kelas 12 IPS 2
materi : Ketimpangan Sosial
KETIMPANGAN SOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DI TENGAH GLOBALISASI
Mengapa Terjadi Ketimpangan Sosial?
Ketimpangan sosial
dapat diartikan sebagai adanyaketidakseimbangan atau jarak yang
terjadi ditengah-tengah masyarakatyang disebabkan adanya perbedaan status
sosial, ekonomi, ataupunbudaya. Ketimpangan
sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktorpenghambat, sehingga
mencegah dan menghalangi seseorang untukmemanfaatkan
akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. .
Dua Faktor penghambat tersebut adalah :
1.
Faktor Internal :yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang. !endahnya kualitas sumber daya manusia disebabkan oleh tingkat pendidikan"
keterampilan ataupun kesehatan yang rendah, serta adanya hambatan budaya
kemiskinan.
2. .Faktor & eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan
seseorang. ' ini dapat terjadi karena birokrasi atau
ada pelaturan-pelaturan resmi kebijakan sehingga dapat memperkecil
akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tersedia.
Dengan kata lainketimpangan
sosial tersebut diakibatkan oleh hambatan-hambatan atau tekanan-tekanan
struktural. ' tersebut merupakan salah satu penyebabmunculnya kemiskinan struktural.
. Faktor internal
Faktor
internal terdiri dari rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) karena
tingkat pendidikan yang kurang mumpuni, dan budaya
kemiskinan. Pengertian budaya kemiskinan adalah sikap mudah menyerah, pasrah terhadap
keadaan, apatis, dan tidak ada keyakinan masa depan yang baik. Mengapa
banyak masyarakat yang bersikap seperti itu? Salah satu jawabannya, mereka
tidak berdaya dari segi ekonomi dan kekuasaan. Para pejabat tinggi negara
seolah-olah tidak mampu mendorong sikap pesimis mereka. Dibiarkanlah yang
miskin menjadi semakin miskin. Begitu pula sebaliknya, yang kaya pun akan
semakin kaya.
2.FaktorEksternal
Faktor
eksternal berasal dari luar kontrol dan kemampuan setiap individu. Contohnya,
birokrasi atau kebijakan pemerintah yang membatasi akses seseorang. Dengan kata
lain, kesenjangan sosial bukan terjadi karena seseorang malas bekerja,
melainkan ada sistem yang menghambatnya. Misalnya saja, harga sekolah yang
mahal membuat keterbatasan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
Apa Saja Dampak dari Adanya
Ketimpangan Sosial?
. Timbulnya kecemburuan sosial1. Kemiskinan dan pengangguran
Ketimpangan sosial pada suatu negara dapat ditandai dengan
tingginya tingkat masyarakat miskin dan/atau menganggur. Golongan masyarakat
ini pastilah memiliki pendapatan rendah. Karena rendahnya pendapatan mereka,
mereka juga memiliki daya beli yang rendah.
Dampak kedua ini merupakan dampak beruntun dari dampak pertama.
Masyarakat yang miskin dan menganggur dengan penghasilan dan daya beli yang
minim tersebut akan mulai membandingkan keadaan mereka dengan keadaan
masyarakat menengah atau bahkan kaya. Perasaan cemburu ini dapat mengarah ke masalah yang lebih serius,
bahkan, mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Meningkatnya kriminalitas
Dampak terakhir yang akan dibahas adalah efek beruntun dari dampak
pertama dan kedua, namun bukan akhir dari rangkaian dampak adanya ketimpangan
sosial. Masyarakat miskin dan menganggur yang merasa cemburu tersebut dapat
berbuat nekat dengan melakukan tindak kriminal dengan alasan putus asa karena
keadaannya tidak kunjung membaik.
Pertemuan
ke 3
Kelas 12
IPS 1
Materi :Ketimpangan
Sosial
Strategi Dan Berbagai Pendekatan Pemberdayaan Untuk Mangatasi
Ketimpangan Sosial Akibat Globalisasi
KETIMPANGAN SOSIAL
Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai
adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi ditengah-tengah masyarakat
yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, ataupun budaya.
Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat,
sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau
kesempatan-kesempatan yang tersedia.
. KETIMPANGAN SOSIAL DI
MASYARAKAT AKIBAT GLOBALISASI
Ketimpangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat adalah
disebabkan oleh adanya perbedaan yang mencolok antara si kaya dan si miskin
atau antara si pintar dan si bodoh. Perbedaan ini kelihatan sangat mencolok dan
menimbulkan masalah dalam penanganannya.
1. Ketimpangan Sosial di Bidang Ekonomi
Adanya globalisasi menyebabkan perekonomian hanya tumbuh di
beberapa wilayah, ditambah dengan praktik ekonomi kaptalisme yang menyebabkan
si kaya menjadi semakin kaya dan si miskin menjadi semakin miskin. Hal tersebut
membawa dampak negatif karena memunculkan ketimpangan sosial.
2. Ketimpangan Sosial di Bidang Politik
Dengan adanya dominasi ekonomi negara dunia ke satu terhadap
negara lainnya, menyebabkan dominasi di bidang politik.
3. Ketimpangan Sosial di Bidang
Budaya
Globalisasi menimbulkan efek westernisasi yang
berakibat mengikis budaya lokal juga memunculkan sikap atau gaya konsumerisme.
Beberapa
Upaya untuk Mengatasi Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial ini juga adalah salah satu
tugas besar pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan meminimalkan
kesenjangan sosial di masyarakat. Masalah sosial yang ada di masyarakat memang
bisa saja disebabkan oleh dampak negatif yang ditimbulkan dari ketimpangan
sosial. Perlu adanya usaha untuk mengatasi ketimpangan sosial tersebut.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketimpangan tersebut antara
lain sebagai berikut:
1. Peningkatan Kualitas
Penduduk
Sebagai individu yang tingga di Indonesia,
tentunya sudah mengetahui bahwa masyarakat Indonesia itu memiliki
keanekaragaman dari karakteristiknya. Keanekaragaman itu ternyata bisa
juga menjadi faktor yang menimbulkan ketimpangan sosial. Oleh karena itu, sangat
penting adanya sebuah usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang ada. Peningkatan kualitas penduduk dapat dilakukan melalui
berbagai usaha. Upaya-upaya tersebut adalah sebagai berikut :
- Memperbaiki kualitas pendidikan
- Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik
kualitas tenaga medis maupun peningkatan pelayanan kesehatan
- Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat,
misalnya dengan memberikan penyuluhan atau pengarahan pada masyarakat.
2.
Mobilitas Geografis
Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012),
pengertian mobilitas sangat erat kaintannya dengan perpindahan atau perubahan
gerak. Maksud dari perpindahan ini ialah pindahnya sekelompok orang yang bisa
dikatakan sebagai penduduk, pindah dari suatu daerah ke daerah yang lain. Hal
ini bertujuan untuk mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah, karena
adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti oleh adanya pembangunan. Hal ini
bertujuan agar tidak terjadi jumlah penduduk yang terlalu padat yang akhirnya
menimbulkan kesenjangan sosial.
Contoh upaya mobilitas yang umum dilakukan
adalah transmigrasi, di mana warga kota di wilayah yang terlalu padat seperti
di Jawa berpindah ke wilayah yang lebih sedikit penduduknya, seperti di
Kalimantan. Upaya ini pernah digalakkan di zaman Presiden Soeharto dan berhasil
meningkatkan kualitas ekonomi pelakunya, seperti orang-orang Madura yang
berpindah ke Kalimantan.
3. Menciptakan Peluang
Kerja
Saat ini, Indonesia termasuk ke dalam salah satu
negara berkembang dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang
besar di usia produktif tersebut tidak diimbangi dengan jumlah lapangan
pekerjaan, sehingga terjadilah banyak pengangguran. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, upaya yang bisa dilakukan adalah menciptakan peluang
kerja dengan memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar. Dengan menciptakan
peluang kerja, maka kita juga akan mengurangi munculnya ketimpangan sosial di
masyarakat.
.
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak.
Ife (1995) mengemukakan bahwa pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi daya, memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya.
1. Pengertian Pemberdayaan Komunitas
Pemberdayaan Komunitas: suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. (Hatu, 2010)
Contoh program pemberdayaan komunitas yang ada di masyarakat adalah :
PNPM Mandiri
Robinson (1994) menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak.
Ife (1995) mengemukakan bahwa pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi daya, memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya.
1. Pengertian Pemberdayaan Komunitas
Pemberdayaan Komunitas: suatu proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. (Hatu, 2010)
Contoh program pemberdayaan komunitas yang ada di masyarakat adalah :
PNPM Mandiri
emberdayaan komunitas sejalan dengan konsep Community Development, yaitu: proses
pembangunan jejaring interaksi dalam rangka meningkatkan kapasitas dari semua
komunitas, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan pengembangan kualitas hidup
masyarakat.
Proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan:
Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya.
Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan.
Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya.
Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan.
Kecenderungan kedua (kecenderungan sekunder) menekankan pada
proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai
kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya
melalui proses dialog.
Arah Pemberdayaan Komunitas
Pemberdayaan komunitas diarahkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, misalnya dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pembukaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, sehingga kesenjangan sosial dapat diminimalkan.
Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.
Ciri-ciri warga masyarakat berdaya:
Mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan)
Mampu mengarahkan dirinya sendiri
Memiliki kekuatan untuk berunding
Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan
Bertanggungjawab atas tindakannya.
Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham, termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan situasi.
Proses pemberdayaan yang melahirkan masyarakat yang memiliki sifat seperti yang diharapkan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara bertanggung jawab.
2. Tujuan dan Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat adalah: untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.
Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan.
Arah Pemberdayaan Komunitas
Pemberdayaan komunitas diarahkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, misalnya dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pembukaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, sehingga kesenjangan sosial dapat diminimalkan.
Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.
Ciri-ciri warga masyarakat berdaya:
Mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan)
Mampu mengarahkan dirinya sendiri
Memiliki kekuatan untuk berunding
Memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan
Bertanggungjawab atas tindakannya.
Masyarakat berdaya adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham, termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternatif, mampu mengambil keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu bertindak sesuai dengan situasi.
Proses pemberdayaan yang melahirkan masyarakat yang memiliki sifat seperti yang diharapkan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara bertanggung jawab.
2. Tujuan dan Pendekatan dalam Pemberdayaan Komunitas
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat adalah: untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.
Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan.
Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh
masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta
melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah yang
dihadapi dengan menggunakan daya/kemampuan yang dimiliki.
Tujuan pemberdayaan komunitas (Emmy):
1. Peningkatan standar
hidup
2. Meningkatkan percaya
diri
3. Peningkatan kebebasan
setiap orang
Untuk melaksanakan pemberdayaan komunitas dilakukan dengan konsep
Community Based Development (CBD).
Ada beberapa karakter utama CBD, yaitu:
CBD berbasis sumber daya masyarakat
CBD berbasis partisipasi masyarakat
CBD berkelanjutan
Pemberdayaan komunitas dapat dilihat dari 2 sudut pandang:
Pendekatan Deficit Based
Pendekatan ini terpusat pada berbagai permasalahan yang ada dan upaya-upaya pemecahan masalah tersebut
Pendekatan Strength Based
Merupakan pendekatan yang terpusat pada potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh komunitas, individu, atau masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Ada beberapa karakter utama CBD, yaitu:
CBD berbasis sumber daya masyarakat
CBD berbasis partisipasi masyarakat
CBD berkelanjutan
Pemberdayaan komunitas dapat dilihat dari 2 sudut pandang:
Pendekatan Deficit Based
Pendekatan ini terpusat pada berbagai permasalahan yang ada dan upaya-upaya pemecahan masalah tersebut
Pendekatan Strength Based
Merupakan pendekatan yang terpusat pada potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh komunitas, individu, atau masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Kelebihan Pemberdayaan
Komunitas
1. Memudahkan dalam
koordinasi antarindividu
2. Antarindividu dapat
saling memberi semangat dan motivasi.
3. Mampu meningkatkan
kesejahteraan dalam jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan.
4. Mampu meningkatkan dan
memperbaiki kehidupan masyarakat dan kelompok baik di bidang ekonomi maupun
sosial.
5. Penggunaan sumber daya
alam dan potensi yang ada lebih efektif dan efisien.
6. Proses pembangunan lebih
demokratis dan aspiratif karena melibatkan banyak orang.
Kekurangan Pemberdayaan
Komunitas
1. Sering terjadi perbedaan
pendapat antara satu orang dengan orang yang lain, sehingga muncul konflik
baru.
2. Tingkat partisipasi
setiap individu berbeda-beda, sehingga menghambat pembangunan.
3. Tingkat sumber daya
manusia berbeda-beda
4. Keberhasilan
pemberdayaan komunitas bergantung individu yang bergabung di dalamnya.
5. Kurangnya kemampuan
masyarakat dalam berkreasi dan kurangnya kapasitas secara kritis dan logis.
6. Kegiatan pemberdayaan
selama ini ditujukan pada masyarakat lokal dan permasalahan sosial saja.
