Pertemuan ke
2
Kelas 11 IPS 2
Materi :
Intergrasi Dan Re integrasi
INTEGRASI SOSIAL
Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut
dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa,
kebiasaan, sistem nilai, dan norma.
Menurut William F. Ogburn dan Mayer
Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial adalah sebagai berikut:
1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam hal-hal yang dilarang menurut kebudayaan.
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam hal-hal yang dilarang menurut kebudayaan.
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial
1. Integrasi Normatif
Integrasi normatif dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.
Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.
3. Integrasi Koersif
Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).
Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).
Proses integrasi dapat dilihat
melalui proses-proses berikut:
1.Proses Interaksi
Proses interaksi merupakan proses
paling awal untuk membangun suatu kerja sama dengan ditandai adanya
kecenderungan-kecenderungan positif yang dapat melahirkan aktivitas bersama.
2.Proses Identifikasi
Proses interaksi dapat berlanjut
menjadi proses identifikasi manakala masing-masing pihak dapat menerima dan
memahami keberadaan pihak lain seutuhnya. Pada dasarnya, proses identifikasi
adalah proses untuk memahami sifat dan keberadaan orang lain.
3. Kerjasama
(Kooperation)
Menurut Charles H. Cooley mengatakan
bahwa kerja sama timbul apa bila orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup
pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan
tersebut melalui kerja sama,kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang
sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama
yang berguna.
4.Proses Akomodasi
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu
cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,sehingga
lawan tersebut kehilangan kepribadiannya
5.Proses Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses
sosial dalam taraf kelanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha
mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi
kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan
kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
6.Proses Integrasi
Faktor-faktor yang memengaruhi
proses integrasi sosial adalah:
- Tercapainya suatu konsensus mengenai nilai-nilai dan norma-norma sosial;
- Norma-norma yang berlaku konsisten dan tidak berubah-ubah;
- Adanya tujuan bersama yang hendak dicapai;
- Anggota masyarakatnya merasa saling bergantung dalam mengisi kebutuhan-kebutuhannya;
- Dilatarbelakangi oleh adanya konflik dalam suatu kelompok.
Integrasi sosial juga dapat terwujud
karena adanya keteraturan sosial. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi
keteraturan sosial; antara lain pengendalian sosial dan wewenang, adat
istiadat, norma hukum, prestise, dan kepemimpinan.
REINTEGRASI
SOSIAL
Pengertian
Reintegrasi Sosial
Reintegrasi sosial
adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial, dan
kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit
dan memakan waktu yang lama
Disintegrasi
atau disorganisasi adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam
masyarakat
Dalam
reintegrasi sosial sarana mengendalikan konflik sangat dibutuhkan oleh
masyarakat yang berkonflik dengan tujuan untuk menetralkan
ketegangan-ketegangan yang timbul dari dampak konflik. Contohnya:
- Melalui kompromi antara perwakilan.
- Yang berkonflik melakukan perdamaian dan menyadari kesalahan-kesalahan tindakan yang telah diperbuatnya
TujuanPembelajaran
Setelah mempelajari bab ini,anda diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan integrasi sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan
2. Mendeskripsikan reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan
Setelah mempelajari bab ini,anda diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan integrasi sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan
2. Mendeskripsikan reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan
Mengamati
Fakta
- IntegrasiSosial
PengertianIntegrasiSosial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa integrasi adalah pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi seperti satu. Dengan demikian, integrasi merujuk pada masuk, menyesuaikan, atau meleburnya dua atau lebih hal yang berbeda sehingga menjadi seperti satu.
Dari
uraian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa integrasi sosial adalah proses
penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu
kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan
sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebisaaan, sistem nilai, dan norma.Menurut
William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnyaintegrasisosiaadalahsebagaiberikut.
1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilaisosialyangdilestarikandandijadikanpedoman
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilaisosialyangdilestarikandandijadikanpedoman
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
Suatu
integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada
faktor-faktor berikut.
1.Homo genitas kelompok
2.Besar kecil nya kelompok
3.Mobilitas geografis
4.Efektivitas komunikasi
1.Homo genitas kelompok
2.Besar kecil nya kelompok
3.Mobilitas geografis
4.Efektivitas komunikasi
Bentuk-Bentuk
Integrasi Sosial
1.IntegrasiNormatif
Integrasi normative dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat.
Integrasi normative dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat.
2.IntegrasiFungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.
Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.
3.IntegrasiKoersif
Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).
Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).
Proses
integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut:
Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walau terkadang bersifat emosional, dengan tujuan mencapai kesatuan (integrasi)
Asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walau terkadang bersifat emosional, dengan tujuan mencapai kesatuan (integrasi)
Akulturasi
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Proses sosial itu akan berlangsung hingga unsur kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri. Namun umumnya akulturasi berlangsung tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Proses sosial itu akan berlangsung hingga unsur kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri. Namun umumnya akulturasi berlangsung tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Kebudayaan
asing akan relatif mudah diterima apabila memenuhi syarat-syarat berikut ini:
1.Tidak ada hambatan geografis,seperti daerah yang harus dijangkau
2.Kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang lebih besar bila dibandingkan dengan kebudayaan
1.Tidak ada hambatan geografis,seperti daerah yang harus dijangkau
2.Kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang lebih besar bila dibandingkan dengan kebudayaan
lama .
3.Adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaanl ama
4.Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilantertentu
5. Kebudayaan itu bersifat kebendaan
3.Adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaanl ama
4.Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilantertentu
5. Kebudayaan itu bersifat kebendaan
Faktor-FaktorPendorongIntegrasiSosial
Dalam proses asimilasi, integrasi sosial dapat dicapai karena adanya faktor-faktor:
1.Toleransi terhadap perbedaan
2.Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
3.Sikap saling menghargai oranglain
4.Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5.Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6.Perkawinan campuran (amalgamation)
7. Adanya musuh bersama dari luar
B.ReintegrasiSosial
Perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Kondisi ini oleh Soerjono Soekanto disebut sebagai disorganisasi atau disintegrasi sosial. Awal terjadinya kondisi ini adalah situasi dimana ada ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur dalam masyarakat karena salah satu unsur dalam sistem masyarakat tidak berfungsi dengan baik.
Apabila
terjadi disintegrasi sosial, situasi di dalam masyarakat itu lama-kelamaan akan
menjadi chaos (kacau). Pada keadaan demikian, akan dijumpai anomie (tanpa
aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan
mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar
dan salah.
Dalam
kebingungan tersebut, masyarakat berusaha untuk kembali pada tahap integrasi
dimana lembaga politik, ekonomi, pemerintahan, agama, dan sosial berada didalam
keadaan yang selaras, serasi, dan seimbang. Proses ini disebut dengan
reintegrasi.
Dalam
pandangan Sukanto, reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan
kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan
lembaga-lembaga yang mengalami perubahan.
Reintegrasi
sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial,
dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup
sulit dan memakan waktu yang lama.
Bagaimana?
Apakah kalian sudah memahami pengertian dari integrasi dan reintegrasi sosial?
Coba kalian kerjakan beberapa soal dibawah ini:
- Apakah perbedaan dari integrasi dan reintegrasi sosial?
- Bagaimana integrasi dan reintegrasi sosial terjadi?
- Bagaimana keadaan masyarakat apabila tidak ada integrasi sosial?
- Bagaimana tindakan kalian dalam mendorong terwujudnya integrasi dan reintegrasi sosial?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar