kls 10 IPS 3
materi
Kelompok-kelompok yang
konkret dan hubungan primer.
Dalam kenyataan tidak ada
primary group yang memenuhi hubungan ini secara sempurna. Hubungan primer
yang masih murni biasanya terdapat pada masyarakat-masyarakat yang masih
sederhana organisasinya, misalnya pada masyarakat pedesaan.
§
Secondary group.
Rouceck & warren
(1962 : 46) dalam “sociology an introduction” , membatasi pengertian secondary
group sebagai kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang dan
diantara individu itu tidak perlu saling mengenal secara pribadi dan sifatnya
tidak langgeng.
Perbedaan antara primary
group & secondary group terdapat pada :
1. hubungan-hubungan atau interaksi sosial yang membentuk struktur
kelompok sosial yang bersangkutan. Contohnya adalah bangsa, bangsa menunjukkan
struktur hubungan yang kurang harmonis antara anggotanya (rakyat dan
pemerintah).
2. jika terdapat perselisihan diantara anggota kelompok primary
group cenderung diselesaikan secara kekeluargaan, tetapi pada secondary group
maka norma hukum merupakan unsur pemaksa untuk menyelesaikan suatu perselisihan
diantara anggota kelompok tersebut.
5.
Gemeinschaft dan gesselschaft
Gemeinschaft adalah
bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang
bersifat alamiah dan dasar dari hubungan tersebut adalah rasa cinta dan
kesatuan batin yang telah dikodratkan, bentuk utamanya dapat dijumpai dalam
keluarga, kekerabatan, dan lain-lain.
Gesselschaft adalah
berupa ikatan pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat imajiner dan
strukturnya bersifat mekanis. Gesselschaft berbentuk hubungan perjanjian
berdasarkan ikatan timbal balik, seperti ikatan perdagangan.
Ciri gemeinschaft menurut
tonnies :
§
intimate : yaitu hubungan menyeluruh yang mesra.
§
private : yaitu hubungan yang bersifat pribadi khusus untuk
beberapa orang saja.
§
exclusive : yaitu bahwa hubungan yang terjadi hanya untuk “kita”
saja dan tidak untuk orang-orang diluar “kita”.
Tiga tipe gemeinschaft
menurut tonnies :
§
Gemeinschaft by blood : ikatan yang berdasarkan pada keturunan
darah, contoh keluarga.
§
Gemeinschaft of place : ikatan yang berdasarkan kedekatan tempat
tinggal, contoh tetangga.
§
Gemeinschaft of mind : ikatan yang mendasarkan diri
pada jiwa dan pikiran yang sama
6.
Formal group & informal group
Formal
group merupakan kelompok-kelompok yang mempunyai
peraturan-peraturan tegas yang sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan
diantara anggotanya. Formal group bisa dikatakan sebagai association diamana
anggotanya mempunyai kedudukan yang disertai dengan pembagian tugas &
wewenang. Kriteria rumusan formal grup adalah merupakan keberadaan tata cara untuk
memobilisasikan dan mengkoordinasikan usaha-usaha yang ditujukan untuk mencapai
tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat spesialisasi. Artinya
formal grup adalah suatu kelompok yang memiliki peraturan-peraturan yang tegas
dan dengan sengaja diciptakan oleh angota-anggotanya untuk mengatur hubungan
antara angota-anggotanya. Contohnya adalah himpunan mahasiswa dll.
Informal
grup adalah suatu kelompok yang terjadi karena kesamaan yang
sifatnya tidak mengikat anggotanya serta tidak memiliki struktur dan organisasi
yang pasti. Informal group terbentuk biasanya oleh intensitas pertemuan yang
sering antara orang-orang yang mempertahankan kepentingan dan pengalaman
bersama. Contoh klik (clique).
7.
Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur.
Kerumunan,
Kerumunan adalah suatu
kelompok manusia yang bersifat sementara, tidak terorganisir dan tidak
mempunyai seorang pimpinan serta tidak mempunyai sistem pembagian kerja.
Ciri-ciri kerumunan:
1.
Interaksinya bersifat spontan.
2.
Orang-orang yang berkumpul mempunyai kedudukan yang sama.
3.
Contohnya adalah kerumunan orang di stasiun, pasar dan
lain-lain.
Ada beberapa macam
kerumunan:
1.
Kerumunan formal yaitu kerumunan yang memiliki pusat perhatian
dan tujuan, biasanya bersifat pasif. Contohnya yang menonton film di bioskop,
orang yang menghadiri pengajian dan lain-lain.
2.
Kerumunan ekspresif contohnya kerumunan orang yang menghadiri
pesta.
3.
Kerumunan sementara, bersifat kurang menyenangkan contohnya
pengantri karcis.
4.
Kerumunan orang panik (panic crowds).
5.
Kerumunan penonton (spectator crowds).
6.
Kerumunan yang berlawanan dengan hukum (lawless crowds).
– acting
mobs, kumpulan orang yang bertindak emosional dalam demonstrasi atau
unjuk rasa.
– immoral
mobs, kumpulan orang yang mabuk-mabukan.
Publik
Publik adalah merupakan kelompok yang tidak
merupakan kesatuan. Interaksi yang terjadi berlangsung melalui alat-alat
komunikasi pendukung, seperti pembicaraan berantai secara individual, media
massa maupun kelompok. Setiap aksi publik dipengaruhi oleh keinginan individu,
jadi tingkah laku pribadi dari publik pun didasari oleh tingkah laku individu
atau prilaku individu.
8.
Masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan
(urban community).
Masyarakat pedesaan
Dalam masyarakat pedesaan
hubungan yang terjadi antara anggota masyarakat terjalin dengan erat, mendalam
dengan sistem kehidupan berkelompok. Pekerjaan inti masyarakat pedesaan
terkonsentrasi pada satu sektor yaitu pertanian. Masyarakat pedesaan (rural community)
dan masyarakat perkotaan (urban community).
Ciri-ciri
masyarakat pedesaan dan perkotaan menurut soekanto (1982:149).
§
hubungan yang erat diantara masyarakatnya.
§
biasanya kehidupannya masih sederhana dan memilii pekerjaan yang
sama.
Masyarakat perkotaan.
Masyarakat
perkotaan pekerjaannya beraneka macam dan tidak terkonsentrasi kepada satu
aspek pekerjaan. Pada masyarakat perkotaan sifat-sifat dan ciri-ciri kehidupan
yang berbeda dengan masyarakat pedesaan, antara lain perbedaan dalam menilai
keperluan hidup. Soerjono soekanto (1982:149) mengemukakan
beberapa ciri lain yang membedakan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan,
yaitu :
1.
Kehidupan keagamaan.
Masyarakat pedesaan
mengarah kepada kehidupan yang agamis, sedangkan masyarakat perkotaan mengarah
kepada kehidupan duniawi. Hal ini dilandasi oleh cara berfikir yang berbeda.
2.
Kemandirian
Hal terpenting bagi
masyarakat perkotaan adalah individu sebagai perseorangan yang memiliki peran
serta status dalam masyarakatnya. Pada masyarakat pedesaan individu tidak
berani menunjukkan eksistensinya dan kurang berani untuk menghadapi orang lain
dengan latar belakang yang berbeda.
3.
Pembagian kerja
Pada masyarakat perkotaan
pembagian kerja lebih tegas dan jelas, sehingga mempunyai batas-batas yang
nyata. Pada masyarakat pedesan adalah kebalikannya.
4.
Peluang memperoleh pekerjaan
Dengan adanya sistem
pembagian kerja yang tegas maka kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan lebih
banyak pada masyarakat perkotaan dibandingkan dengan masyarakat pedesaan. Hal
ini juga dilihat dari faktor tingkat pendidikan.
5.
Jalan pikiran
Pola pikir rasional pada
masyarakat perkotaan memungkinkan terjadinya interaksi berlandaskan kepentingan
bukan faktor pribadi.
6.
Jalan kehidupan
Jalan kehidupan yang
cepat (roda kehidupan yang cepat) bagi warga kota menempatkan
dihargainya/pentingnya faktor waktu dalam mengejar kehidupan individu.
7.
Perubahan sosial
Pada masyarakat kota kemungkinan perubahan sosial lebih baerguna
dibanding warga desa karena mereka lebih terbuka bagi adanya perubahan
Terima kasih atas blogger ibu
BalasHapusKarena memudahkan belajar saya