7. Ketergantungan sumber
dana dari luar.
endala dalam
Pemberdayaan Komunitas
1. Kurangnya komitmen dari
masyarakat, karena kurangnya pemahaman
2. Kendala perilaku
masyarakat, contohnya etos masyarakat
3. Diversifikasi pola
kehidupan masyarakat, meliputi kebudayaan, sosial, ekonomi, kondisi geografis.
4. Kurangnya monitoring dan
data yang berkualitas
5. Indikator yang tidak
tepat.
6. Kurangnya koordinasi
7. Sistem administrasi yang
terlalu birokratis: terlalu banyak pengaturan
B. KONSEP KEARIFAN LOKAL
Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai: suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup.
Kearifan lokal itu tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional.
Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai: suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup.
Kearifan lokal itu tidak hanya berlaku secara lokal pada budaya atau etnik tertentu, tetapi dapat dikatakan bersifat lintas budaya atau lintas etnik sehingga membentuk nilai budaya yang bersifat nasional.
Contoh: hampir di setiap budaya lokal di Nusantara dikenal
kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan
seterusnya.
Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah, semboyan, dan peribahasa, folklore), dan manuskrip.
Pada umumnya etika dan nilai moral yang terkandung dalam kearifan lokal diajarkan turun-temurun, diwariskan dari generasi ke generasi melalui sastra lisan (antara lain dalam bentuk pepatah, semboyan, dan peribahasa, folklore), dan manuskrip.
Kelangsungan kearifan lokal tercermin pada nilai-nilai yang
berlaku pada sekelompok masyarakat tertentu.
Nilai-nilai tersebut akan menyatu dengan kelompok masyarakat dan dapat diamati melalui sikap dan tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai tersebut akan menyatu dengan kelompok masyarakat dan dapat diamati melalui sikap dan tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Kearifan lokal dapat dipandang sebagai identitas bangsa, terlebih
dalam konteks Indonesia yang memungkinkan kearifan lokal bertransformasi secara
lintas budaya yang pada akhirnya melahirkan nilai budaya nasional.
Di Indonesia, kearifan lokal adalah filosofi dan pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai bidang kehidupan (tata nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya).
Di Indonesia, kearifan lokal adalah filosofi dan pandangan hidup yang mewujud dalam berbagai bidang kehidupan (tata nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya).
Contoh:
kearifan lokal yang bertumpu pada keselarasan alam telah menghasilkan pendopo
dalam arsitektur Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi
dan sirkulasi udara yang lancar tanpa perlu penyejuk udara.
emberdayaan Komunitas dalam
Masalah Sosial berdasarkan Kearifan Lokal
Walaupun ada upaya pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang makin pragmatis dan konsumtif.
Kearifan lokal yang sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak terimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.
Walaupun ada upaya pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang makin pragmatis dan konsumtif.
Kearifan lokal yang sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak terimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.
Kearifan lokal dari masing-masing daerah memiliki sifat
kedinamisan yang berbeda dalam menghadapi pengaruh dari luar.
Banyak manfaat yang diperoleh dari luar, namun dampak buruk yang ditimbulkan juga besar.
Contoh: munculnya masalah sosial seperti kenakalan remaja, perubahan kehidupan sosial, perubahan kondisi lingkungan, dan ketimpangan sosial.
Banyak manfaat yang diperoleh dari luar, namun dampak buruk yang ditimbulkan juga besar.
Contoh: munculnya masalah sosial seperti kenakalan remaja, perubahan kehidupan sosial, perubahan kondisi lingkungan, dan ketimpangan sosial.
Masalah sosial yang ada di masyarakat dapat menimbulkan
ketimpangan sosial, sehingga diperlukan upaya untuk mengatasinya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberdayakan komunitas berbasis kearifan lokal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan komunitas asli:
Menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konversi yang diselenggarakan oleh ILO
Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberdayakan komunitas berbasis kearifan lokal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan komunitas asli:
Menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Komitmen global terhadap pembangunan sosial masyarakat adat sesuai dengan konversi yang diselenggarakan oleh ILO
Isu pelestarian lingkungan dan menghindari keterdesakan komunitas asli dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Meniadakan marginalisasi masyarakat asli dalam pembangunan
nasional.
Memperkuat nilai-nilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam desain kebijakan dan program penanggulangan permasalahan sosial.
Memperkuat nilai-nilai kearifan masyarakat setempat dengan cara mengintegrasikannya dalam desain kebijakan dan program penanggulangan permasalahan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar