Kelas 12 IPS 2
Materi
PROSES PERUBAHAN SOSIAL
Teori Utama Pola Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang ada akan selalu mengikuti suatu pola dan arah tertentu, menurut Robert H. Lauler terdapat dua teori utama pola perubahan sosial, yaitu :
Perubahan sosial yang ada akan selalu mengikuti suatu pola dan arah tertentu, menurut Robert H. Lauler terdapat dua teori utama pola perubahan sosial, yaitu :
1. Teori Siklus
Melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi
sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan yang telah
terjadi sebelumnya. Pola perubahan siklus adalah pola perubahan yang menyerupai
spiral.
2. Teori Perkembangan
Penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke titik
tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat
modern yang kompleks. Teori ini dikenal dengan teori perkembangan atau linier.
Teori perkembangan dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi.
Teori-Teori Modern Mengenai Perubahan Sosial
1. Teori Modernisasi
Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan
mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah
melalui proses modernisasai sehingga Negara terbelakang menjadi Negara
berkembang.
2. Teori
Ketergantungan
Melihat bahwa ada ketergantungan secara ekonomi antara negara-negara
dunia ketiga dan Negara-negara industri. Negara-negara dunia ketiga membutuhkan
pinjaman dan investasi dari negara-negara industry. Ketika negara
industri berkembang, negara dunia ketiga semakin terbelakang dengan proses
kolonialisasi dan neokolonialisasi.
3. Teori Sistem Dunia
Oleh Imanuel Maurice Wallerstein, yang menyatakan bahwa perekonomian
kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti, negara
semiperiferi, dan negara periferi. Kemampuan yang dimiliki oleh negara inti
menyebabkan negara inti menguasai sistem dunia.
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
1. Perubahan Lambat
(Evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Bisaanya perubahan
ini merupakan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti secara
lambat. Proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Evolusi terjadi dengan
sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu.
2. Perubahan Cepat
(Revolusi)
Berlangsung cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan
masyarakat. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau
tanpa direncanakan dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
Ukuran cepat tidaknya revolusi relative karena revolusipun dapat memakan waktu
lama.
3. Perubahan Kecil
Adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang
tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
4. Perubahan Besar Adalah
perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti sistem
kerja, hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.
5. Perubahan yang
Dikehendaki atau Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki (intended
change) atau direncanakan (palnned change) merupakan
perubahan yang diperkirakan atau yang direncanakan terlebih dahulu oleh
pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-pihak yang
hendak mengadakan perubahan ini dinamakan pelaku perubahan (agent
of change)
6. Perubahan yang
Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended
change) atau tidak direncanakan (unplanned
change) merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan
masyarakat atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya
akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.
7. Perubahan
Struktural dan Perubahan Proses
8. Perubahan
struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya
reorganisasi dalam masyarakat.
9. Perubahan proses
adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar, perubahan tersebut hanya
merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT
PERUBAHAN SOSIAL
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Perubahan sosial tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi
oleh faktor-faktor tertentu yang menjadi pendorong terjadinya perubahan, yakni
faktor pendorong yang datangnya dari dalam masyarakat itu sendiri (internal)
dan faktor pendorong yang datannya dari luar masyarakat (eksternal)
·
Faktor Internal
1. Bertambah atau
berkurangnya penduduk
2. Penemuan-penemuan
baru
Penemuan baru dibedakan dalam pengertian invention dan discovery. Invention adalah proses
menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru dengan mengobinasi atau menyusun
kembali unsur-unsur kebudayaan lama dalam masyarakat. Discovery adalah
penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery
dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan
menerapkan penemuan tersebut.
Penemuan baru pada umumnya mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada masyarakat, antara lain:
Penemuan baru pada umumnya mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada masyarakat, antara lain:
1. Penemuan baru akan
menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lain. Penemuan baru seperti radio,
handphone… dll akan memancarkan pengaruhnya ke berbagai arah.
1. Penemuan baru
mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga
kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya. Misalnya penemuan baru kapal
terbang telah membawa pengaruh besar terhadap metode berperang.
1. Beberapa penemuan
baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Misalnya, penemuan mobil, kereta
api, dan telephon menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat-pusat kehidupan di
daerah pinggiran kota yang dinamakan suburban.
1. Pertentangan
masyarakat
2. Terjadinya
pemberontakan atau revolusi
·
Faktor Eksternal
1. Lingkungan fisik
yang ada disekitar manusia
2. Peperangan
3. Pengaruh kebudayaan
masyarakat lain
Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain
dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, proses tersebut
disebut difusi. Masuknya pengaruh
suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lain dapat pula dilakukan dengan penetrasi
(pemasukan)
Penetrasi damai (penetration pasifique), yaitu masuknya
sebuah kebudayaan dilakukan dengan jalan damai. Penyebaran kebudayaan secara
damai akan menghasilka hal-hal berikut.
·
Akulturasi
·
Asimilasi
·
Sintesis
Penetrasi paksa (penetration violence), yaitu masuknya
sebuah kebudayaan dilakukan secara paksa dan merusak.
Faktor Penghambat Perubahan
Sosial
1. Kurangnya hubungan
dengan masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu
pengetahuan yang terlambat
3. Sikap masyarakat
yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif
4. Adanya kepentingan
yang sudah tertanam kuat (vested interest)
5. Rasa takut akan
terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6. Prasangka terhadap
hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
7. Hambatan-hambatan
yang bersifat ideologis
8. Kebisaaan tertentu
dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah karena sudah mendarah daging
AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL
Masyarakat merupakan sebuah sistem, apabila salah satu unsurnya tidak
berfungsi dengan baik, keseimbangan sistem akan terganggu secara keseluruhan.
Ketidakseimbangan sistem ini akan mengakibatkan timbulnya disorganisasi sosial
yang lama kelamaan akan berubah menjadi disintegrasi sosial. Soerjono Sekanto
mengatakan bahwa disorganisasi atau disintegrasi sosial adalah proses
berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan yang
terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi dalam masyarakat tersebut
lama kelamaan akan menjadi chaos (kacau). Pada
keadaan demikian akan dijumpai anomie (tanpa
aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan
mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar
dan salah.
Proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat antara lain dapat berbentuk:
1. Pergolakan daerah
2. Aksi protes dan
demonstras
3. Kriminalitas
4. Kenakalan remaja
Pengertian
Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan salah satu kajian
sosiologi yang paling dinamis, hal ini dikarenakan perubahan selalu terjadi dan
terkadang tidak bisa dihindari. Perubahan sosial berbeda dengan perubahan
lainnya. Yang menjadi pembeda perubahan sosial dengan perubahan lainnya adalah
perubahan sosial menekankan perubahan yang terjadi pada aspek kultural atau
budaya serta aspek struktural (struktur masyarakat), dan dampaknya terhadap
kehidupan sosial.
Pengertian perubahan sosial banyak
dikemukakan oleh sosiolog-sosiolog. Berikut pengertian perubahan sosial menurut
para ahli sosiologi (sosiolog):
1.
Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial adalah
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di suatu masyarakat,
yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola
perilaku di antara kelompok di masyarakat.
2.
Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan yang
terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat.
3.
Menurut Willian Ogburn, perubahan sosial adalah perubahan yang
meliputi unsur-unsur kebudayaan, baik unsur material, maupun unsur
non-material. Namun yang ditekankan adalah pengaruh unsur material terhadap
nonmaterial. Yang dimaksud unsur material kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia, misalnya teknologi. Yang dimaksud dengan unsur non-material
adalah hasil kebudayaan yang bersifat lebih abstrak seperti ide, ideologi, dan
kepercayaan.
Teori Perubahan
Sosial
1. Teori Evolusi
Teori ini melihat perubahan sosial
adalah perubahan yang terjadi pada pengoranisasian masyarakat, khususnya dalam
hal pembagian kerja. Teori ini berangkat dari pemikiran Herbert Spencer, Emile
Durkheim, dan Ferdinand Tonnies. Menurut teori ini, perubahan sosial terjadi
lambat dan berlangsung dalam waktu yang lama. Jika mengambil pemikiran
Durkheim, maka dasar perubah sosial ini adalah perubahan masyarakat dari
solidaritas mekanik menuju solidaritas organik, yang ditandai dengan adanya
pembagian kerja.
Solidaritas mekanik ditandai dengan kondisi
masyarakat yang masih sederhana, pembagian kerja sederhana, dan masih bersifat
kekeluargaan. Solidaritas organik ditandai dengan masyarakat yang lebih modern,
lebih cenderung bersifat individualis, dan pembagian kerja lebih banyak dan
kompleks.
Jika mengambil ide Ferdinand Tonnies, maka
perubahan sosial merupakan perubahan dari gemeinschaft menuju gesselschaft.
Gemeinschaft memiliki ciri yang serupa dengan masyarakat solidaritas mekanik
Durkheim, di mana masyarakat masih tradisional, dan gesselschaft serupa dengan
masyarakat solidaritas organik yang lebih modern.
Berikut adalah beberapa penggolongan teori evolusi:
§ Unlinear theories of
evolution
Teori ini menganggap masyarakat berkembang dari
masyarakat sederhana menuju masyarakat yang kompleks. Bentuk teori ini adalah
teori siklus yang berpendapat bahwa tahap-tahap perkembangan menyerupai
lingkaran, di mana tahapan tersebut dapat dilalui berulang kali.
§ Universal theories of
evolution
Teori ini mengemukakan bahwa perubahn merupakan hal
yang linear, atau sudah memiliki garisnya sendiri, sehingga perubahan akan
melaju ke depan dan tidak akan berulang seperti pada pandangan teori siklus.
§ Multilinear theories
of evolution
Teori ini menekankan pada peelitian tahap-tahap
perkembangan evolusi masyarakat, misalnya perubahan sistem pencaharian dari
berburu ke pertanian, atau dari pertanian menuju industri.
2. Teori Konflik
Menurut teori ini, konflik sosial
merupakan sumber utama terjadinya perubahan sosial. Konflik sosial terjadi
karena adanya pertentangan antara kelas sosial, di mana kelompok yang lebih
kuat cenderung mendominasi kelompok yang lebih lemah. Teori ini berakar dari
pemikiran Karl Marx tentang konflik antar pemilik modal atau borjuis, dengan
pekerja atau proletar.
3. Teori Siklus
Menurut teori ini, perubahan
merupakan siklus yang terjadi berulang-ulang, tidak dapat direncanakan atau
diarahkan ke titik tertentu.
4.Teori
Linear
Menurut teori ini, perubahan
bergerak menuju tahapan atau titik tertentu. Pandangan ini juga menganggap
bahwa perubahan bisa diarahkan atau direncanakan.
Bentuk Perubahan
Sosial
Berdasarkan waktu:
§ Perubahan
lambat atau evolusi: yaitu perubahan yang berlangsung dalam waktu yang lama dan
bersifat lambat, misalnya perubahan mata pencaharian dari berburu dan meramu
menjadi bertani dan berternak.
§ Perubahan
cepat atau revolusi: yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang singkat dan
cepat. Dalam revolusi, biasanya ada pemimpin yang menggerakan revolusi tersebut
dan ada tujuan yang kuat dari golongan bersangkutan untuk melakukan perubahan.
Contoh revolusi adalah revolusi Perancis dan perebutan kemerdekaan Indonesia
dari Jepang.
2. Berdasarkan intensitas:
§ Perubahan
kecil: yaitu perubahan yang dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat
luas. Misalnya perubahan mode pakaian, perubahan mode rambut, dsb.
§ Perubahan
besar: yaitu perubahan yang dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat luas.
Misalnya penemuan internet dan komputer yang mengubah cara berkomunikasi secara
besar, atau penemuan mesin uap yang mengubah proses produksi dari penggunaan
tenaga manusia menjadi pengunaan tenaga mesin.
3. Berdasarkan penyebab:
§ Perubahan
yang dikehendaki atau direncanakan: yaitu perubahan yang sudah direncanakan
terlebih dahulu untuk tujuan tertentu. Perubahan sosial ini sering disebut juga
intended change atau planned changed. Beberapa sosiolog juga menyebut perubahan
sosial yang dikehendaki sebagai pembangunan sosial. Contoh perubahan sosial
yang dikehendaki adalah program keluarga berencana untuk menahan cepatnya
pertumbuhan penduduk.
§ Perubahan
yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan: yaitu perubahan yang terjadi
tanpa direncanakan dan umumnya membawa dampak yang tidak diharapkan oleh
masyarakat. Contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah perubahan
yang terjadi karena bencana alam sehingga banyak masyarakat yang kehilangan
tempat tinggal dan mata pencahariannya, sehingga perlu beradaptasi dengan
lingkungan baru tempat evakuasi.
Faktor Penyebab
Perubahan Sosial
1. Faktor Internal: yaitu faktor yang berasal
dari dalam masyarakat
§ Bertambah
atau berkurangnya penduduk
Bertambah atau berkurangnya
penduduk mengubah struktur sosial dan demografi di masyarakat. Bertambahnya
penduduk membuat persaingan kerja semakin meningkat, namun jika tidak diimbangi
dengan lapangan kerja yang memadai dapat menimbulkan pengangguran. Lebih
luasnya lagi pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan dan kriminalitas. Jumlah
penduduk yang berkurang juga menimbulkan perubahan sosial, misalnya saat ini
jumlah penduduk di Jepang semakin berkurang karena banyak masyarakat Jepang
yang tidak ingin berkeluarga, dampaknya jumlah tenaga kerja menjadi berkurang
dan yang lebih parah jumlah penduduk di Jepang dapat semakin habis.
§ Penemuan-penemuan
baru.
Salah satu pemicu perubahan sosial
adalah penemuan-penemuan baru. Penemuan baru dapat dibedakan menjadi discovery
dan invention. Discovery merupakan sebuah penemuan akan sesuatu yang sudah ada
sebelumnya. Misalnya penemuan benua Amerika oleh Colombus. Colombus menemukan
benua Amerika, bukan menciptakan benua Amerika. Invention adalah penemuan
terhadap sesuatu yang benar-benar baru. Misalnya penemuan mesin uap oleh James
Watt, atau penemuan telepon oleh Graham Bell. James Watt merupakan penemu
sekaligus orang pertama yang menciptakan mesin uap, begitu juga Graham Bell
dengan teleponnya.
§ Konflik
dalam masyarakat.
Konflik dalam masyarakat juga
menjadi penyebab perubahan sosial. Hal ini sudah sedikit disinggung di teori
konflik dalam perubahan sosial. Dalam masyarakat, terdapat berbagai macam
kelompok sosial, dan setiap kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Perbedaan kepentingan dapat menjadi penyebab konflik. Contoh konflik yang
menghasilkan perubahan sosial adalah konflik antar agama di Ambon. Dampaknya
terjadi segregasi atau pemisahan antara orang beragama Kristen dengan orang
beragama Islam. Muncul daerah yang hanya berisi penduduk Muslim dan ada daerah
yang hanya berisi penduduk Kristen.
§ Adanya
revolusi.
Revolusi dan pemberontakan dapat
juga menjadi pemicu perubahan sosial. Contoh dari perubahan sosial akibat
revolusi adalah jatuhnya kerajaan Rusia yang dipimpin oleh Tsar dan bentuk
kerajaan Rusia pun berubah menjadi negara sosialis yang dipimpin oleh Lenin dan
Stalin.
2. Faktor Eksternal: yaitu faktor yang berasal
dari luar masyarakat tersebut.
§ Faktor
lingkungan fisik atau alam.
Faktor lingkungan yang umumnya
menyebabkan perubahasn sosial adalah bencana alam. Misalnya ketika terjadi
bencana alam, masyarakat akan mengevakuasi diri mereka menuju tempat baru yang
lebih aman. Dalam tempat baru tersebut, masyarakat akan beradaptasi dan
menyesuaikan keadaan mereka dengan kondisi lingkungan yang baru tersebut. Dalam
proses adaptasi tersebut terdapat perubahan sosial di dalamnya, misal perubahan
nilai-nilai yang dianut, perubahan budaya menyeseuaikan lingkungan, dsb.
§ Peperangan
Keadaan perang juga menimbulkan
perubahan yang besar. Perang merupakan keadaan eksternal karena melibatkan
pihak lain di luar masyarakat itu sendiri. Perang menciptakan banyak perubahan
misalnya perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet menyebabkan pecahnya Uni
Soviet menjadi negara-negara baru dengan sistem politik dan pemerintahan yang
berbeda.
§ Pengaruh
kebudayaan lain.
Kebudayaan lain yang masuk melalui
globalisasi pun menjadi penyebab perubahan sosial di suatu masyarakat. Berkembangnya
teknologi informasi menyebabkan semakin mudahnya budaya lain masuk ke suatu
masyarakat. Contoh perubahan sosial akibat pengaruh budaya lain adalah gaya
hidup anak-anak masa kini yang terpengaruh oleh budaya K-pop dari Korea
Selatan, atau gaya rambut dan gaya berpakaian yang mengikuti artis-artis
Holywood.
Faktor Pendorong
Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto:
1.
Kontak dengan budaya lain.
Kontak dengan budaya lain
dimungkinkan terjadi karena adanya proses difusi yaitu penyebaran unsur-unsur
kebudayaan.
2.
Sistem pendidikan yang maju.
3.
Lapisan masyarakat yang terbuka (open stratification), yang
memungkinkan orang untuk bermobilitas sosial secara vertical.
4.
Penduduk yang heterogen.
5.
Memiliki orientasi ke depan, artinya punya visi untuk mewujudkan
masa depan yang lebih baik.
6.
Ketidakpuasan terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
Faktor
Penghambat Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto
1.
Kurangnya hubungan atau interaksi dengan masyarkat lain.
2.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.
Perubahan sosial ditopang oleh
penemuan-penemuan ilmiah yang sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Apabila
ilmu pengetahuan lambat, maka inovasi penemuan yang memicu perubahan pula.
3.
Prasangka buruk terhadap budaya baru.
4.
Hambatan ideologis.
3.
Adanya adat atau kebiasaan yang sudah tertanam kuat sehingga
menolak sesuatu yang baru.
Dampak Perubahan
Sosial
Dampak Positif:
§ Munculnya
penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia. Contoh dari penemuan yang
sangat membantu aktivitas manusia adalah penemuan internet, komputer, dan
ponsel pintar.
§ Munculnya
nilai dan norma baru yang lebih relevan.
Dengan perubahan yang dinamis,
norma atau nilai lama yang sudah tidak relevan dapat diperbaharui menjadi norma
dan nilai baru yang lebih relevan untuk diterapkan. Misalnya di masa ini sudah
ada pedoman menghubungi guru atau dosen melalui pesan singkat. Jaman dahulu
pedoman ini tidak ada karena aplikasi pesan singkat masih terbatas. Contoh lain
adalah munculnya undang-undang informatika dan transaksi elektronik akibat
perkembangan teknologi.
§ Munculnya
lembaga atau institusi baru. Contoh institusi yang muncul akibat perubahan
sosial adalah International Labor Organization, yaitu organisasi internasional
yang melindungi hak-hak buruh. Di jaman dahulu, hak-hak buruh dipegang oleh
pemilik perusahaan dan pemilik perusahaan seringkali mengeksploitasi buruh
secara berlebihan, dengan adanya organisasi seperti ini, hak-hak buruh menjadi
lebih terjamin.
§
Dampak Negatif:
§ Perubahan
yang terlalu cepat dapat menimbulkan anomie, yaitu keadaan dimana nilai lama
sudah tidak relevan dan nilai baru belum terbentu. Orang menjadi kehilangan
nilai untuk dipegang.
§ Kemunduran
moral.
Dampak lain dari perubahan sosial
adalah kemunduran moral. Contoh dari perubahan sosial yang menunjukkan kemunduran
moral adalah banyaknya berita hoaks dan ujaran kebencian di media sosial, serta
maraknya bullying online.
§ Munculnya
konflik sosial yang dapat menimbulkan disintegrasi atau perpecahan. Perubahan
sering juga menimbulkan konflik sosial. Salah satu konflik yang berbahaya
adalah wacana perang nuklir. Nuklir merupakan teknologi yang ditemukan untuk
persenjataan dan pembangkit listrik. Apabila digunakan untuk berperang, maka
akan sangat berbahaya dampak yang ditimbulkannya.
1.Pelari Materi Diaatas !
2. Buat Kesimpulan Tentang Materi Diatas !
3.Apa Pendapat mu Tentang Perubahan Sosial Dalam Masyarakat !
4. Apakah Ada Perubahan Dalam Lingkungan Masyarakat di dekat tempat Tinggal mu !
5. Beri satu contoh tentang perubahan yang ada dalam diri mu.!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar