposisi dibedakan ke dalam tiga bentuk, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
Persaingan
Persaingan adalah perjuangan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu ciri dari persaingan adalah perjuangan yang dilakukan secara damai dan sportif (fair play), artinya persaingan selalu menjungjung tinggi batasan dan aturan.
Persaingan adalah perjuangan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu ciri dari persaingan adalah perjuangan yang dilakukan secara damai dan sportif (fair play), artinya persaingan selalu menjungjung tinggi batasan dan aturan.
Kontravensi
Kontravensi pada hakikatnya merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi ditandai dengan ketidakpuasan seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, dan keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Kontravensi cenderung bersifat rahasia. Perang dingin merupakan salah satu contoh kontravensi karena tujuannya membuat lawan tidak tenang atau resah. Dalam hal ini lawan tidak diserang secara fisik tetapi secara psikologis.
Kontravensi pada hakikatnya merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi ditandai dengan ketidakpuasan seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, dan keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Kontravensi cenderung bersifat rahasia. Perang dingin merupakan salah satu contoh kontravensi karena tujuannya membuat lawan tidak tenang atau resah. Dalam hal ini lawan tidak diserang secara fisik tetapi secara psikologis.
Pertentangan
Pertentangan atau konflik adalah perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan. Bisaanya, konflik disertai dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan tidak selalu bersifat negative. Pertentangan juga dapat menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yang telah ada dengan kondisi baru yang sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pertentangan dapat pula menghasilkan kerja sama karena masing-masing pihak dapat saling berintrospeksi dan memperbaiki diri.
Pertentangan atau konflik adalah perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan. Bisaanya, konflik disertai dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan tidak selalu bersifat negative. Pertentangan juga dapat menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yang telah ada dengan kondisi baru yang sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pertentangan dapat pula menghasilkan kerja sama karena masing-masing pihak dapat saling berintrospeksi dan memperbaiki diri.
Status dan peran
seseorang mempengaruhi cara atau bentuk interaksi sosialnya.
Status(kedudukan)
Merupakan posisi seseorang secara umum di mayarakat dalam hubungannya dengan orang lain. Posisi seseorang menyangkut lingkungan pergaulannya, prestise, hak-hak dan kewajibannya.
Merupakan posisi seseorang secara umum di mayarakat dalam hubungannya dengan orang lain. Posisi seseorang menyangkut lingkungan pergaulannya, prestise, hak-hak dan kewajibannya.
Menurut Ralf Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga macam
status:
1. Ascribed status, merupakan status seseorang yang dicapai dengan sendirinya tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Status tersebut dapat diperolehsejaklahir.
2. Achieved status, merupakan status yang diperoleh seseorang melalui usaha-usaha yang disengaja. Status ini tidak diperoleh atas dasar keturunan, akan tetapi tergantung pada kemampuan individu dalam mencapai tujuannya. Jenis status ini bersifat terbuka bagisiapasaja.
3. Assigned status merupakan status yang diperoleh dari pemberian pihak lain. Assigned status berhubungan erat dengan achieved status. Artinya suatu kelompok atau golongan memberikan status yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa.
Dalam kenyataan
masyarakat, seseorang dapat mempunyai beberapa status.
Bahkan dalam waktu
bersamaan dia dapat menjalankan beberapa status sekaligus. Beragam status yang
dimiliki seseorang tersebut dapat menimbulkan pertentangan atau konflik status
(status conflik).
Peran
Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status. Peran adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peran tidak dapat dipisahkan karena tidak ada peran tanpa status dan tidak ada status tanpa peran.
Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status. Peran adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peran tidak dapat dipisahkan karena tidak ada peran tanpa status dan tidak ada status tanpa peran.
Sama seperti
status, peran dapat dimiliki manusia sejak lahir atau diperoleh dari lingkungan
sosial. Peran-peran tersebut harus dilaksanakan sekaligus. Disinilah akan
terjadi konflik peran.
Faktor-faktor
Penghambat Terjadinya Hubungan Sosial Dalam Masyarakat.
1.Hambatan
Antropologis.
2.Hambatan
Sosiologis.
3.Hambatan
Psikologis.
4.Hambatan
Ekologis.
Dampak Hubungan Sosial .
a.Mempermudah
Proses Sosialisasi
b.Mendorong proses
Internalisasi
c.Mempermudah
Proses Enkulturasi
d.Terjadinya Difusi
atau penyebaran Manusia.
e.Terjadinya
Akulturasi.
f.Terjadinya
Asimilasi
g.Mendorong Inovasi (pembauran )
h.Menciptakan
Konflik.
Penugasan !
1.Buat skematika atau Peta Konsep tentang Materi Tersebut !
2.Buat kesimpulan Tentang Materi tersebut !
3.Buat contoh-contoh tentang materi tersebut paling sedikit 3 contoh !
"SELAMAT MENGERJAKAN '
Kurnia dita indriana
BalasHapusXips2
Kurnia dita indriana
BalasHapusXips2
Mutia Az Zahra
BalasHapusX IPS 3
Galang Bayu Aji
BalasHapusX IPS 1
Raisa khairunnisa ghassani
BalasHapusX IPS 3
Ayu widya ningsih
BalasHapusX ips 2
M.Fauzan Akbar
BalasHapusX IPS 2
Alifah khoirunisa
BalasHapusX IPS 2
Raya Rafael P
BalasHapusX IPS 2
rizki ananda putri
BalasHapusX IPS 2
Veni Kurnia ningrum hermanto
BalasHapusKlsXips2
Aisyah Maharani
BalasHapusX IPS 3
Rizkia Nindi Defrilia
BalasHapusX IPS 3
Intan Marlida
BalasHapusX IPS 3
Ammara Dara Aisyah
BalasHapusX IPS 3
Achmad Nugraha Ramadhani
BalasHapusX IPS 1
FARHATUL UMMI
BalasHapusX IPS 3
Tiara Eka Putri
BalasHapusX IPS 1
Nur Yasmin Azzahra
BalasHapusX IPS 1
Andrean Prayoga Ervano Saputra
BalasHapusX ips 1
friza aqif arafi
BalasHapusx ips 1
friza aqif arafi
BalasHapusx ips 1
Kurniawan Sidiq
BalasHapusX IPS 1
Bintang Anugrah
BalasHapusX IPS 1
Neza Aisyah intani
BalasHapusX IPS 2
Nama: Mutia Az Zahra
BalasHapusKelas : X IPS 3
Interaksi sosial adalah kunci bagi seluruh kehidupan sosial karena tidak mungkin ada kehidupan bersama tanpa interaksi sosial.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling mempengaruhi antarindividu, antara individu dan kelompok, dan antarkelompok.
•Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu:
-kontak sosial
-komunikasi.
•faktor pendorong interaksi sosial:
-imitasi
-Sugesti
-identifikasi
-Empati
-simpati